Halaman

Minggu, 26 Februari 2012

1. RESUME PERKULIAHAN TIK

A. Sejarah TIK

Tiga abad terakhir ini, masing-masing ditandai dengan dominasi teknologi yang berbeda. Abad ke-18 didominasi oleh perkembangan sistem mekanik yang mengiringi revolusi industri. Abad ke-19 merupakan jaman mesin uap. Di abad ke-20 ini, teknologi yang memegang peranan kunci adalah pengumpulan, pengolahan, dan distribusi informasi. Teknologi lainnya yang mengalami perkembangan pesat adalah instalasi jaringan telepon yang telah dapat menjangkau seluruh pelosok dunia, penemuan radio dan televisi, penemuan-penemuan baru di bidang industri komputer, dan peluncuran satelit-satelit komunikasi.
Akibat perkembangan teknologi yang demikian cepat, teknologi-teknologi tersebut menjadi saling terkait. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam hal pengumpulan, pengiriman, penyimpanan, dan pengolahan informasi telah dapat di atasi. Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal dengan nama Internet. Teknologi Informasi memiliki pengertian gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi komunikasi, yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Adapun perkembangan sejarah TIK sebagai berikut;

1. Masa Pra-Sejarah (...s/d 3000 SM)
Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada disekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini. Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.

2. Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi teknologi masal seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi informasi masih digunakan oleh kalangan-kalangan terbatas saja, digunakan pada saat-saat khusus dan berbiaya mahal.
3000 SM
Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf.
2900 SM
Penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno Hierogliph merupakan bahasa simbol dimana setiap ungkapan di wakili oleh simbol yang berbeda, yang ketifka digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
500 SM
Serat Papyrus digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar sungai nil ini menjadi media menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi.
105 M
Bangsa Cina menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang, kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring,dicuci kemudian diratakan dan dikeringkan, penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap.

3.  Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )
Tahun 1455
Digunakannya mesin cetak yang menggunakan plat huruf yang tebuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.
Tahun 1830
Augusta Lady Byron Menulis program komputer yang pertama didunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya.
Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan Penerimaan Informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya
Tahun 1861
Gambar bergerak yang peroyeksikan kedalam sebuah layar pertama kali di gunakan sebagai cikal bakal film sekarang. Tahun 1876 Melvyl Dewey mengembangkan sitem penulisan Desimal.
Tahun 1877
Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan Telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum, kemudianotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge.
Tahun 1899
Dipergunakan sistem penyimpanan dalam Tape (pita) Magnetis yang pertama.
Tahun 1923
Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama Tahun 1940. Dimulainya pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.
Tahun 1945
Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan Hypertext.
Tahun 1946
Komputer digital pertama didunia ENIAC I dikembangkan.
Tahun 1948
Para peneliti di Bell Telephone mengembangkan Transistor.
Tahun 1957
Jean Hoerni mengembangkan transistor Planar. Teknologi ini memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silikon.
Tahun 1962
Rand Paul Barand, dari perusahaan RAND, ditugaskan untuk mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan sistem pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam perang Nuklir.
Tahun 1969
Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI (Stanford), University California of Santa Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan 50Kbps.
Tahun 1972
Ray Tomlinson menciptakan program e-mail yang pertama.
Tahun 1973 – 1990
Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian difkenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.
Tahun 1991- Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. 1992 pembentukan komunitas Internet, dan diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN. 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi oleh Network Solution Inc, dan jasa Informasi oleh General Atomics/CERFnet,1994 pertumbuhan Internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. 1995, Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone, langkah ini memulai pengembangan Teknologi Informasi khususnya Internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.

B. Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran


Perkembangan IT yang sedemikian pesat menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia pendidikan pun tak luput dari sentuhannya. Integrasi teknologi informasi ke dalam duina pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, mutu dan efisiensi pendidikan dapat ditingkatkan.
Pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan membutuhkan komitmen kuat dari semua pihak yang terkait. Pada tingkat sekolah, pemanfaatan TIK sekurang-kurangnya diupayakan untuk mendukung terciptanya manajemen sekolah yang efektif dan terjadinya pembelajaran yang menyenangkan dengan mutu yang lebih baik. Untuk itu, komitmen kepala sekolah, guru, dan staf administrasi sangat dibutuhkan untuk dapat membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menggunakan TIK, khususnya perangkat lunak yang digunakan di sekolah.
Penerapan TIK dapat digunakan secaran nyata dalam berbagai disiplin ilmu. Dalam bidang bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya penerapan TIK memiliki nilai lebih dan menjadi lebih menarik serta memotivasi karena begitu banyak program-program pembelajaran bahasa yang dapat ditemukan secara langsung melalui berbagai website pembelajaran di internet.
Adapun beberapa hal yang melatar belakangi orang untuk menggunakan TIK dalam pembelajaran adalah :
•    Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia.
•    Negara Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata.
•    Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
•    Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatasi dengan cara-cara konvensional.
•    Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
•    TIK akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu sehingga akan terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.

