A. Sejarah TIK
Tiga abad terakhir ini, masing-masing ditandai dengan dominasi teknologi yang berbeda. Abad ke-18 didominasi oleh perkembangan sistem mekanik yang mengiringi revolusi industri. Abad ke-19 merupakan jaman mesin uap. Di abad ke-20 ini, teknologi yang memegang peranan kunci adalah pengumpulan, pengolahan, dan distribusi informasi. Teknologi lainnya yang mengalami perkembangan pesat adalah instalasi jaringan telepon yang telah dapat menjangkau seluruh pelosok dunia, penemuan radio dan televisi, penemuan-penemuan baru di bidang industri komputer, dan peluncuran satelit-satelit komunikasi.
Akibat perkembangan teknologi yang demikian cepat, teknologi-teknologi tersebut menjadi saling terkait. Perbedaan-perbedaan yang ada dalam hal pengumpulan, pengiriman, penyimpanan, dan pengolahan informasi telah dapat di atasi. Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah Teknologi Informasi. Mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang kemudian dikenal dengan nama Internet. Teknologi Informasi memiliki pengertian gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi komunikasi, yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Adapun perkembangan sejarah TIK sebagai berikut;
1. Masa Pra-Sejarah (...s/d 3000 SM)
Pada awalnya Teknologi Informasi yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda yang ada disekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini. Perkembangan selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
2. Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
Pada masa ini Teknologi Informasi belum menjadi teknologi masal seperti yang kita kenal sekarang ini, teknologi informasi masih digunakan oleh kalangan-kalangan terbatas saja, digunakan pada saat-saat khusus dan berbiaya mahal.
3000 SM
Untuk yang pertama kali tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf.
2900 SM
Penggunakan Huruf Hierogliph pada bangsa Mesir Kuno Hierogliph merupakan bahasa simbol dimana setiap ungkapan di wakili oleh simbol yang berbeda, yang ketifka digabungkan menjadi satu akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda, bentuk tulisan dan bahasa hierogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
500 SM
Serat Papyrus digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar sungai nil ini menjadi media menulis/media informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan sebagai media informasi.
105 M
Bangsa Cina menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang, kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring,dicuci kemudian diratakan dan dikeringkan, penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem Cap.
3. Masa Modern ( 1400-an M s/d sekarang )
Tahun 1455
Digunakannya mesin cetak yang menggunakan plat huruf yang tebuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang tebuat dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Gutenberg.
Tahun 1830
Augusta Lady Byron Menulis program komputer yang pertama didunia berkerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya.
Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan Telegraph dan bahasa kode Morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone yang dikirim secara elektronik antara 2 tempat yang berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut. Pengiriman dan Penerimaan Informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya
Tahun 1861
Gambar bergerak yang peroyeksikan kedalam sebuah layar pertama kali di gunakan sebagai cikal bakal film sekarang. Tahun 1876 Melvyl Dewey mengembangkan sitem penulisan Desimal.
Tahun 1877
Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan Telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum, kemudianotografi dengan kecepatan tinggi ditemukan oleh Edweard Maybridge.
Tahun 1899
Dipergunakan sistem penyimpanan dalam Tape (pita) Magnetis yang pertama.
Tahun 1923
Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama Tahun 1940. Dimulainya pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang Informasi pada masa Perang Dunia 2 yang dipergunakan untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang disimpan dalam bentuk magnetic tape.
Tahun 1945
Vannevar Bush mengembangkan sistem pengkodean menggunakan Hypertext.
Tahun 1946
Komputer digital pertama didunia ENIAC I dikembangkan.
Tahun 1948
Para peneliti di Bell Telephone mengembangkan Transistor.
Tahun 1957
Jean Hoerni mengembangkan transistor Planar. Teknologi ini memungkinkan pengembangan jutaan bahkan milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silikon.
Tahun 1962
Rand Paul Barand, dari perusahaan RAND, ditugaskan untuk mengembangkan suatu sistem jaringan desentralisasi yang mampu mengendalikan sistem pemboman dan peluncuran peluru kendali dalam perang Nuklir.
Tahun 1969
Sistem jaringan yang pertama dibentuk dengan menghubungkan 4 nodes (titik), antara University of California, SRI (Stanford), University California of Santa Barbara, dan University of Utah.dengan kekuatan 50Kbps.
Tahun 1972
Ray Tomlinson menciptakan program e-mail yang pertama.
Tahun 1973 – 1990
Istilah INTERNET diperkenalkan dalam sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol jaringan yang kemudian difkenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup dari DARPA, 1981 National Science Foundation mengembangkan Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.
Tahun 1991- Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya memungut bayaran dari para anggotanya. 1992 pembentukan komunitas Internet, dan diperkenalkannya istilah World Wide Web oleh CERN. 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan Internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), Jasa Registrasi oleh Network Solution Inc, dan jasa Informasi oleh General Atomics/CERFnet,1994 pertumbuhan Internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah kedalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. 1995, Perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di Backbone, langkah ini memulai pengembangan Teknologi Informasi khususnya Internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.
B. Pemanfaatan TIK Dalam Pembelajaran
Perkembangan IT yang sedemikian pesat menciptakan kultur baru bagi semua orang di seluruh dunia. Dunia pendidikan pun tak luput dari sentuhannya. Integrasi teknologi informasi ke dalam duina pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi, mutu dan efisiensi pendidikan dapat ditingkatkan.
Pemanfaatan TIK dalam dunia pendidikan membutuhkan komitmen kuat dari semua pihak yang terkait. Pada tingkat sekolah, pemanfaatan TIK sekurang-kurangnya diupayakan untuk mendukung terciptanya manajemen sekolah yang efektif dan terjadinya pembelajaran yang menyenangkan dengan mutu yang lebih baik. Untuk itu, komitmen kepala sekolah, guru, dan staf administrasi sangat dibutuhkan untuk dapat membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menggunakan TIK, khususnya perangkat lunak yang digunakan di sekolah.
Penerapan TIK dapat digunakan secaran nyata dalam berbagai disiplin ilmu. Dalam bidang bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya penerapan TIK memiliki nilai lebih dan menjadi lebih menarik serta memotivasi karena begitu banyak program-program pembelajaran bahasa yang dapat ditemukan secara langsung melalui berbagai website pembelajaran di internet.
Adapun beberapa hal yang melatar belakangi orang untuk menggunakan TIK dalam pembelajaran adalah :
• Masalah geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia.
• Negara Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan hal ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata.
• Mengurangi ketertinggalan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
• Akselerasi pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit diatasi dengan cara-cara konvensional.
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi.