C. Penerapan TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Leraning)

Penerapan TIK dakam pembelajaran sangat membawa dampak positif bagi keberhasilan pembelajaran berbagai bidang ilmu pengetahuan. Hal ini menandakan bahwa kualitas pendidikan akan lebih baik dan maju di masa yang akan datang. Melalui pernerapan TIKI ini maka segala hal yang sulit akan menjadi mudah, segala yang jauh terasa dekat, bahkan nilai postifnya akan berdampak luas baik bagi guru, peserat didik dan masyarakat luas. Bahkan dengan adanya pendidikan jarak jauh (distance leraning) memudahkan proses pembelajaran atara pendidik dan siswa didik. Keberhasilan pendidikan jarak jauh di perguruan tingg ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, adanya pola pendidikan aktif dalam interaksi tersebut. Bila pendidikan berbasis pada web, maka diperlukan adanya pusat kegiatan mahasiswa, interaksi antar grup, administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian, perpustakan digital, dan materi online. Dari sisi Teknologi informasi; dunia Internet memungkinkan perombakan total konsep-konsep pendidikan yang selama ini berlaku. Teknologi informasi & telekomunikasi dengan murah & mudah akan menghilangkan batasan-batasan ruang & waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Hal ini merupakan dampak yang sangat positif bagi penerapan TIK dalm dunia pembelajaran.
Secara umum hal positif yang dapat diperoleh mahasiswa antara lain adalah: (1) mahasiswa dapat dengan mudah mengambil matakuliah dimanapun di dunia tanpa terbatas lagi pada batasan institusi & negara; (2) mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada orang-orang ahli/pakar di bidang yang diminatinya. Cukup banyak pakar di dunia ini yang dengan senang hati menjawab berbagai pertanyaan yang datang; (3) kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa tergantung pada universitas tempat mahasiswa belajar.
Lebih khusus lagi nilai-nailai positif yang dapat diambil dalam pembelajaran jarak jauh bagi para pembelajar di berbagai tingkat adalah;
1.    Menghemat biaya
Teknologi yang menggunakan sistem distance learning ini akan lebih menghemat 40-60% biaya pendidikan pada sistem kelas tradisional.  Sistem ini akan mengurangi biaya-biaya utama yang harus dikeluarkan baik oleh siswa, dosen, dan kampus.  Biaya yang dihemat antara lain pada:
    Biaya Perjalanan, hampir 40% biaya pendidikan adalah pada biaya perjalanan, antara lain digunakan untuk biaya transportasi bis, taxi, parkir, makan, dan lain sebagainya.
    Biaya Fasilitas dan Penyelenggaraan, sistem distance learning berbasis web ini akan menghemat biaya untuk penyediaan fasilitas kelas seperti meja, kursi, whiteboard, dan tape, labor bahasa serta berbagai macam kebutuhan lainnya pada mata kuliah bahasa Inggris.. Dengan menggunakan virtual library, simulasi, dan sistem on-line akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh kampus sebagai penyelenggara pendidikan.
    Biaya Administrasi, jika sistem ini di aplikasikan dalam ruamng lingkup yang lebih besar seperti universitas maka dengan sistem ini administrasi kampus akan lebih mudah dan ringan. Pekerjaan bagi seorang administrasi seperti : pendaftaran siswa, penyebaran dan penyediaan materi kuliah, pengaturan penilaian, pengumpulan saran-saran, dan lain sebagainya tidak perlu dilakukan secara manual.
    Biaya Gaji, seorang pekerja atau dosen akan dibayar sesuai dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk proses mengajar.  Meskipun waktu proses belajar mengajar sistem distance learning berbasis web dengan sistem kelas tradisional hampir sama, tetapi biaya yang digunakan untuk biaya transportasi dan akomodasi akan terkurangi. Sebagai contoh seorang dosen yang mengajar untuk tiga hari pertemuan, tetapi diasumsikan membutuhkan waktu lima hari untuk berangkat dan kepulangan.  Dengan sistem ini biaya tiga hari kuliah akan dibayar tiga hari gaji.
2.    Memperbaiki Sistem Pengajaran
Meskipun sebuah sistem baru, implementasi distance learning dalam proses pengajaran sangat banyak, antara lain:
    Memperbanyak aktifitas siswa, dengan sistem ini akan menuntut siswa untuk lebih aktif.  Siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan saja, tetapi akan lebih aktif dan harus berpikir.  Siswa akan lebih mengontrol sistem pembelajarannya sendiri. Dengan kondisi ini siswa akan merasa lebih bertanggung jawab dan belajar secara efektif.
       Memperluas dalam perolehan sumber data dan sumber pengetahuan (knowledge resource), dengan terkoneksinya komputer dengan internet secara global maka siswa dapat mengeksplorasi sendiri sumber-sumber data untuk dipelajari dan dianalisa. Internet yang menyimpan banyak informasi dapat menjadi media perpustakaan bagi siswa.
       Kerjasama, dengan menggunakan discussion board maka siswa dapat saling berkomunikasi untuk berdiskusi dalam bahsa inggris, berdebat, dan saling bertukar pikiran dengan sesama siswa, dosen, bahkan orang luar sistem secara global menggunakan koneksi internet. Sehingga tanpa disadari metode ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa inggris, menulis dalam bahasa inggris, membaca tulisan berbahasa inggris dan mendengarkan materi-materi bahsa inggris secara on line. 
3.    Lebih nyaman
Dari berbagai penelitian diperoleh data bahwa sekitar 81% siswa merasa lebih nyaman menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh.  Mereka lebih memiliki keberanian untuk bertanya kepada pengajar dan mendapatkan jawaban dari permasalahan mereka sesuai kebutuhan mereka.
4.   Kebebasan siswa dan universitas
Distance learning ini mampu menyesuaikan dengan berbagai tipe dan personalitas siswa seperti: kecepatan berpikir, masalah bahasa (verbal), aktifitas siswa, introvet/ekstrovet, dan lain sebagainya.  Semua siswa akan merasa diperlakukan sama.  Dengan demikian siswa akan lebih merasa bebas dan mampu berkonsentrasi kepada proses belajarnya daripada harus mempermasalahkan masalah social yang muncul.  Cukup menggunakan sandal dan T-Shirt siswa dapat mengikuti proses belajar. Dengan metode ini siswa dapat menentukan langkah-langkah pembelajaran dan penjadwalannya (schedule).  Seorang siswa dapat belajar dengan waktu yang lama, dimana seharusnya dalam sebuah perkuliahan membutuhkan waktu beberapa jam.  Dan siswa juga dapat mengulang pelajaran kapan pun bila mengalami sebuah kesulitan atau mungkin pada saat tertarik terhadap mata kuliah tersebut. Hal ini akan memberikan sisi positif terhadap siswa yaitu menciptakan rasa bertanggung jawab dan disiplin pribadi terhadap apa yang telah dilakukan.  
5.  Kemudahan pengajar
Seorang pengajar akan lebih mudah mengajar karena  dapat memberikan materi kuliah dari mana saja dengan sebuah koneksi internet.  Dengan demikian akan mengurangi biaya transportasi seorang pengajar dan menghemat waktu. Seorang pengajar juga dapat melakukan penilaian aktifitas siswa, nilai ujian tengah semester, dan nilai ujian akhir semester secara otomatis yang dibuat pada sistem pembelajaran jarak jauh.
6.  Materi kuliah yang lebih dinamis
Seorang pengajar dapat menambah mata kuliah kapan pun dengan cepat.  Dan juga dapat mengirimkan materi dari rumah ketika sewaktu mengajar sebelumnya lupa memberikan materi tertentu ataupun ketika mempunyai sebuah inspirasi baru tentang materi kuliah.  Dengan demikian maka informasi materi kuliah dapat selalu up to date.
7.  Skalabilitas yang lebih luas
Dengan menggunakan sistem perkuliahan jarak jauh, masalah skalabilitas terhadap jumlah siswa (participant) tidak menjadi masalah lagi.  Jumlah sepuluh atau seratus siswa tetap sama bagi seorang pengajar dalam mengajar, sehingga energi yang dikeluarkan untuk mengajar akan menjadi lebih kecil.
8.  Membentuk sebuah komunitas
Dengan menggunakan fasilitas web setiap orang mampu membuat komunitas dimana setiap orang dapat bertukar pikiran, ilmu pengetahuan, dan lainnya dengan mudah dan kapan saja. Sehingga orang dapat berinteraksi satu sama lain, dengan demikian akan menjadikan sisi humanisme dari teknologi.  

Selain beberapa keuntungan Distance Learning dalam pembelajaran, terdapat pula beberapa kekurangan/kendala dalam pembelajrana jarak jauh ini, hal ini bahkan secara umum berlaku bagi mata kuliah lainnya.
1.    Tidak semua daerah memikili infrastruktur internet yang memadai
Tidak semua wilayah atau daerah memiliki infrastruktur yang memadai bagi masuknya jalur teknologi, dalam hal ini internet yang digunakan dalam program distance learning, bahkan di beberapa tempat belum tedapat gardu listrik yang mampu menopang energi bagi terlaksanaya program pendidikan jarak jauh ini.
2.    Tidak semua siswa memiliki komputer/laptop dengan spesifikasi yang cukup baik
Di beberapa sekolah baik di kota apalagi di desa masih banyak siwa yang belum memiliki komputer atau laptop, bahkan bilamana mereka memiliki komputer atau laptop tidak semua komputer atau laptop tersebut memiliki spesifikasi yang baik bagi pelaksanaan distance learning
3.    Memerlukan biaya yang cukup mahal untuk dapat online secara terus menerus
Untuk dapat online secara rutin dan teratur sudah tentu siswa memerlukan dana yang tidak sedikit, hal ini cukup menjadi kendala dikarenakan sebagian besar siswa apalagi yang hidup di desa-desa belum banyak mendapat perhatian dan bantuan dana dari orangtua mereka yang lebih mengutamakan kebutuhan untuk hidup sehari-hari.
4.    Membutuhkan bandwidth yang cukup besar
Bagi institusi pendidikan yang menggunakan internet dalam pembelajaran distance learning harus mengeluarkan biaya yang cukup besar guna mendapatkan kapasitas bandwidth yang besar dan baik tersebut, dikarenakan dengan kapasitas tersebut mampu memudahkan akses pelaksanaan program distance leraning pada institusi tempat para siswa bernaung.

D. TIK Sebagai Media Pembelajaran     

Penggunaan TIK sebagai media pembelajaran akan memiliki manfaat yang sangat besar bagi siswa atau pengajar yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
Beberapa hal penting yang harus kita ketahui dalam penggunaan TIK sebagai media pembelajaran; 

1.  Alasan penggunaan TIK, antara lain;    
•    Menyederhanakan dan mempermudah penyampaian pesan
•    Mengurangi verbalitas
•    Menyamakan persepsi
•    Menarik perhatian
•    Menghemat waktu
•    Sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien
•    Memotivasi untuk melek teknologi
•    Tidak tertinggal informasi pembelajaran terkini
•    Mengakrabkan dunia perkembangan tekonologi modern
•    Mendekatkan dunia luar dalam lingkup yang lebih sederhana

2.  Penggunaan Media pembelajaran harus memperhatikan;
•    Usia
•    Pendidikan
•    Pengetahuan

3.  Kriteria Media Pembelajaran;
•    Kesederhanaan
•    Keutuhan
•    Keseimbangan
•    Ketegasan









2. RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Dalam tugas ini kami merancang pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa SMA kelas 10 dalam bentuk permainan Golden Pyramids. Tujuan pembelajaran ini adalah untuk meriview penggunaan kosa kata (vocabulary) yang telah digunakan dalam pembelajaran sebelumnya.

RANCANGAN MEDIA 

Silakan lihat di:
Rancangan Media.PPT

Kelompok       : SMA Kelas 10
Tema               : Bermain Kata (Dalam bahasa Inggris)
Sub Tema        : Golden Pyramids Games
Kompetensi     : Siswa dapat menyebutkan kata sesuai tema

Golden Pyramids:When
Cowboys
Like
Cute
Horses



Piramida Emas tebak kata
Menyebutkan kata yang termasuk dalam lingkup When, Cowboys, Like, Cute dan Horses

Golden Pyramids:
They
Should
Turn
Into
Dancers


Piramida Emas tebak kata:
Menyebutkan kata yang termasuk dalam lingkup They, Should, Turn, Into dan Dancers

 
Dalam pembelajaran ini siswa menyebutkan kata-kata yang sesuai atau berhubungan dengan kata induk  yang tertulis atau tertera di dalam kotak permainan.
Silakan lihat di :
Golden Pyramids.PPT

3. RPP PEMBELAJARAN BAHASA

Berikut ini adalah contoh RPP dalam pembelajaran Bahasa Arab tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan menggunakan media tekonologi untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan  :    MTs Darul Marhamah  
Mata Pelajaran        :    Bahasa Arab
Kelas/Semester       :    VII/1
Alokasi Waktu         :    1 x 40 menit

Standar Kompetensi    
Mengungkapkan informasi secara lisan dalm bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan. Alat-lat sekolah dan profesi
Kompetensi Dasar          
Melakukan dialog sederhana tentang  الأدوات المدرسية
Indikator                       :
1.    Mengucapkan 10 kata tentang alat sekolah dengan fasih dan benar dalam bahasa Arab
2.    Melakukan tanya jawab alat-alat sekolah dengan bahasa Arab dengan benar
3.    Mendemontrasikan dialog sederhana mengenai alat-alat sekolah secara berpasangan di depan kelas dengan benar

Nilai Karakter   
Kejujuran, kedisiplinan, kerjasama, empati, tanggung jawab, percaya diri, tolong-menolong.
 
I. Tujuan Pembelajaran   
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa dapat;
1. Mengucapkan minimal 10 kata tentang alat sekolah dengan fasih dan benar dalam bahasa Arab  menggunakan benda langsung dan media pembelajaran (slide presentation)
2. Melakukan tanya jawab alat-alat sekolah dengan menggunakan bahasa Arab secara benar
3. Mendemontrasikan dialog sederhana mengenai alat-alat sekolah secara berpasangan dengan benar


II. Materi Ajar                 
Dialog tentang  الأدوات المدرسية  seperti :
Pertanyaan-pertanyaan :  ما هذا؟ ، ما هذه؟ ، ما ذلك ؟ ، ما تلك ؟ ماذا تحمل إلى المدرسة كل يوم ؟
Peralatan Sekolah seperti : قلم، كتاب، كراسة، مرسم، ممسحة ، طلاسة، فرجار، منقلة ، محفظة ، مسطرة  

III. Metode Pembelajaran  
Ceramah, mubasyarah, ittishaliyyah, demonstrasi,  card sort, information search.

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal       
1. Siswa memperoleh tujuan, appersepsi dan motivasi dari Guru yang menanyakan apakah anak-anak mempunyai tas, buku, pensil, apa yang dibawa ke sekolah setiap hari? dll.  (k)     
Kegiatan Inti       
2. Siswa mendapatkan penjelasan jenis أدوات مدرسية  dari guru melalui benda-benda langsung yang ada di sekitar dan melalui gambar dalam slide presentation  (k)  
3. Siswa diberi potongan kertas yang bertuliskan kata arab atau gambar أدوات مدرسية secara acak  (i)
4. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mencari dan mengumpulkan pasangan potongan kertas yang sesuai antara gambar dan katanya atau jenis alat sekolah dengan cara bertanya. (i) dan (p)
5. Setelah terkumpul sesuai dengan pasangannya, masing-masing kelompok melakukan dialog (hiwar) tentang kata yang ditemukannya.  (g)  
6. Guru memberikan penjelasan dan memperbaiki hasil kerja siswa  (i)  
Kegiatan Penutup       
7. Mengulas dan menanyakan kembali أدوات مدرسية  (k)   
8. Memberikan penilaian, terlampir (i)      

Keterangan: i = Individual;   p = berpasangan;   g = group;   k = klasikal.

V. Bahan ajar dan Alat bantu Pembelajaran

- Buku paket Bahasa Arab kelas VII  dan Buku Bahasa Arab lainnya yang mengandung materi yang  sama.
- Kamus Arab – Indonesia,  Indonesia – Arab, dan Kamus Arab lainnya.
- Potongan karton yang telah ditulisi atau diberi gambar أدوات مدرسية
- Lem, isolasi, gunting
- Spidol
- Alat- alat sekolah (seperti buku, buku tulis, tas, pensil, penggaris, pena, jangka, busur, penghapus, dan stip).
- Komputer dan slide presentation
- LCD

VI. Penilaian

1.    Prosedur Tes:
-    Tes awal     : ada
-    Tes Proses  : ada
-    Tes Akhir   : ada

2.    Bentuk / Jenis Tes:
-    Tes awal     : lisan
-    Tes Proses  : Pengamatan
-    Tes Akhir   : lisan

3.    Instrumen / Alat Tes:
-    Tes awal:
a.    اذكر خمسة  من أدوات مدرسية  ؟
b.    ما هذه ؟
c.    ما ذلك ؟

-    Tes proses: (skala 1-2-3-4-5)
1    Keaktifan peserta dalam kelompok                   
2    Keseuaian menentukan pasangan                   

-    Tes Akhir:
a.    اقرأ هذه الأدوات المدرسية  بصحة  ؟
b.    اسأل صديقك عن الأدوات المدرسية  ؟
c.    حاور مع صديقك عن  الأدوات المدرسية !



Jakarta, 20 Februari 2012
Kepala Sekolah                                                         Guru bahasa Arab
                                                                               



( Drs. H. Akbar Ibrahim, M. Pd.)                              (Dedi Supriyanto, S.Pd.)



4. JUDUL PENELITIAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

“ Efektifitas Penggunaan Media Skype dalam Pembelajaran  Berbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah Negeri.”

Alasan pemilihan judul :
1.    Banyak siswa yang menggunakan media skype untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka.
2.    Media skype sangat dekat dan sederhana untuk digunakan sebagai media komunikasi.
3.    Siswa akan lebih tertarik untuk belajar berbicara dalam bahasa Arab dengan menggunakan media skype
4.    Siswa mudah bersosialisasi dalam bahasa Arab dikarenakan mereka tidak takut salah dalam berkomunikasi  dengan rekan atau guru mereka.
5.    Media Skype dapat digunakan untuk berkomunikasi secara individu atau dalam suatu group sehingga guru dapat memberikan evaluasi dengan lebih mudah dan terukur walau tidak berhadapan langsung dengan siswa.      
6.    Media skype dapat digunakan dimana saja, karena perangkat ini tersedia pula di dalam alat komunikasi yang sudah memasyarakat seperti handphone.