• TIK akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu sehingga akan terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
C. Penerapan TIK dalam Pembelajaran Jarak Jauh (Distance Leraning)
Penerapan TIK dakam pembelajaran sangat membawa dampak positif bagi keberhasilan pembelajaran berbagai bidang ilmu pengetahuan. Hal ini menandakan bahwa kualitas pendidikan akan lebih baik dan maju di masa yang akan datang. Melalui pernerapan TIKI ini maka segala hal yang sulit akan menjadi mudah, segala yang jauh terasa dekat, bahkan nilai postifnya akan berdampak luas baik bagi guru, peserat didik dan masyarakat luas. Bahkan dengan adanya pendidikan jarak jauh (distance leraning) memudahkan proses pembelajaran atara pendidik dan siswa didik. Keberhasilan pendidikan jarak jauh di perguruan tingg ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, adanya pola pendidikan aktif dalam interaksi tersebut. Bila pendidikan berbasis pada web, maka diperlukan adanya pusat kegiatan mahasiswa, interaksi antar grup, administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian, perpustakan digital, dan materi online. Dari sisi Teknologi informasi; dunia Internet memungkinkan perombakan total konsep-konsep pendidikan yang selama ini berlaku. Teknologi informasi & telekomunikasi dengan murah & mudah akan menghilangkan batasan-batasan ruang & waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Hal ini merupakan dampak yang sangat positif bagi penerapan TIK dalm dunia pembelajaran.
Secara umum hal positif yang dapat diperoleh mahasiswa antara lain adalah: (1) mahasiswa dapat dengan mudah mengambil matakuliah dimanapun di dunia tanpa terbatas lagi pada batasan institusi & negara; (2) mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada orang-orang ahli/pakar di bidang yang diminatinya. Cukup banyak pakar di dunia ini yang dengan senang hati menjawab berbagai pertanyaan yang datang; (3) kuliah bahkan dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa tergantung pada universitas tempat mahasiswa belajar.
Lebih khusus lagi nilai-nailai positif yang dapat diambil dalam pembelajaran jarak jauh bagi para pembelajar di berbagai tingkat adalah;
1. Menghemat biaya
Teknologi yang menggunakan sistem distance learning ini akan lebih menghemat 40-60% biaya pendidikan pada sistem kelas tradisional. Sistem ini akan mengurangi biaya-biaya utama yang harus dikeluarkan baik oleh siswa, dosen, dan kampus. Biaya yang dihemat antara lain pada:
Biaya Perjalanan, hampir 40% biaya pendidikan adalah pada biaya perjalanan, antara lain digunakan untuk biaya transportasi bis, taxi, parkir, makan, dan lain sebagainya.
Biaya Fasilitas dan Penyelenggaraan, sistem distance learning berbasis web ini akan menghemat biaya untuk penyediaan fasilitas kelas seperti meja, kursi, whiteboard, dan tape, labor bahasa serta berbagai macam kebutuhan lainnya pada mata kuliah bahasa Inggris.. Dengan menggunakan virtual library, simulasi, dan sistem on-line akan mengurangi biaya yang harus dikeluarkan oleh kampus sebagai penyelenggara pendidikan.
Biaya Administrasi, jika sistem ini di aplikasikan dalam ruamng lingkup yang lebih besar seperti universitas maka dengan sistem ini administrasi kampus akan lebih mudah dan ringan. Pekerjaan bagi seorang administrasi seperti : pendaftaran siswa, penyebaran dan penyediaan materi kuliah, pengaturan penilaian, pengumpulan saran-saran, dan lain sebagainya tidak perlu dilakukan secara manual.
Biaya Gaji, seorang pekerja atau dosen akan dibayar sesuai dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk proses mengajar. Meskipun waktu proses belajar mengajar sistem distance learning berbasis web dengan sistem kelas tradisional hampir sama, tetapi biaya yang digunakan untuk biaya transportasi dan akomodasi akan terkurangi. Sebagai contoh seorang dosen yang mengajar untuk tiga hari pertemuan, tetapi diasumsikan membutuhkan waktu lima hari untuk berangkat dan kepulangan. Dengan sistem ini biaya tiga hari kuliah akan dibayar tiga hari gaji.
2. Memperbaiki Sistem Pengajaran
Meskipun sebuah sistem baru, implementasi distance learning dalam proses pengajaran sangat banyak, antara lain:
Memperbanyak aktifitas siswa, dengan sistem ini akan menuntut siswa untuk lebih aktif. Siswa tidak hanya duduk dan mendengarkan saja, tetapi akan lebih aktif dan harus berpikir. Siswa akan lebih mengontrol sistem pembelajarannya sendiri. Dengan kondisi ini siswa akan merasa lebih bertanggung jawab dan belajar secara efektif.
Memperluas dalam perolehan sumber data dan sumber pengetahuan (knowledge resource), dengan terkoneksinya komputer dengan internet secara global maka siswa dapat mengeksplorasi sendiri sumber-sumber data untuk dipelajari dan dianalisa. Internet yang menyimpan banyak informasi dapat menjadi media perpustakaan bagi siswa.
Kerjasama, dengan menggunakan discussion board maka siswa dapat saling berkomunikasi untuk berdiskusi dalam bahsa inggris, berdebat, dan saling bertukar pikiran dengan sesama siswa, dosen, bahkan orang luar sistem secara global menggunakan koneksi internet. Sehingga tanpa disadari metode ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa inggris, menulis dalam bahasa inggris, membaca tulisan berbahasa inggris dan mendengarkan materi-materi bahsa inggris secara on line.
3. Lebih nyaman
Dari berbagai penelitian diperoleh data bahwa sekitar 81% siswa merasa lebih nyaman menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh. Mereka lebih memiliki keberanian untuk bertanya kepada pengajar dan mendapatkan jawaban dari permasalahan mereka sesuai kebutuhan mereka.
4. Kebebasan siswa dan universitas
Distance learning ini mampu menyesuaikan dengan berbagai tipe dan personalitas siswa seperti: kecepatan berpikir, masalah bahasa (verbal), aktifitas siswa, introvet/ekstrovet, dan lain sebagainya. Semua siswa akan merasa diperlakukan sama. Dengan demikian siswa akan lebih merasa bebas dan mampu berkonsentrasi kepada proses belajarnya daripada harus mempermasalahkan masalah social yang muncul. Cukup menggunakan sandal dan T-Shirt siswa dapat mengikuti proses belajar. Dengan metode ini siswa dapat menentukan langkah-langkah pembelajaran dan penjadwalannya (schedule). Seorang siswa dapat belajar dengan waktu yang lama, dimana seharusnya dalam sebuah perkuliahan membutuhkan waktu beberapa jam. Dan siswa juga dapat mengulang pelajaran kapan pun bila mengalami sebuah kesulitan atau mungkin pada saat tertarik terhadap mata kuliah tersebut. Hal ini akan memberikan sisi positif terhadap siswa yaitu menciptakan rasa bertanggung jawab dan disiplin pribadi terhadap apa yang telah dilakukan.
5. Kemudahan pengajar
Seorang pengajar akan lebih mudah mengajar karena dapat memberikan materi kuliah dari mana saja dengan sebuah koneksi internet. Dengan demikian akan mengurangi biaya transportasi seorang pengajar dan menghemat waktu. Seorang pengajar juga dapat melakukan penilaian aktifitas siswa, nilai ujian tengah semester, dan nilai ujian akhir semester secara otomatis yang dibuat pada sistem pembelajaran jarak jauh.
6. Materi kuliah yang lebih dinamis
Seorang pengajar dapat menambah mata kuliah kapan pun dengan cepat. Dan juga dapat mengirimkan materi dari rumah ketika sewaktu mengajar sebelumnya lupa memberikan materi tertentu ataupun ketika mempunyai sebuah inspirasi baru tentang materi kuliah. Dengan demikian maka informasi materi kuliah dapat selalu up to date.