Kamis, 16 Februari 2012

MEMBUAT BLOGROLL DAN MEMODIFIKASIYA

Untuk saling menjalin persahabatan kita antar sesama blogger, cara untuk saling bertukar link memang salah satu dari banyak cara untuk menjalin persahabatan. selain untuk hal itu cara ini cuga dapat digunakan untuk menaikkan pagerank blog kita. Selain itu blogroll juga bisa digunakan sebagai dafat paosting kita seperti yang saya gunakan di sidebar kanan yang berjudul Daftar Catatan............  Bagi yang belum mengetahui cara menambahkan blogroll, maka disini saya akan menjelaskannya. Ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Masuk ke Blogger.com dengan username dan password anda
  2. Klik Tata Letak >> Elemen Halaman
  3. Sekarang Klik Tambah Gadget di bagian bawah
  4. Setelah anda klik Tambah Gadget maka akan ada window “Tambahkan Gadget”
  5. Plilih dan temukan Daftar Link di bagian bawah
  6. Sekarang isikan Judul yang anda inginkan, misalkan “BlogRoll” kemudian pada kolom kedua biarkan saja kosong
  7. Pada kolom Menyortir pilih jangan di urutkan atau sortir sesuai abjad. Terserah anda pilih yang mana!
  8. Lalu pada kolom URL masukan alamat URL teman anda tersebut, misalkan masukan alamat blog saya http://nuradik.blogspot.com
  9. Berikutnya anda masukan “Nama Situs Baru” misalkan namanya NurAd1K
  10. Jika sudah selesai, anda klik klik "Simpan" bila hanya ingin menambahkan teman hany satu tetapi bila ingin menambahkan teman lagi klik “Tambahkan Tautan” lalu setelah itu anda bisa memasukan link blog lain yang baru atau klik Simpan
  11. Simpan Template Anda dan lihat hasilnya
Bila link yang kita kumpulkan telah terlampau banyak maka biasanya anda mulai mencari-cari cara untuk memodifikasinya, dan membuat lebih hemat tempat. bila begitu silahkan perhatikan tutorial saya berikut:
1.Masuk ke Blogger.com dengan username dan password anda
2.Klik Tata Letak >> Elemen Halaman 
3.Lakukan backup data dengan mengklik "Download Template Lengkap"
4.Conteng  
5.Klik  CTRL+F untuk menemukan kata.
6.Masukkan judul blogroll anda bila telah bertemu maka perhatikan code dibawah yang di beri warna merah.
<div id='sidebar2-wrapper'>

<b:section class='upsidebar2' id='upsidebar2' preferred='yes'>
<b:widget id='LinkList4' locked='false' title='BlogRoll' type='LinkList'>
<b:includable id='main'>

<b:if cond='data:title'><h2><data:title/></h2></b:if>
 <div class='widget-content'>
   <ul>
     <b:loop values='data:links' var='link'>
       <li><a expr:href='data:link.target'><data:link.name/></a></li>
     </b:loop>
   </ul>
   <b:include name='quickedit'/>
 </div>
</b:includable>
</b:widget>

7.Tambahkan kode tipe blogroll yang kita inginkan. percis di bawah kode <b:if cond='data:title'><h2><data:title/></h2></b:if>, atau yang mirip, karena tidak semua kode widget dalam blog memiliki kesamaan, biasanya kode ini terletak  di atas <div class='widget-content'>. kode blogroll bisa dilihat dibawah:.
8.Tambahkan kode </div> percis di atas kode </b:includable>.
9.Selesai dan klik "Simpan Template".

Dibawah Adalah macam-macam kode blogroll 
1.Kode blogroll dengan scroll menu                                               
<div style='border:2px solid #006600;overflow:auto;width:130;height:200px;'>
 Semoga catatan saya kali ini berguna. Terimakasih kunjungannya.  

LANDASAN TEORI KOMUNIKASI DAN INFORMASI

. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:(1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb.
Satu bentuk produk TIK adalah internet yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang dan pada glirannya akan memberikan pengaruh dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan.
Keberadaan internet pada masa kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas. Di masa-masa mendatang, arus informasi akan makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman.
Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan komputer dan internet sebagai alat bantu utama. Ruang kelas di era millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium komputer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di depan kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut sebagai “cyber classroom” atau “ruang kelas maya” sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut “interactive learning” atau pembelajaran interaktif melalui komputer dan internet. Anak-anak berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya.
Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih kenyal atau lunak dan fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun ruang dan materi. Dalam situasi seperti ini, guru bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan peran-peran sebagaimana dikemukakan di atas. Dalam tulisan itu, secara ilustratif disebutkan bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa: (1) komputer notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara, (2) Jam tangan yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti untuk masuk rumah, kalkulator, dsb. (3) Videophone bentuk saku dengan perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV, (4) alat-alat musik, (5) alat olah raga, dan (6) bingkisan untuk makan siang.
Hal itu menunjukkan bahwa segala kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa perlengkapan yang bernuansa internet sebagai alat bantu belajar. Meskipun teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan peningkatan kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan, menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing.
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu (1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru, dan (3) guru harus memilikio pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencaqpai standar akademik. Sejalan dengan pesatnya perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pandangan tradisional di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang), proses pembelajaran dipandang sebagai: (1) sesuatu yang sulit dan berat, (2) upoaya mengisi kekurangan siswa, (3) satu proses transfer dan penerimaan informasi, (4) proses individual atau soliter, (5) kegiatan yang dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil dan terisolasi, (6) suatu proses linear. Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai: (1) proses alami, (2) proses sosial, (3) proses aktif dan pasif, (4) proses linear dan atau tidak linear, (5) proses yang berlangsung integratif dan kontekstual, (6) aktivitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan kulktur siswa, (7) aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan pemecahan masalah nyata baik individual maupun kelompok. Hal itu telah menguban peran guru dan siswa dalam pembelajaranPeran guru telah berubah dari: (1) sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar; (2) dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran. Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu: (1) dari penerima informasi yang pasif menjadipartisipan aktif dalam proses pembelajaran, (2) dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan, (3) dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadipembelajaran berkolaboratif dengan siswa lain. Lingkungan pembelajaran yang di masa lalu berpusat pada guru telah bergesar menjadi berpusat pada siswa.
Dengan memperhatikan pengalaman beberapa negara sebagaimana dikemukakan di atas, jelas sekali TIK mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. TIK telah memungkinkan terjadinya individuasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas dan kemandirian diri sehingga memungkinkan mengembangkan semua potensi yang dimilikinya. Dalam menghadapi tantangan kehidupan modern di abad-21 ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain: pertamakreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya,keduakreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain, dsb.
Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian sangat diperlukan dalam kehidupan yang penuh tantangan ini sebab kemandirian merupakan kunci utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang ditandai dengan penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi terhadap pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap berbagai hal. Dengan memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan kemandirian tersebut, maka dapat dikatakan bahwa TIK memberikan peluang untuk berkembangnya kreativitas dan kemandirian siswa. Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan dapat menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna. Melalui TIK siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya. Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.
Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995),menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang.
Dalam GBHN tahun 1993 Kebijakan Teknologi Pendidikan pertama kali dicantumkan, dengan penekanan pada pengembangan dan penyebarluasan pendidikan secara merata untuk membantu penyelenggaraan dan peningkatan kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan persyaratan pendidikan serta kebutuhan pembangunan.
Adanya 3(tiga) landasan yang menyangga Teknologi Pendidikan sebagai pengetahuan yaitu: Epistimologi, Ontologi dan Aksiologi, dapat membuktikan Teknologi Pendidikan sebagai suatu bidang garapan khusus dan mempunyai teknik intelektual yang unik, serta mempunyai kegunaan dalam memecahkan masalah belajar pada manusia dengan segala keterbatasannya.
Sells dan Ritchey (1995) dalam Miarso (1995) Teknologi Pembelajaran sebagai suatu bagian (subset) dari Teknologi Pendidikan dengan alasan bahwa instruksi (pembelajaran) merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah (purposive) dan terkendali (contolled), dan kini ke tiga istilah tersebut dipakai untuk menjelaskan penerapan proses dan sarana (tools) teknologi dalam memecahkan permasalahan belajar dan pembelajaran.
Salah satu definisi Teknologi Pembelajaran yang komprehensif adalah definisinya Robert Gagne dalam Seels & Ritcey yang mengatakan bahwa Teknologi Pembelajaran berhubungan dengan studi dan penciptaan kondisi belajar yang berhasil guna. (Miarso; 1995)
“ Sebagian kondisi tersebut berupa kemampuan & kualitas individu pembelajar (learner) menyangkut hal-hal yang bersifat kemampuan pandang (visual) dan dengan (auditory), termasuk kemampuan menangkap yang terucap dan tertulis dan sebagainya. Kondisi lain yang merupakan bagian yang besar, atau kondisi yang berbasis media, yaitu yang meliputi jenis penyajian yang disampaikan kepada para pebelajar, dengan penjadwalan, pengurutan dan pengorganisasiannya(1990,9).”
Definisi di atas mengungkapkan tujuan Teori Pembelajaran adalah untuk memacu dan memicu belajar, di mana ditekankan pada hasil belajarnya dan menjelaskan bahwa belajar adalah tujuannya dan pembelajaran adalah sarana untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mayer (1982,1046) dalam Seels & Ricthey (1994) dalam definisi disebutkan bahwa belajar menyangkut adanya perubahan yang relative permanent pada pengetahuan /perilaku seseorang karena pengalaman. (Miarso; 1995)
Proses pengembangan pembelajaran ini tergantung pada proses disain, akan tetapi diturunkan dari hakekat komunikasi dan proses belajar, sebagai contoh penelitian perancangan pesan berhubungan dengan dan menyumbang pada teori komunikasi.
Pada makalah ini akan menggali lebih jauh mengenai landasan teori komunikasi dan informasi dalam teknologi pendidikan.
1.2 Rumusan Permasalahan
Teknologi Pembelajaran sebagai bagian dari Teknologi Pendidikanyang merupakan spesialisasi dari ilmu pendidikan di satu sisi dan di sisi lainnya belum merupakan suatu disiplin ilmiah, karena masih terbatasnya teori yang dihasilkan yang mempunyai kemampuan generalisasi dan prediksi atas gejala yang diamatinya. Untuk itu dibutuhkan teori teori dari disiplin ilmu lain yang dipinjam untuk diramu jadi teori baru, salah satunyaadalah teori Komunikasi dan Informasi
Dari uraian di atas diformulasikan beberapa masalah yaitu:
- Bagaimana pengaruh teori Komunikasi dan Informasi terhadap pengembangan Pembelajaran khususnya;
- Bagaimana Peranan Teori Komunikasi dan Informasi terhadap pengembangan Pembelajaran di era teknologi ini.
1. 3. Tujuan dan Manfaat
Dalam penulisan makalah ini ditujukan agar:
- Mengetahui pengaruh pengaruh teori Komunikasi dan Informasi terhadap pengembangan Pembelajaran;
- Mengetahui Peranan Teori Komunikasi dan Informasi terhadap pengembangan Pembelajaran di era teknologi ini;
- Memberikan masukan bagi semua pihak yang terlibat di dunia pendidikan.
2. PEMBAHASAN
2. 1 Landasan Teori Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, danpengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertiansegala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dantransfer/ pemindahan informasi antar media menggunakan teknologitertentu.
Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Informasi itu sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut: Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
The Information Technology Industry is defined as tecnology development and application of computers and communication-based tecnology for processing, presenting and managing data and information. This includes computer hardware and component manufacturing ; computer software development and various computer related services ; together with communication equipment, component manufacturing and services.