7. Skalabilitas yang lebih luas
Dengan menggunakan sistem perkuliahan jarak jauh, masalah skalabilitas terhadap jumlah siswa (participant) tidak menjadi masalah lagi. Jumlah sepuluh atau seratus siswa tetap sama bagi seorang pengajar dalam mengajar, sehingga energi yang dikeluarkan untuk mengajar akan menjadi lebih kecil.
8. Membentuk sebuah komunitas
Dengan menggunakan fasilitas web setiap orang mampu membuat komunitas dimana setiap orang dapat bertukar pikiran, ilmu pengetahuan, dan lainnya dengan mudah dan kapan saja. Sehingga orang dapat berinteraksi satu sama lain, dengan demikian akan menjadikan sisi humanisme dari teknologi.
Selain beberapa keuntungan Distance Learning dalam pembelajaran, terdapat pula beberapa kekurangan/kendala dalam pembelajrana jarak jauh ini, hal ini bahkan secara umum berlaku bagi mata kuliah lainnya.
1. Tidak semua daerah memikili infrastruktur internet yang memadai
Tidak semua wilayah atau daerah memiliki infrastruktur yang memadai bagi masuknya jalur teknologi, dalam hal ini internet yang digunakan dalam program distance learning, bahkan di beberapa tempat belum tedapat gardu listrik yang mampu menopang energi bagi terlaksanaya program pendidikan jarak jauh ini.
2. Tidak semua siswa memiliki komputer/laptop dengan spesifikasi yang cukup baik
Di beberapa sekolah baik di kota apalagi di desa masih banyak siwa yang belum memiliki komputer atau laptop, bahkan bilamana mereka memiliki komputer atau laptop tidak semua komputer atau laptop tersebut memiliki spesifikasi yang baik bagi pelaksanaan distance learning.
3. Memerlukan biaya yang cukup mahal untuk dapat online secara terus menerus
Untuk dapat online secara rutin dan teratur sudah tentu siswa memerlukan dana yang tidak sedikit, hal ini cukup menjadi kendala dikarenakan sebagian besar siswa apalagi yang hidup di desa-desa belum banyak mendapat perhatian dan bantuan dana dari orangtua mereka yang lebih mengutamakan kebutuhan untuk hidup sehari-hari.
4. Membutuhkan bandwidth yang cukup besar
Bagi institusi pendidikan yang menggunakan internet dalam pembelajaran distance learning harus mengeluarkan biaya yang cukup besar guna mendapatkan kapasitas bandwidth yang besar dan baik tersebut, dikarenakan dengan kapasitas tersebut mampu memudahkan akses pelaksanaan program distance leraning pada institusi tempat para siswa bernaung.
D. TIK Sebagai Media Pembelajaran
Penggunaan TIK sebagai media pembelajaran akan memiliki manfaat yang sangat besar bagi siswa atau pengajar yang terlibat dalam proses belajar mengajar.
Beberapa hal penting yang harus kita ketahui dalam penggunaan TIK sebagai media pembelajaran;
1. Alasan penggunaan TIK, antara lain;
• Menyederhanakan dan mempermudah penyampaian pesan
• Mengurangi verbalitas
• Menyamakan persepsi
• Menarik perhatian
• Menghemat waktu
• Sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien
• Memotivasi untuk melek teknologi
• Tidak tertinggal informasi pembelajaran terkini
• Mengakrabkan dunia perkembangan tekonologi modern
• Mendekatkan dunia luar dalam lingkup yang lebih sederhana
2. Penggunaan Media pembelajaran harus memperhatikan;
• Usia
• Pendidikan
• Pengetahuan
3. Kriteria Media Pembelajaran;
• Kesederhanaan
• Keutuhan
• Keseimbangan
• Ketegasan
Kebaikan adalah bagian dari nilai universal, marilah kita budayakan berbuat kebaikan dalam setiap langkah dan derap kehidupan kita. Saudaraku... Selamat menikmati buah dari kebaikan...
Halaman
▼
Minggu, 26 Februari 2012
2. RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
RANCANGAN MEDIA
Silakan lihat di:
Rancangan Media.PPT
Kelompok : SMA Kelas 10
Tema : Bermain Kata (Dalam bahasa Inggris)
Sub Tema : Golden Pyramids Games
Kompetensi : Siswa dapat menyebutkan kata sesuai tema
Golden Pyramids:When
Cowboys
Like
Cute
Horses
Piramida Emas tebak kata:
Menyebutkan kata yang termasuk dalam lingkup When, Cowboys, Like, Cute dan Horses
Golden Pyramids:
They
Should
Turn
Into
Dancers
Piramida Emas tebak kata:
Menyebutkan kata yang termasuk dalam lingkup They, Should, Turn, Into dan Dancers
Dalam pembelajaran ini siswa menyebutkan kata-kata yang sesuai atau berhubungan dengan kata induk yang tertulis atau tertera di dalam kotak permainan.
Silakan lihat di :
Golden Pyramids.PPT
3. RPP PEMBELAJARAN BAHASA
Berikut ini adalah contoh RPP dalam pembelajaran Bahasa Arab tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan menggunakan media tekonologi untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : MTs Darul Marhamah
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Standar Kompetensi
Mengungkapkan informasi secara lisan dalm bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan. Alat-lat sekolah dan profesi
Kompetensi Dasar
Melakukan dialog sederhana tentang الأدوات المدرسية
Indikator :
1. Mengucapkan 10 kata tentang alat sekolah dengan fasih dan benar dalam bahasa Arab
2. Melakukan tanya jawab alat-alat sekolah dengan bahasa Arab dengan benar
3. Mendemontrasikan dialog sederhana mengenai alat-alat sekolah secara berpasangan di depan kelas dengan benar
Nilai Karakter
Kejujuran, kedisiplinan, kerjasama, empati, tanggung jawab, percaya diri, tolong-menolong.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa dapat;
1. Mengucapkan minimal 10 kata tentang alat sekolah dengan fasih dan benar dalam bahasa Arab menggunakan benda langsung dan media pembelajaran (slide presentation)
2. Melakukan tanya jawab alat-alat sekolah dengan menggunakan bahasa Arab secara benar
3. Mendemontrasikan dialog sederhana mengenai alat-alat sekolah secara berpasangan dengan benar
II. Materi Ajar
Dialog tentang الأدوات المدرسية seperti :
Pertanyaan-pertanyaan : ما هذا؟ ، ما هذه؟ ، ما ذلك ؟ ، ما تلك ؟ ماذا تحمل إلى المدرسة كل يوم ؟
Peralatan Sekolah seperti : قلم، كتاب، كراسة، مرسم، ممسحة ، طلاسة، فرجار، منقلة ، محفظة ، مسطرة
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, mubasyarah, ittishaliyyah, demonstrasi, card sort, information search.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Siswa memperoleh tujuan, appersepsi dan motivasi dari Guru yang menanyakan apakah anak-anak mempunyai tas, buku, pensil, apa yang dibawa ke sekolah setiap hari? dll. (k)
Kegiatan Inti
2. Siswa mendapatkan penjelasan jenis أدوات مدرسية dari guru melalui benda-benda langsung yang ada di sekitar dan melalui gambar dalam slide presentation (k)
3. Siswa diberi potongan kertas yang bertuliskan kata arab atau gambar أدوات مدرسية secara acak (i)
4. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mencari dan mengumpulkan pasangan potongan kertas yang sesuai antara gambar dan katanya atau jenis alat sekolah dengan cara bertanya. (i) dan (p)
5. Setelah terkumpul sesuai dengan pasangannya, masing-masing kelompok melakukan dialog (hiwar) tentang kata yang ditemukannya. (g)
6. Guru memberikan penjelasan dan memperbaiki hasil kerja siswa (i)
Kegiatan Penutup
7. Mengulas dan menanyakan kembali أدوات مدرسية (k)
8. Memberikan penilaian, terlampir (i)
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal.
V. Bahan ajar dan Alat bantu Pembelajaran
- Buku paket Bahasa Arab kelas VII dan Buku Bahasa Arab lainnya yang mengandung materi yang sama.
- Kamus Arab – Indonesia, Indonesia – Arab, dan Kamus Arab lainnya.
- Potongan karton yang telah ditulisi atau diberi gambar أدوات مدرسية
- Lem, isolasi, gunting
- Spidol
- Alat- alat sekolah (seperti buku, buku tulis, tas, pensil, penggaris, pena, jangka, busur, penghapus, dan stip).
- Komputer dan slide presentation
- LCD
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes:
- Tes awal : ada
- Tes Proses : ada
- Tes Akhir : ada
2. Bentuk / Jenis Tes:
- Tes awal : lisan
- Tes Proses : Pengamatan
- Tes Akhir : lisan
3. Instrumen / Alat Tes:
- Tes awal:
a. اذكر خمسة من أدوات مدرسية ؟
b. ما هذه ؟
c. ما ذلك ؟
- Tes proses: (skala 1-2-3-4-5)
1 Keaktifan peserta dalam kelompok
2 Keseuaian menentukan pasangan
- Tes Akhir:
a. اقرأ هذه الأدوات المدرسية بصحة ؟
b. اسأل صديقك عن الأدوات المدرسية ؟
c. حاور مع صديقك عن الأدوات المدرسية !
Jakarta, 20 Februari 2012
Kepala Sekolah Guru bahasa Arab
( Drs. H. Akbar Ibrahim, M. Pd.) (Dedi Supriyanto, S.Pd.)
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : MTs Darul Marhamah
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Kelas/Semester : VII/1
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Standar Kompetensi
Mengungkapkan informasi secara lisan dalm bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan. Alat-lat sekolah dan profesi
Kompetensi Dasar
Melakukan dialog sederhana tentang الأدوات المدرسية
Indikator :
1. Mengucapkan 10 kata tentang alat sekolah dengan fasih dan benar dalam bahasa Arab
2. Melakukan tanya jawab alat-alat sekolah dengan bahasa Arab dengan benar
3. Mendemontrasikan dialog sederhana mengenai alat-alat sekolah secara berpasangan di depan kelas dengan benar
Nilai Karakter
Kejujuran, kedisiplinan, kerjasama, empati, tanggung jawab, percaya diri, tolong-menolong.
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa dapat;
1. Mengucapkan minimal 10 kata tentang alat sekolah dengan fasih dan benar dalam bahasa Arab menggunakan benda langsung dan media pembelajaran (slide presentation)
2. Melakukan tanya jawab alat-alat sekolah dengan menggunakan bahasa Arab secara benar
3. Mendemontrasikan dialog sederhana mengenai alat-alat sekolah secara berpasangan dengan benar
II. Materi Ajar
Dialog tentang الأدوات المدرسية seperti :
Pertanyaan-pertanyaan : ما هذا؟ ، ما هذه؟ ، ما ذلك ؟ ، ما تلك ؟ ماذا تحمل إلى المدرسة كل يوم ؟
Peralatan Sekolah seperti : قلم، كتاب، كراسة، مرسم، ممسحة ، طلاسة، فرجار، منقلة ، محفظة ، مسطرة
III. Metode Pembelajaran
Ceramah, mubasyarah, ittishaliyyah, demonstrasi, card sort, information search.
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Siswa memperoleh tujuan, appersepsi dan motivasi dari Guru yang menanyakan apakah anak-anak mempunyai tas, buku, pensil, apa yang dibawa ke sekolah setiap hari? dll. (k)
Kegiatan Inti
2. Siswa mendapatkan penjelasan jenis أدوات مدرسية dari guru melalui benda-benda langsung yang ada di sekitar dan melalui gambar dalam slide presentation (k)
3. Siswa diberi potongan kertas yang bertuliskan kata arab atau gambar أدوات مدرسية secara acak (i)
4. Setiap siswa diberi kesempatan untuk mencari dan mengumpulkan pasangan potongan kertas yang sesuai antara gambar dan katanya atau jenis alat sekolah dengan cara bertanya. (i) dan (p)
5. Setelah terkumpul sesuai dengan pasangannya, masing-masing kelompok melakukan dialog (hiwar) tentang kata yang ditemukannya. (g)
6. Guru memberikan penjelasan dan memperbaiki hasil kerja siswa (i)
Kegiatan Penutup
7. Mengulas dan menanyakan kembali أدوات مدرسية (k)
8. Memberikan penilaian, terlampir (i)
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; g = group; k = klasikal.
V. Bahan ajar dan Alat bantu Pembelajaran
- Buku paket Bahasa Arab kelas VII dan Buku Bahasa Arab lainnya yang mengandung materi yang sama.
- Kamus Arab – Indonesia, Indonesia – Arab, dan Kamus Arab lainnya.
- Potongan karton yang telah ditulisi atau diberi gambar أدوات مدرسية
- Lem, isolasi, gunting
- Spidol
- Alat- alat sekolah (seperti buku, buku tulis, tas, pensil, penggaris, pena, jangka, busur, penghapus, dan stip).
- Komputer dan slide presentation
- LCD
VI. Penilaian
1. Prosedur Tes:
- Tes awal : ada
- Tes Proses : ada
- Tes Akhir : ada
2. Bentuk / Jenis Tes:
- Tes awal : lisan
- Tes Proses : Pengamatan
- Tes Akhir : lisan
3. Instrumen / Alat Tes:
- Tes awal:
a. اذكر خمسة من أدوات مدرسية ؟
b. ما هذه ؟
c. ما ذلك ؟
- Tes proses: (skala 1-2-3-4-5)
1 Keaktifan peserta dalam kelompok
2 Keseuaian menentukan pasangan
- Tes Akhir:
a. اقرأ هذه الأدوات المدرسية بصحة ؟
b. اسأل صديقك عن الأدوات المدرسية ؟
c. حاور مع صديقك عن الأدوات المدرسية !
Jakarta, 20 Februari 2012
Kepala Sekolah Guru bahasa Arab
( Drs. H. Akbar Ibrahim, M. Pd.) (Dedi Supriyanto, S.Pd.)
4. JUDUL PENELITIAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
“ Efektifitas Penggunaan Media Skype dalam Pembelajaran Berbicara Bahasa Arab Siswa Madrasah Aliyah Negeri.”
Alasan pemilihan judul :
1. Banyak siswa yang menggunakan media skype untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka.
2. Media skype sangat dekat dan sederhana untuk digunakan sebagai media komunikasi.
3. Siswa akan lebih tertarik untuk belajar berbicara dalam bahasa Arab dengan menggunakan media skype
4. Siswa mudah bersosialisasi dalam bahasa Arab dikarenakan mereka tidak takut salah dalam berkomunikasi dengan rekan atau guru mereka.