(Industri Teknologi Informasi didefinisikan sebagai pengembangan teknologi dan aplikasi dari computer berbasis komunikasi untukmemproses, penyajian, mengelola data. Termasuk didalamnya pembuatan hardware computer dan komponen computer ; pengembangan software computer dan berbagai jasa yang berhubungan dengan computer ; bersama-sama dengan perlengkapan komunikasi pembuatan komponen dan jasa).
Oxford English Dictionary (OED2) edisi ke-2, mendefinisikan Teknologi Informasi adalah hardware dan software, dan bisa termasuk didalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya dalam konteks bisnis dan usaha. Jadi istilah Teknologi Informasi adalah Teknologi yang memanfaatkan computer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Interaksi pembelajaran merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan secara timbalbalik antara siswa, mahasiswa dengan guru, dosen dalam memahami, mendiskusikan, Tanya jawab, mendemonstrasi, mempraktekkan materi pelajaran di dalam kelas.
Pertama kalinya Komunikasi disebut sebagai landasan dari Teknologi Pendidikan atau Teknologi Pembelajaran di tahun 1970 di definisi kedua dari The Commision on Instructional Technology yang dipimpin oleh Sidney Ticton sehingga menjadi dasar pengembangan definisi Teknologi Pendidikan atau Teknologi Pembelajaran berikutnya.
Komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai apa yang dibicarakan dan dinamakan komunikatif apabila terjadi kesamaan bahasa dan kesamaan makna antara komunikator dan komunikan.
Edgar Dale (1956) yang terkenal dengan Kerucut pengalamannya menyebutkan bahwa Teori Komunikasi merupakan suatu metode yang paling berguna dalam usaha meningkatkan effektivitas bahan audiovisual(Miarso,2007). Pada masa itu pendekatan dalam Teknologi Pendidikan masih condong ke pendekatan media, sehingga “ kerucut pengalaman” Dale dipandang secara keliru sebagai model klafisikasi media yang bertolak dari Teori Komunikasi. Kerucut ini melukiskan analogi visual berdasarkan tingkat kekonkritan dan keabstrakan metode mengajar dan bahan pembelajaran. Tujuannya untuk menggambarkan deretan pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui symbol komunikasi, yang didasarkan pada suatu rentangan (continuum) pengalaman dari yang konkrit ke yang abstrak.
Hobart berpendapat cara yang paling berguna untuk memahami dan meningkatkan efisiensi bidang audiovisual adalah melalui konsep komunikasi. Orientasi Komunikasi menyebabkan lebih diperhatikannya proses komunikasi informasi secara menyeluruh.
Pada awalnya Teori Komunikasi yang paling mendapat perhatian adalah teori yang dikemukakan oleh Shanoon & Weaver yang merupakan teori matematis dalam Komunikasi bersifat linear dengan arah tertentu dan tetap yaitu dari sumber (Komunikator) kepada Penerima (Komunikan) / unsur yang masih dapat diperhatikan dalam teori ini adalah sebagai sumber gangguan /unik) yang senantiasa ada dalam setiap situasi.
Teori ini sepenuhnya disempurnakan oleh Schramm dengan menambahkan 2 unsur baru yaitu lingkup pengalaman (field of experience) dan umpan balik. Oleh sebab itu penekanan pada adanya kesamaan interpretasi adalah arti lambang yang dipakai.
Teori Komunikasi Berlo merupakan pendekatan baru karena merupakan teori tidak linear bahkan ditujukan dinamika dalam hubungan diantara unsur unsur. Model ini merupakan pembaruan karena implikasi dalam Teknologi pendidikan menyebabkan dimasukkannya orang dan bahan sebagai sumber yang merupakan bagian integral dari Teknologi Pendidikan. Isi pesan bersurat struktur dan penggarapan juga merupakan bagian Teknologi Pendidikan.
Segala bentuk pesan (lambang, verbal, taktil serta ujud nyata) merupakan bagian dari keseluruhan proses komunikasi dan dengan demikian juga merupakan bagian Teknologi Pendidikan sehingga model ini memberikan jalan untuk berbagai macam penelitian yang berhubungan dengan unsur-unsur yang saling berhubungan. (Miarso, 2007).
Yamin (2007:75) mengatakan Proses Pembelajaran di kelas merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan diharapkan pengajar mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar dan potensi dan memusatkan perhatian siswa secara penuh sehingga dapat ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, mengembangkan cara-cara belajar mandiri, berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses pembelajaran itu sendiri.
Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber dan system untuk belajar. (Miarso, 2007;194)
Belajar adalah merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap pribadi (hasil) yang merupakan hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan pribadi yang bersangkutan (kondisi). Agar kondisi eksternal itu lebih bermakna sebaiknya diorganisasikan dalam urutan peristiwa pembelajaran (metode/perlakuan).
Peristiwa Pembelajaran (Instructional events) dalam Miarso (2007;254) adalah peristiwa dengan urutan sebagai berikut:
1. menarik perhatian agar siap menerima pelajaran;
2. memberitahukan tujuan pelajaran agar anak-didik tahu apa yang diharapkan dalam belajar itu;
3. merangsang timbulnya ingatan atas ajaran sebelumnya;
4. presentasi bahan ajaran;
5. memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar;
6. membangkitkan timbulnya unjuk kerja (merespons);
7. menilai unjuk kerja;
8. memperkuat retensi dan transfer pelajaran.
Belajar menurut Meier (2002) dalam Yamin (2007) adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan, dan kearifan menjadi keaktifan.
Teknologi menurut J. Anglin (1991) adalah penerapan ilmu ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia (Miarso. 2007;302)
Media Pembelajaran menurut Miarso (2007;458) adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali;
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan kemudahan yang diberikan dalam mendukung kegiatan pembelajaran, contohnya dalam media pembelajaran, dapat dimanfaatkan fasilitas internet untuk memudahkan proses pengambilan referensi materi pembelajaran.
2.2 Pengaruh Teknologi Komunikasi dan Informasi terhadap Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dalam kelas peranan pengajar diharapkan dapat lebih meningkatkan partisipasi peserta didik dalam kegiatan belajar, bentuk partisipasi siswa terjadi bila adanya interaksi dalam proses pembelajaran di kelas.
Persoalan terjadi bila komunikasi tersebut hanya sepihak yaitu dilakukan dari atas ke bawah atau antara guru dengan siswa, dan komunikasi dalam koridor edukatif. Komunikasi antara siswa dengan guru adalah penyampaian pesan (materi) pelajaran, perkuliahan, dan terlaksana hubungan timbal baik.
Gafur (1986) dalam Prawiradilaga dan Siregar mengatakan bahwa menyampaikan pembelajaran sesuai dengan konsep teknologi pendidikan dan pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada siswa oleh nara sumber dengan menggunakan bahan, alat, teknik, dan dalam lingkungan tertentu.
Penyampaian pesan tersebut agar efektif ada beberapa prinsip desain pesan pembelajaran antara lain meliputi : (1)prinsip kesiapan dan motivasi, (2)penggunaan alat pemusat perhatian, (3)partisipasi aktif siswa, (4)perulangan dan (5) umpan balik.
Semua prinsip di atas dalam kegiatan pembelajaranmenimbulkan interaksi siswa sehingga terpenuhi konsepsi komunikasi yang mengandung pengertian memberitahukan pesan, pengetahuan, dan fikiran-fikiran dengan maksud mengikutsertakan peran siswa dalam proses pembelajaran sehingga persoalan-persoalan yang dibicarakan milik bersama, dan tanggung jawab bersama. (Yamin, 2007:163)
Teori komunikasi Berlo merupakan pendekatan baru karena tidak linear dan implikasinya dalam teknologi pendidikan yang menyebabkan dimasukkannya orang dan bahan sebagai sumber yang merupakan bagian integral dari teknologi pendidikan, dan isi pesan beserta struktur dan penggarapannya serta bentuk pesan merupakan bagian dari keseluruhan proses komunikasi sehingga model ini juga membuka jalan untuk berbagai macam penelitian yang berhubungan dengan unsure unsure dan saling hubungannya (Miarso, 2007;115)
Teori Berlo di atas menurut Rogers dan Kincaid masih mengandung beberapa kelemahan sehingga mereka mengajukan teori baru yaitu Teori Konvergensi, di mana tidak dibedakannya antara sumber dan penerima karena peranan dapat berlangsung serentak dalam suatu komunikasi, tidak berlangsung antar individu melainkan dalam suatu realitas social, tidak ada awal dan akhir sepanjang manusia sadar akan diri dan lingkungannya.
Berbagai teori dan model di atas telah memberi pengaruhi dalam bidang pendidikan umumnya dan teknologi pendidikan khususnya, untuk lebih tepatnya saling mempengaruhi hingga timbul perkembangan berbagai kecenderungan yang meliputi : (Miarso, 2007, 116)
(1) Pendidikan seumur hidup yang berlangsung sepanjang orang sadar akan diri dan lingkungan;
(2) Pendidikan gerak cepat dan tepat yang lebih mengacu pada kemampuan untuk hidup di masyarakat;
(3) Pendidikan yang mudah dicerna & diresapi;
(4) Pendidikan yang menarik perhatian dengan cara pengajaran yang bervariasi dan merangsang sebanyak mungkin indera;
(5) Pendidikan yang menyebar, baik pelayanannya maupun peranannya;
(6) Pendidikan yang mustari (tepat saat) menyusup tanpa niat sebelumnya yaitu pada saat ada kekosongan pikiran.
Kesemua itu merupakan landasan strategis dalam perkembangan Teknologi Pendidikan. Sejak berkembangnya Teknologi di bidang Komunikasi dengan ditemukannya Satelit Komunikasi dan Serat optik Pendidikan umumnya dan Teknologi Pendidikan / Pembelajaran khususnya semakin luas jangkauannya.
Adanya penemuan teknologi di bidang komunikasi di atas system pembelajaran semakin inovatif di tahun 1972 telah dirintis SD PAMONG, 2 (dua) tahun kemudian PPSP (Prosedur Pengembangan Sistem Pembelajaran) dan di tahun 1978 muncul system pembelajaran terbuka dalam bentuk SMP Terbuka. Enam Tahun berikutnya system Pembelajaran Jarak Jauh dan sekarang Universitas Terbuka dll.
Peranan Informasi sendiri sebagai landasan Pendidikan umumnya dan Pembelajaran khususnya tidak dapat dilepaskan dalam pengembangan teknologi pendidikan dan pembelajaran di masa depan, sejak ditemukannya teknologi di bidang informasi yaitu komputer tujuan pendidikan umumnya dan pembelajaran khususnya makin mudah dicapai. Sejak tahun 1980-an penggunaan computer di sekolah telah dimulai dan sekarang beberapa sekolah telah memakai internet.