5. Media Skype dapat digunakan untuk berkomunikasi secara individu atau dalam suatu group sehingga guru dapat memberikan evaluasi dengan lebih mudah dan terukur walau tidak berhadapan langsung dengan siswa.
6. Media skype dapat digunakan dimana saja, karena perangkat ini tersedia pula di dalam alat komunikasi yang sudah memasyarakat seperti handphone.
Alasan pemilihan judul :
1. Banyak siswa yang menggunakan media skype untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan mereka.
2. Media skype sangat dekat dan sederhana untuk digunakan sebagai media komunikasi.
3. Siswa akan lebih tertarik untuk belajar berbicara dalam bahasa Arab dengan menggunakan media skype
4. Siswa mudah bersosialisasi dalam bahasa Arab dikarenakan mereka tidak takut salah dalam berkomunikasi dengan rekan atau guru mereka.
5. Media Skype dapat digunakan untuk berkomunikasi secara individu atau dalam suatu group sehingga guru dapat memberikan evaluasi dengan lebih mudah dan terukur walau tidak berhadapan langsung dengan siswa.
6. Media skype dapat digunakan dimana saja, karena perangkat ini tersedia pula di dalam alat komunikasi yang sudah memasyarakat seperti handphone.
Jumat, 24 Februari 2012
Kamis, 16 Februari 2012
MEMBUAT BLOGROLL DAN MEMODIFIKASIYA
Untuk saling menjalin persahabatan kita antar sesama blogger, cara untuk
saling bertukar link memang salah satu dari banyak cara untuk menjalin
persahabatan. selain untuk hal itu cara ini cuga dapat digunakan untuk
menaikkan pagerank
blog kita. Selain itu blogroll juga bisa digunakan sebagai dafat
paosting kita seperti yang saya gunakan di sidebar kanan yang berjudul
Daftar Catatan............ Bagi yang belum mengetahui cara menambahkan
blogroll, maka disini saya akan menjelaskannya. Ikuti langkah-langkah
berikut:
1.Masuk ke Blogger.com dengan username dan password anda
2.Klik Tata Letak >> Elemen Halaman
3.Lakukan backup data dengan mengklik "Download Template Lengkap"
4.Conteng
5.Klik CTRL+F untuk menemukan kata.
6.Masukkan judul blogroll anda bila telah bertemu maka perhatikan code dibawah yang di beri warna merah.
<div id='sidebar2-wrapper'>
<b:section class='upsidebar2' id='upsidebar2' preferred='yes'>
<b:widget id='LinkList4' locked='false' title='BlogRoll' type='LinkList'>
<b:includable id='main'>
<b:if cond='data:title'><h2><data:title/></h2></b:if>
<div class='widget-content'>
<ul>
<b:loop values='data:links' var='link'>
<li><a expr:href='data:link.target'><data:link.name/></a></li>
</b:loop>
</ul>
<b:include name='quickedit'/>
</div>
</b:includable>
</b:widget>
7.Tambahkan kode tipe blogroll yang kita inginkan. percis di bawah kode <b:if cond='data:title'><h2><data:title/></h2></b:if>, atau yang mirip, karena tidak semua kode widget dalam blog memiliki kesamaan, biasanya kode ini terletak di atas <div class='widget-content'>. kode blogroll bisa dilihat dibawah:.
8.Tambahkan kode </div> percis di atas kode </b:includable>.
9.Selesai dan klik "Simpan Template".
Dibawah Adalah macam-macam kode blogroll
1.Kode blogroll dengan scroll menu
Semoga catatan saya kali ini berguna. Terimakasih kunjungannya.
- Masuk ke Blogger.com dengan username dan password anda
- Klik Tata Letak >> Elemen Halaman
- Sekarang Klik Tambah Gadget di bagian bawah
- Setelah anda klik Tambah Gadget maka akan ada window “Tambahkan Gadget”
- Plilih dan temukan Daftar Link di bagian bawah
- Sekarang isikan Judul yang anda inginkan, misalkan “BlogRoll” kemudian pada kolom kedua biarkan saja kosong
- Pada kolom Menyortir pilih jangan di urutkan atau sortir sesuai abjad. Terserah anda pilih yang mana!
- Lalu pada kolom URL masukan alamat URL teman anda tersebut, misalkan masukan alamat blog saya http://nuradik.blogspot.com
- Berikutnya anda masukan “Nama Situs Baru” misalkan namanya NurAd1K
- Jika sudah selesai, anda klik klik "Simpan" bila hanya ingin menambahkan teman hany satu tetapi bila ingin menambahkan teman lagi klik “Tambahkan Tautan” lalu setelah itu anda bisa memasukan link blog lain yang baru atau klik Simpan
- Simpan Template Anda dan lihat hasilnya
1.Masuk ke Blogger.com dengan username dan password anda
2.Klik Tata Letak >> Elemen Halaman
3.Lakukan backup data dengan mengklik "Download Template Lengkap"
4.Conteng
5.Klik CTRL+F untuk menemukan kata.
6.Masukkan judul blogroll anda bila telah bertemu maka perhatikan code dibawah yang di beri warna merah.
<div id='sidebar2-wrapper'>
<b:section class='upsidebar2' id='upsidebar2' preferred='yes'>
<b:widget id='LinkList4' locked='false' title='BlogRoll' type='LinkList'>
<b:includable id='main'>
<b:if cond='data:title'><h2><data:title/></h2></b:if>
<div class='widget-content'>
<ul>
<b:loop values='data:links' var='link'>
<li><a expr:href='data:link.target'><data:link.name/></a></li>
</b:loop>
</ul>
<b:include name='quickedit'/>
</div>
</b:includable>
</b:widget>
7.Tambahkan kode tipe blogroll yang kita inginkan. percis di bawah kode <b:if cond='data:title'><h2><data:title/></h2></b:if>, atau yang mirip, karena tidak semua kode widget dalam blog memiliki kesamaan, biasanya kode ini terletak di atas <div class='widget-content'>. kode blogroll bisa dilihat dibawah:.
8.Tambahkan kode </div> percis di atas kode </b:includable>.
9.Selesai dan klik "Simpan Template".
Dibawah Adalah macam-macam kode blogroll
1.Kode blogroll dengan scroll menu
<div style='border:2px solid #006600;overflow:auto;width:130;height:200px;'>Semoga catatan saya kali ini berguna. Terimakasih kunjungannya.
LANDASAN TEORI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg
(2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam
proses pembelajaran yaitu:(1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari
ruang kelas ke di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line”
atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari
waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan
dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon,
komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak
hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan
menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa
harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat
memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber
melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau
internet.
Hal yang paling
mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau
pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan
menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu
satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi
dan informasi khususnya internet. Menurut Rosenberg (2001; 28),
e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam
penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga
kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau
informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer
dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada
pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma
pembelajaran tradisional. Saat ini e-learning telah berkembang dalam
berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer
Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning,
Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop
Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC
(Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based
Training), dsb.
Satu bentuk produk TIK adalah internet
yang berkembang pesat di penghujung abad 20 dan di ambang abad 21.
Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan
umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Internet merupakan salah
satu instrumen dalam era globalisasi yang telah menjadikan dunia ini
menjadi transparan dan terhubungkan dengan sangat mudah dan cepat tanpa
mengenal batas-batas kewilayahan atau kebangsaan. Melalui internet
setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh informasi
dalam berbagai bidang dan pada glirannya akan memberikan pengaruh dalam
keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa
dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara
serta penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan.