Adanya integrasi antara Teknologi Komunikasi dan Informasi pada Pembelajaran besar pengaruhnya pada dunia pendidikan pada umumnya dan pembelajaran khususnya, dengan munculnya konsep globalisasi dengan munculnya internet di bidang pembelajaranmembuatnya tidak terbatas ruang dan waktu.
Pengaruh lainnya jelas terlihat dalam pembelajaran di jenjang Perguruan Tinggi yaitu: (Miarso, 2007:494)
(1) Pembelajaran di luar kampus untuk orang dewasa akan semakin berkembang, dan merupakan segmen yang tumbuh pesat dalam pendidikan lanjutan;
(2) Mahasiswa dalam perguruan tinggi kecil akan mempunyai akses lebih besar dari berbagai sumber;
(3) Perpustakaan, bilamana berkembang menjadi pusat sumber belajar dalam berbagai bentuk, akan merupakan ciri dominan dalam kampus misalnya perpustakaan elektronik, email dsb;
(4) Bangunan kampus akan berserak, dengan adanya kampus inti di pusat dan sejumlah kampus satelit yang menimbulkan keakraban pada masyarakat dengan ukurannya yang kecil;
(5) Tumbuhnya profesi baru dalam bidang media dan teknologi
ü Tuntutan bagi semua mahasiswa (dan semua warga civias) untuk menguasai teknologi tertentu, sekurangnya computer;
ü Calon guru sekolah lanjutan dan calon dosen harus dilatih dalam penggunaan teknologi instruksional;
ü Pengalihan dana yang semula untuk membangun gedung di kampus, untuk biaya operasi pengajaran di luar kampus;
ü Diperlukan tes yang lebih banyak dan lebih baik, untuk menilai kemajuan belajar mahasiswa yang belajar dengan menggunakan teknologi baru.
2.4 Aplikasi Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pendidikan
Salah satu fungsi Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) adalah sebagai media dalam proses pendidikan. Aplikasi TIK sebagai media dalam proses pendidikan dapat dilaksanakan melalui banyak cara diantaranya adalah sebagai berikut.
a. E-Learning
E- Learning atau pembelajaran melalui online adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau komputer. Seperti Kursus atau pendidikan dengan media pembelajaran jarak jauh (distance learning) dan cyber classroom.
b. E-Library
Merupakan perpustakaan online yang berisikan 800 milyar informasi tentang ilmu pengetahuan dll.
c. Virtual University
Merupakan aplikasi dari proses pendidikan jarak jauh, dimanavirtual university merupakan salah satu kemudahan yang diberikan layanan internet bagi pembelajar yang mengalami kesulitan dalam hal waktu tatap muka langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas dari pendidikan tersebut.
d. EdukasiNet
Merupakan situs pembelajaran berbasis internet; artikel, rancangan pengajaran, bahan ajar, proyek pendidikan, kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi, Interactive school magazine, video teleconference (kelompok diskusi berpusat di Global School Network, cu-seeme-schools@gsn.org), TV Edukasi dan search engine. Bentuk-bentuk pengembangan lain internet dalam media pendidikan Lab Online (Virtual Laboratory), Data base materi yang ter-update, RealtimeWeb sharing dan diskusi
e. JARDIKNAS
JARDIKNAS merupakan Wide Area Network (WAN) Pendidikan skala Nasional . JARDIKNAS terdiri dari 4 zona jaringan, meliputi:
o JARDIKNAS Kantor Dinas/Insitusi (DiknasNet)
o JARDIKNAS Perguruan Tinggi (INHERENT)
o JARDIKNAS Sekolah (SchoolNet)
o JARDIKNAS Guru dan Siswa (TeacherNet and StudentNet)
Manfaat JARDIKNAS secara umum antara lain :
  • Peningkatan kecepatan layanan informasi yang integral, interaktif, lengkap, akurat dan mudah didapat.
  • Memberikan pelayanan data dan informasi pendidikan secara terpadu.
  • Menciptakan budaya transparan dan akuntabel.
  • Merupakan media promosi pendidikan yang handal.
  • Meningkatkan komunikasi dan interaksi baik secara lokal maupun internasional.
  • Mengakses berbagai bahan ajar dari seluruh dunia, dan
  • Meningkatkan efisiensi dari berbagai kegiatan pendidikan.
Fungsi dan Pemanfaatan JARDIKNAS secara khusus antara lain :
  • JARDIKNAS Kantor Dinas/Institusi
    • Transaksi data online SIM Pendidikan
  • JARDIKNAS Perguruan Tinggi
    • Riset dan Pengembangan IPTEKS
  • JARDIKNAS Sekolah
    • Akses Informasi dan e-Learning
  • JARDIKNAS Guru dan Siswa
    • Akses informasi dan interaksi komunitas
Titik Koneksi Jardiknas Saat Ini:
  • Depdiknas Senayan Jakarta
  • 33 Kantor Dinas Pendidikan Propinsi
  • 441 Kantor Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten
  • 30 LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan)
  • 10 SKB
  • 5 BPPLSP (Balai Pendidikan dan Pelatihan Luar Sekolah dan Pemuda)
  • 12 P4TK (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
  • 32 Perguruan Tinggi Negeri (INHERENT)
  • 38 Universitas/Poli Pendidikan Jarak Jauh Program D3-TKJ
  • 17 Balai Bahasa
  • 5 Kantor Bahasa
  • 36 UPBJJ-UT (Unit Pendidikan Belajar Jarak Jauh – Universitas Terbuka)
  • 17 Balai Teknologi Komunikasi
  • 50 Dinas Kab/Kota
  • 13 ICT Center Sister PJJ D3TKJ
  • 5 Universitas PJJ PGSD & S2 Perencanaan
  • 21 Unit Kerja Depdiknas Pusat
  • > 6500 sekolah se Indonesia
Ada tiga sistem pembelajaran berbasis Internet dalam E-Learning
1. Web Course
Merupakan penggunaan internet utk keperluan pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian melalui internet atau tidak ada tatap muka dalam proses pembelajaran Seperti proses pendidikan jarak jauh (distance Education); virtual university.
2. Web Centric Course
Berbeda dengan Web Course, Web Centric Course lebih menekankan pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi, konsultasi,penugasan, dan latihan melalui internet. Ujian, dan sebagian konsultasi,diskusi & latihan secara tatap muka persentase tatap muka yang dilakukan dalam proses pembelajaran lebih kecil. Seperti university off campus.
3. Web Enhanced Course
Merupakan penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran dimana internet hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka atau persentase tatap muka yang dilakukan dalam proses pembelajaran lebih besar.
Pada dasarnya situs EdukasiNet dapat dimanfaatkan oleh siapa saja dan dengan cara yang sangat bervariasi dan fleksibel, tergantung kepada situasi dan kondisi sekolah dan guru yang bersangkutan. Namun demikian, untuk membantu para guru dalam pemanfaatan situs ini, beberapa bentuk pola pemanfaatan berikut dapat dilakukan.
1. Pola pemanfaatan di Lab Komputer
Bagi sekolah yang telah memiliki fasilitas laboratorium komputer yang tersambung ke internet, dapat memanfaatkan situs ini di lab. Situs ini dapat diakses secara bersama-sama dalam bentuk klasikal ataupun individual di lab dengan bimbingan guru.
2. Pola pemanfaatan di Kelas
Apabila sekolah belum memiliki lab komputer, namun mempunyai sebuah LCD proyektor dan sebuah komputer yang tersambung ke internet, maka pemanfaatan situs ini dapat dilakukan dengan cara presentasi di depan kelas. Bahan belajar yang ada pada edukasi.net akan menjadi bahan pengayaan proses pembelajaran tatap muka di kelas, sesuai dengan topik yang dibahas pada saat itu.
3. Pola penugasan
Untuk sekolah yang belum memiliki sambungan internet, dapat memanfaatkan situs ini dengan pola penugasan. Siswa dapat mengakses internet pada tempat-tempat yang menyediakan jasa layanan internet, misalnya warnet, di rumah, ataupun tempat lainnya.
4. Pola pemanfaatan individual
Di luar itu semua siswa di beri kebebasan untuk memanfaatkan dan mengeksplor seluruh materi yang ada pada EdukasiNet, baik yang berupa bahan belajar, pengetahuan populer dan fasilitas komunikasi secara individual. Pemanfaatannya bisa dilakukan di rumah, bagi siswa yang memiliki komputer yang tersambung ke internet atau dilakukan di Warnet.
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain:
(1) Adanya penemuan Teknologi dalam bidang Komunikasi dan Informasi berperan besar dalam pengembangan di bidang pendidikan umumnya dan Teknologi Pendidikan/ Pembelajaran khususnya untuk lebih inovatif;
(2) Peranan teknologi Komunikasi pada Pengembangan di bidang pembelajaran dapat dilihat dengan adanya SD PAMONG, SMP Terbuka, dan Universitas Terbuka serta adanya Pustekkom dan Televisi Pendidikan Indonesia;
(3) Di sisi lain penemuan teknologi Informasi juga berperan besar dalam pembelajaran yakni dengan adanya komputer mendorong pebelajar untuk belajar mandiri dan dapat belajar di rumah;
(4) Integrasi antara Teknologi Komunikasi & Informasi berpengaruh membuat dunia pendidikan umumnya dan pembelajaran khususnya tidak terbatas ruang dan waktu (dunia maya) dan dapat lebih rendah biayanya dan pembelajaran dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat..
3.2. Saran
(1) Adanya Teknologi di bidang Komunikasi dan Informasi mempengaruhi hasil pembelajaran, sehingga dibutuhkan lebih banyak pembinaan di sekolah sekolah untuk pemanfaatan media tersebut agar hasil yang diinginkan tercapai;
(2) Banyaknya informasi yang dapat diperoleh dari media internet, di jenjang pendidikan usia dasar telah harus dikenalkan dengan media internet ini, meskipun dalam pelaksanaannya harus diawasi olehorang tua dan guru.
(3) Pendidikan Guru sekarang untuk jenjang S1 telah diarahkan untuk tidak harus menjadi seorang guru, dan harus memiliki keterampilan /menguasai paling sedikit dua jenis program computer, dan internet.
4. DAFTAR PUSTAKA
http://www.jardiknas.org/cont/infrastruktur/about.phpJARDIKNAS.Tanggal 29 November 2007. Pukul 13.30 WIB.
Miarso,Yusufhadi, 2007, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana, Edisi I Cetakan 3, Jakarta.
Nandika, Dodi, 2007. Pendidikan di tengah Gelombang Perubahan, LP3ES, Cetakan 1, Jakarta.
Prawira, Dilaga; Salma, Dewi., 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan, Kencana, Edisi Pertama, Cetakan 2, Jakarta.
Yamin, Martinis, 2007. Kiat Membelajarkan Siswa, Gaung Persada Press, Jakarta.
Seels, Barbara B., . Ritchey, Rita C dalam Miarso, Yusufhadi et.al(Penerjemah), 1995, Teknologi Pembelajaran, Definisi dan Kawasannya, Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 12, Jakarta
Supriyanto, Aji. Pengantar Teknologi Informasi. 2005. Salemba Infotek. Jakarta.