Keberadaan internet pada masa kini sudah
merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi berbagai
tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan
dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara
keseluruhan. Dalam kaitan ini, setiap orang atau bangsa yang ingin
lestari dalam menghadapi tantangan global, perlu meningkatkan kualitas
dirinya untuk beradaptasi dengan tuntutan yang berkembang. TIK telah
mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran
tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan
siswa baik di kelas maupun di luar kelas. Di masa-masa
mendatang, arus informasi akan makin meningkat melalui jaringan internet
yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk
beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau ketinggalan jaman.
Dengan kondisi demikian maka pendidikan
khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas
dari keberadaan komputer dan internet sebagai alat bantu utama. Ruang
kelas di era millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang
kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium
komputer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan
guru berada di depan kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut
sebagai “cyber classroom” atau “ruang kelas maya” sebagai tempat
anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara individual maupun
kelompok dengan pola belajar yang disebut “interactive learning” atau
pembelajaran interaktif melalui komputer dan internet. Anak-anak
berhadapan dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara
interaktif melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar
dari berbagai sumber belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang
sesuai dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat
atau cepat akan memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan
dirinya.
Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa
dalam bentuk yang lebih kenyal atau lunak dan fleksibel sesuai dengan
kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga memberikan peluang untuk
terjadinya proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi
waktu maupun ruang dan materi. Dalam situasi seperti ini, guru bertindak
sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan peran-peran sebagaimana
dikemukakan di atas. Dalam tulisan itu, secara ilustratif disebutkan
bahwa di masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku
dan alat tulis seperti sekarang ini, akan tetapi berupa: (1) komputer
notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan materi-materi
belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau didengar,
dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara, (2) Jam tangan
yang dilengkapi dengan data pribadi, uang elektronik, kode sekuriti
untuk masuk rumah, kalkulator, dsb. (3) Videophone bentuk saku dengan
perangkat lunak, akses internet, permainan, musik, dan TV, (4) alat-alat
musik, (5) alat olah raga, dan (6) bingkisan untuk makan siang.
Hal itu menunjukkan bahwa segala
kelengkapan anak sekolah di masa itu nanti berupa perlengkapan yang
bernuansa internet sebagai alat bantu belajar. Meskipun teknologi
informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti
banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan
produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan.
Dari sisi kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan
internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari.
Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual
sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek
informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari
internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap
kritis terhadap informasi yang diperoleh. Bagi anak-anak sekolah dasar
penggunaan internet yang kurang proporsional dapat mengabaikan
peningkatan kemampuan yang bersifat manual seperti menulis tangan,
menggambar, berhitung, dsb. Dalam hubungan ini guru perlu memiliki
kemampuan dalam mengelola kegiatan pembelajaran secara proporsional dan
demikian pula perlunya kerjasama yang baik dengan orang tua untuk
membimbing anak-anak belajar di rumah masing-masing.
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam
memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu
(1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan
internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru, (2) harus
tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi
siswa dan guru, dan (3) guru harus memilikio pengetahuan dan ketrampilan
dalam menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu
siswa agar mencaqpai standar akademik. Sejalan dengan pesatnya
perkembangan TIK, maka telah terjadi pergeseran pandangan tentang
pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas. Dalam pandangan
tradisional di masa lalu (dan masih ada pada masa sekarang), proses
pembelajaran dipandang sebagai: (1) sesuatu yang sulit dan berat, (2)
upoaya mengisi kekurangan siswa, (3) satu proses transfer dan penerimaan
informasi, (4) proses individual atau soliter, (5) kegiatan yang
dilakukan dengan menjabarkan materi pelajaran kepada satuan-satuan kecil
dan terisolasi, (6) suatu proses linear. Sejalan dengan perkembangan
TIK telah terjadi perubahan pandangan mengenai pembelajaran yaitu
pembelajaran sebagai: (1) proses alami, (2) proses sosial, (3) proses
aktif dan pasif, (4) proses linear dan atau tidak linear, (5) proses
yang berlangsung integratif dan kontekstual, (6) aktivitas yang berbasis
pada model kekuatan, kecakapan, minat, dan kulktur siswa, (7) aktivitas
yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan
pemecahan masalah nyata baik individual maupun kelompok. Hal itu telah
menguban peran guru dan siswa dalam pembelajaran. Peran guru telah berubah dari: (1) sebagai penyampai pengetahuan, sumber utama informasi, akhli materi, dan sumber segala jawaban, menjadi sebagai fasilitator pembelajaran, pelatih, kolaborator, navigator pengetahuan, dan mitra belajar; (2) dari mengendalikan dan mengarahkan semua aspek pembelajaran, menjadi lebih banyak memberikan lebih banyak alternatif dan tanggung jawab kepada setiap siswa dalam proses pembelajaran. Sementara itu peran siswa dalam pembelajaran telah mengalami perubahan yaitu: (1) dari penerima informasi yang pasif menjadipartisipan aktif dalam proses pembelajaran, (2) dari mengungkapkan kembali pengetahuan menjadi menghasilkan dan berbagai pengetahuan, (3) dari pembelajaran sebagai aktiivitas individual (soliter) menjadipembelajaran
berkolaboratif dengan siswa lain. Lingkungan pembelajaran yang di masa
lalu berpusat pada guru telah bergesar menjadi berpusat pada siswa.
Dengan memperhatikan pengalaman beberapa
negara sebagaimana dikemukakan di atas, jelas sekali TIK mempunyai
pengaruh yang cukup berarti terhadap proses dan hasil pembelajaran baik
di kelas maupun di luar kelas. TIK telah memungkinkan terjadinya
individuasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas dan
produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan
kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber daya
manusia secara keseluruhan. Melalui penggunaan TIK setiap siswa akan
terangsang untuk belajar maju berkelanjutan sesuai dengan potensi dan
kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut
kreativitas dan kemandirian diri sehingga memungkinkan mengembangkan
semua potensi yang dimilikinya. Dalam menghadapi tantangan kehidupan
modern di abad-21 ini kreativitas dan kemandirian sangat diperlukan
untuk mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan. Kreativitas sangat
diperlukan dalam hidup ini dengan beberapa alasan antara lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya,kedua, kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas
memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi
kognitifnya, kreativitas merupakan kemampuan berfikir yang memiliki
kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian. Sedangkan dari segi
afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin
tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak
mudah putus asa, menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin
mencari pengalaman baru, menghargai diri sendiri dan orang lain, dsb.
Karya-karya kreatif ditandai dengan
orisinalitas, memiliki nilai, dapat ditransformasikan, dan dapat
dikondensasikan. Selanjutnya kemandirian sangat diperlukan dalam
kehidupan yang penuh tantangan ini sebab kemandirian merupakan kunci
utama bagi individu untuk mampu mengarahkan dirinya ke arah tujuan dalam
kehidupannya. Kemandirian didukung dengan kualitas pribadi yang
ditandai dengan penguasaan kompetensi tertentu, konsistensi terhadap
pendiriannya, kreatif dalam berfikir dan bertindak, mampu mengendalikan
dirinya, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap berbagai hal. Dengan
memperhatikan ciri-ciri kreativitas dan kemandirian tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa TIK memberikan peluang untuk berkembangnya kreativitas
dan kemandirian siswa. Pembelajaran dengan dukungan TIK memungkinkan
dapat menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang
tinggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih
bermakna. Melalui TIK siswa akan memperoleh berbagai informasi dalam
lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasannya.
Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya
kemandirian anak terutama dalam hal pengembangan kompetensi,
kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik terhadap
diri sendiri maupun terhadap pihak lain.
Semua hal itu tidak akan terjadi dengan
sendirinya karena setiap siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu
dengan lainnya. Siswa memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari
orang tuanya dalam melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK.
Dalam kaitan ini guru memegang peran yang amat penting dan harus
menguasai seluk beluk TIK dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan
memfasilitasi pembelajaran anak secara efektif. Peran guru sebagai
pemberi informasi harus bergeser menjadi manajer pembelajaran dengan
sejumlah peran-peran tertentu, karena guru bukan satu-satunya sumber
informasi melainkan hanya salah satu sumber informasi. Dalam bukunya
yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995),menyatakan
bahwa di masa-masa mendatang peran-peran guru mengalami perluasan yaitu
guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran,
partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang.
Dalam GBHN tahun 1993 Kebijakan Teknologi
Pendidikan pertama kali dicantumkan, dengan penekanan pada pengembangan
dan penyebarluasan pendidikan secara merata untuk membantu
penyelenggaraan dan peningkatan kualitas pendidikan sesuai dengan
tuntutan persyaratan pendidikan serta kebutuhan pembangunan.
Adanya 3(tiga) landasan yang menyangga
Teknologi Pendidikan sebagai pengetahuan yaitu: Epistimologi, Ontologi
dan Aksiologi, dapat membuktikan Teknologi Pendidikan sebagai suatu
bidang garapan khusus dan mempunyai teknik intelektual yang unik, serta
mempunyai kegunaan dalam memecahkan masalah belajar pada manusia dengan
segala keterbatasannya.
Sells dan Ritchey (1995) dalam Miarso
(1995) Teknologi Pembelajaran sebagai suatu bagian (subset) dari
Teknologi Pendidikan dengan alasan bahwa instruksi (pembelajaran)
merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah (purposive) dan
terkendali (contolled), dan kini ke tiga istilah tersebut dipakai untuk
menjelaskan penerapan proses dan sarana (tools) teknologi dalam
memecahkan permasalahan belajar dan pembelajaran.
Salah satu definisi Teknologi
Pembelajaran yang komprehensif adalah definisinya Robert Gagne dalam
Seels & Ritcey yang mengatakan bahwa Teknologi Pembelajaran
berhubungan dengan studi dan penciptaan kondisi belajar yang berhasil
guna. (Miarso; 1995)
“ Sebagian kondisi tersebut berupa
kemampuan & kualitas individu pembelajar (learner) menyangkut
hal-hal yang bersifat kemampuan pandang (visual) dan dengan (auditory),
termasuk kemampuan menangkap yang terucap dan tertulis dan sebagainya.
Kondisi lain yang merupakan bagian yang besar, atau kondisi yang
berbasis media, yaitu yang meliputi jenis penyajian yang disampaikan
kepada para pebelajar, dengan penjadwalan, pengurutan dan
pengorganisasiannya(1990,9).”
Definisi di atas mengungkapkan tujuan
Teori Pembelajaran adalah untuk memacu dan memicu belajar, di mana
ditekankan pada hasil belajarnya dan menjelaskan bahwa belajar adalah
tujuannya dan pembelajaran adalah sarana untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut Mayer (1982,1046) dalam Seels
& Ricthey (1994) dalam definisi disebutkan bahwa belajar menyangkut
adanya perubahan yang relative permanent pada pengetahuan /perilaku
seseorang karena pengalaman. (Miarso; 1995)
Proses pengembangan pembelajaran ini
tergantung pada proses disain, akan tetapi diturunkan dari hakekat
komunikasi dan proses belajar, sebagai contoh penelitian perancangan
pesan berhubungan dengan dan menyumbang pada teori komunikasi.
Pada makalah ini akan menggali lebih jauh mengenai landasan teori komunikasi dan informasi dalam teknologi pendidikan.
1.2 Rumusan Permasalahan
Teknologi Pembelajaran sebagai bagian
dari Teknologi Pendidikanyang merupakan spesialisasi dari ilmu
pendidikan di satu sisi dan di sisi lainnya belum merupakan suatu
disiplin ilmiah, karena masih terbatasnya teori yang dihasilkan yang
mempunyai kemampuan generalisasi dan prediksi atas gejala yang
diamatinya. Untuk itu dibutuhkan teori teori dari disiplin ilmu lain
yang dipinjam untuk diramu jadi teori baru, salah satunyaadalah teori
Komunikasi dan Informasi
Dari uraian di atas diformulasikan beberapa masalah yaitu:
- Bagaimana pengaruh teori Komunikasi dan Informasi terhadap pengembangan Pembelajaran khususnya;
- Bagaimana Peranan Teori Komunikasi dan Informasi terhadap pengembangan Pembelajaran di era teknologi ini.
1. 3. Tujuan dan Manfaat
Dalam penulisan makalah ini ditujukan agar:
- Mengetahui pengaruh pengaruh teori Komunikasi dan Informasi terhadap pengembangan Pembelajaran;
- Mengetahui Peranan Teori Komunikasi dan Informasi terhadap pengembangan Pembelajaran di era teknologi ini;
- Memberikan masukan bagi semua pihak yang terlibat di dunia pendidikan.
2. PEMBAHASAN
2. 1 Landasan Teori Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari
dua aspek,
yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi,
mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan
dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, danpengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi mempunyai pengertiansegala
hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Karena itu, Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah suatu padanan yang
tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala aspek
yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dantransfer/
pemindahan informasi antar media menggunakan teknologitertentu.
Suatu sistem yang kurang mendapatkan
informasi akan menjadi lemah dan akhirnya berakhir. Informasi itu
sendiri dapat didefinisikan sebagai berikut: Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk
jamak dari bentuk tunggal data atau data item. Data adalah kenyataan
yang menggambarkan sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
The Information Technology Industry
is defined as tecnology development and application of computers and
communication-based tecnology for processing, presenting and managing
data and information. This includes computer hardware and component
manufacturing ; computer software development and various computer
related services ; together with communication equipment, component
manufacturing and services.
(Industri Teknologi Informasi
didefinisikan sebagai pengembangan teknologi dan aplikasi dari computer
berbasis komunikasi untukmemproses, penyajian, mengelola data. Termasuk
didalamnya pembuatan hardware computer dan komponen computer ;
pengembangan software computer dan berbagai jasa yang berhubungan dengan
computer ; bersama-sama dengan perlengkapan komunikasi pembuatan
komponen dan jasa).
Oxford English Dictionary (OED2) edisi
ke-2, mendefinisikan Teknologi Informasi adalah hardware dan software,
dan bisa termasuk didalamnya jaringan dan telekomunikasi yang biasanya
dalam konteks bisnis dan usaha. Jadi istilah Teknologi Informasi adalah
Teknologi yang memanfaatkan computer sebagai perangkat utama untuk
mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Interaksi pembelajaran merupakan suatu
kegiatan komunikasi yang dilakukan secara timbalbalik antara siswa,
mahasiswa dengan guru, dosen dalam memahami, mendiskusikan, Tanya jawab,
mendemonstrasi, mempraktekkan materi pelajaran di dalam kelas.