PERBEDAAN BLOGSPOT DAN WORDPRESS

Banyal hal yang membedakan antara Blogspot.com dan Worpress.org (custom domain). Hal tersebut gue rasakan secara langsung ketika menggunakan kedua media Blog tersebut. Bahkan, ada beberapa perbedaan diantara keduanya yang terlihat sangat mencolok. Penasaran? soal Yuuk..kita intip sama-sama. senyumkenyit

1. Template
Untuk template, keduanya menggunakan jenis ekstensi yang berbeda. WordPress menggunakan ekstensi jenis PHP, sedangkan Blogspot lebih memilih untuk menggunakan ekstensi jenis HTML (template classic) dan CSS (new template). Namun, keduanya sama-sama memiliki dukungan template GRATISAN yang sama banyak.

2. Plugins
Hal lainnya yang membedakan diantara keduanya adalah masalah dukungan Plugins. WordPress lebih diuntungkan dengan adanya Plugins yang memang sangat membantu. Lihat saja akan keberadaan plugins Akismet yang serta-merta akan langsung memblokir keberadaan komentar yang dianggap SPAM. Ditambah lagi dengan adanya Plugins SEO Pack yang sudah tentu akan membantu penggunanya untuk meningkatkan konten maupun blognya di mata Search Engine. Sedangkan bagi pengguna Blogger.com, hampir semuanya dilakukan secara manual. Untuk komentar SPAM, mungkin bisa diakali melalui proses moderasi terlebih dahulu. Namun untuk SEO? Yaa..harus diutak-atik sendiri templatenya, xixixi… sengihnampakgigi

3. Custom Domain
Untuk custom domain (domain berbayar), Blogspot lebih unggul dari segi biaya. Tanpa membeli paket hosting, pengguna Blogspot masih dapat melakukan custom domain dengan tetap menggunakan Blogspot sebagai media servernya. Sedangkan WordPress, kita wajib membeli paket hosting + domain, jadi biayanya sedikit lebih mahal. Apalagi jika Blognya memiliki trafik tinggi, alhasil hosting yang dipilih harus memiliki bandwidth yang besar. Jika tidak, maka Blog / Web tersebut akan sering DOWN.

Sebenernya ada sih web yang menyediakan hostingan GRATIS, namun fiturnya tidak selengkap hosting berbayar dan bandwidthnya pun sangat dibatasi. Tapi…keuntungan yang akan didapat jika menggunakan hosting berbayar adalah soal kenyamanan. Jika menggunakan hosting berbayar, kita bebas melakukan apa saja tanpa perlu khawatir akan dibanned oleh Blogspot maupun WordPress karena melanggar TOS yang telah dibuat. Selain itu, Blog kita pun lebih terlihat profesional.
4. Fitur
Dari segi fitur, keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal ini, Blogspot cenderung lebih unggul dari segi penggunaan. Blogspot lebih user friendly sehingga lebih mudah untuk digunakan. Fitur unggulan lainnya dari Blogspot adalah kemudahan dalam mengedit template, yakni dalam mengedit file HTML. Pada tata letak, kita juga diberi kemudahan untuk drag-and-drop. Untuk WordPress cenderung sedikit lebih ribet.

Blogspot juga diuntungkan dari segi monetize Blog. Blogspot langsung terintegrasi dengan Google Adsense dan Amazon, yakni pada menu Monetize. Sementara pada WordPress, tidak ada option tersebut. Namun, pengguna WordPress tetap dapat memonetize Blognya di Google Adsense dan Amazon dengan cara registrasi di situsnya secara langsung.
Eitz..untuk pengguna WordPress jangan langsung berkecil hati WordPress juga memiliki beberapa keunggulan dari segi fitur bila dibandingkan dengan Blogspot. Salah satu fitur unggulan tersebut adalah adanya fitur edit komentar. Jadi, komentar yang masuk di postingan kita bisa di edit sesuka hati, contohnya saja komentar yang berisi link maupun SPAM. Selain itu, fitur yang ditawarkan WordPress pada saat menulis postingan juga lebih lengkap bila dibandingkan dengan Blogspot. Hmmm…ada lagi nih, form komentar pada WordPress juga lebih user friendly. Sedangkan pada Blogspot, cenderung sedikit agak ribet (bagi pemula).
Oke, itu aja yang gue tau. Jika masih terdapat perbedaan di antara keduanya dan belum sempat gue bahas, tolong di share yah disini. Saling berbagi aja. Oh..ia, postingan ini sama sekali gak bermaksud untuk memecah belah ke dua kubu (Blogspot dan WordPress), lha wong saya menggunakan keduanya kok, hehehehe… sengihnampakgigi
Dan perlu diingat, kedua media Blog tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, sekarang semua tergantung dari pilihan Anda, mau pilih Blogspot atau WordPress. kenyit