Pertama kalinya Komunikasi disebut
sebagai landasan dari Teknologi Pendidikan atau Teknologi Pembelajaran
di tahun 1970 di definisi kedua dari The Commision on Instructional
Technology yang dipimpin oleh Sidney Ticton sehingga menjadi dasar
pengembangan definisi Teknologi Pendidikan atau Teknologi Pembelajaran
berikutnya.
Komunikasi terjadi apabila terdapat
kesamaan makna mengenai apa yang dibicarakan dan dinamakan komunikatif
apabila terjadi kesamaan bahasa dan kesamaan makna antara komunikator
dan komunikan.
Edgar Dale (1956) yang terkenal dengan
Kerucut pengalamannya menyebutkan bahwa Teori Komunikasi merupakan suatu
metode yang paling berguna dalam usaha meningkatkan effektivitas bahan
audiovisual(Miarso,2007). Pada masa itu pendekatan dalam Teknologi
Pendidikan masih condong ke pendekatan media, sehingga “ kerucut
pengalaman” Dale dipandang secara keliru sebagai model klafisikasi media
yang bertolak dari Teori Komunikasi. Kerucut ini melukiskan analogi
visual berdasarkan tingkat kekonkritan dan keabstrakan metode mengajar
dan bahan pembelajaran. Tujuannya untuk menggambarkan deretan pengalaman
dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui symbol
komunikasi, yang didasarkan pada suatu rentangan (continuum) pengalaman dari yang konkrit ke yang abstrak.
Hobart berpendapat cara yang paling
berguna untuk memahami dan meningkatkan efisiensi bidang audiovisual
adalah melalui konsep komunikasi. Orientasi Komunikasi menyebabkan lebih
diperhatikannya proses komunikasi informasi secara menyeluruh.
Pada awalnya Teori Komunikasi yang paling
mendapat perhatian adalah teori yang dikemukakan oleh Shanoon &
Weaver yang merupakan teori matematis dalam Komunikasi bersifat linear
dengan arah tertentu dan tetap yaitu dari sumber (Komunikator) kepada
Penerima (Komunikan) / unsur yang masih dapat diperhatikan dalam teori
ini adalah sebagai sumber gangguan /unik) yang senantiasa ada dalam
setiap situasi.
Teori ini sepenuhnya disempurnakan oleh Schramm dengan menambahkan 2 unsur baru yaitu lingkup pengalaman (field of experience) dan umpan balik. Oleh sebab itu penekanan pada adanya kesamaan interpretasi adalah arti lambang yang dipakai.
Teori Komunikasi Berlo merupakan
pendekatan baru karena merupakan teori tidak linear bahkan ditujukan
dinamika dalam hubungan diantara unsur unsur. Model ini merupakan
pembaruan karena implikasi dalam Teknologi pendidikan menyebabkan
dimasukkannya orang dan bahan sebagai sumber yang merupakan bagian
integral dari Teknologi Pendidikan. Isi pesan bersurat struktur dan
penggarapan juga merupakan bagian Teknologi Pendidikan.
Segala bentuk pesan (lambang, verbal,
taktil serta ujud nyata) merupakan bagian dari keseluruhan proses
komunikasi dan dengan demikian juga merupakan bagian Teknologi
Pendidikan sehingga model ini memberikan jalan untuk berbagai macam
penelitian yang berhubungan dengan unsur-unsur yang saling
berhubungan. (Miarso, 2007).
Yamin (2007:75) mengatakan Proses
Pembelajaran di kelas merupakan aktivitas mentransformasikan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan, dan diharapkan pengajar
mengembangkan kapasitas belajar, kompetensi dasar dan potensi dan
memusatkan perhatian siswa secara penuh sehingga dapat ikut
berpartisipasi dalam proses pembelajaran, mengembangkan cara-cara
belajar mandiri, berperan dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian
proses pembelajaran itu sendiri.
Teknologi Pembelajaran adalah teori dan
praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian
dan penelitian proses, sumber dan system untuk belajar. (Miarso,
2007;194)
Belajar adalah merupakan seperangkat
proses yang bersifat internal bagi setiap pribadi (hasil) yang merupakan
hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di
lingkungan pribadi yang bersangkutan (kondisi). Agar kondisi eksternal
itu lebih bermakna sebaiknya diorganisasikan dalam urutan peristiwa
pembelajaran (metode/perlakuan).
Peristiwa Pembelajaran (Instructional events) dalam Miarso (2007;254) adalah peristiwa dengan urutan sebagai berikut:
1. menarik perhatian agar siap menerima pelajaran;
2. memberitahukan tujuan pelajaran agar anak-didik tahu apa yang diharapkan dalam belajar itu;
3. merangsang timbulnya ingatan atas ajaran sebelumnya;
4. presentasi bahan ajaran;
5. memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar;
6. membangkitkan timbulnya unjuk kerja (merespons);
7. menilai unjuk kerja;
8. memperkuat retensi dan transfer pelajaran.
Belajar menurut Meier (2002) dalam Yamin
(2007) adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan,
pengetahuan menjadi pemahaman, pemahaman menjadi kearifan, dan kearifan
menjadi keaktifan.
Teknologi menurut J. Anglin (1991) adalah
penerapan ilmu ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara
bersistem dan menyistem, untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi
manusia (Miarso. 2007;302)
Media Pembelajaran menurut Miarso
(2007;458) adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan
serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si
belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang
disengaja, bertujuan dan terkendali;
Teknologi informasi dan komunikasi
merupakan kemudahan yang diberikan dalam mendukung kegiatan
pembelajaran, contohnya dalam media pembelajaran, dapat dimanfaatkan
fasilitas internet untuk memudahkan proses pengambilan referensi materi
pembelajaran.
2.2 Pengaruh Teknologi Komunikasi dan Informasi terhadap Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran dalam kelas
peranan pengajar diharapkan dapat lebih meningkatkan partisipasi peserta
didik dalam kegiatan belajar, bentuk partisipasi siswa terjadi bila
adanya interaksi dalam proses pembelajaran di kelas.
Persoalan terjadi bila komunikasi
tersebut hanya sepihak yaitu dilakukan dari atas ke bawah atau antara
guru dengan siswa, dan komunikasi dalam koridor edukatif. Komunikasi
antara siswa dengan guru adalah penyampaian pesan (materi) pelajaran,
perkuliahan, dan terlaksana hubungan timbal baik.
Gafur (1986) dalam Prawiradilaga dan
Siregar mengatakan bahwa menyampaikan pembelajaran sesuai dengan konsep
teknologi pendidikan dan pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan
menyampaikan pesan kepada siswa oleh nara sumber dengan menggunakan
bahan, alat, teknik, dan dalam lingkungan tertentu.
Penyampaian pesan tersebut agar efektif
ada beberapa prinsip desain pesan pembelajaran antara lain meliputi :
(1)prinsip kesiapan dan motivasi, (2)penggunaan alat pemusat perhatian,
(3)partisipasi aktif siswa, (4)perulangan dan (5) umpan balik.
Semua prinsip di atas dalam kegiatan
pembelajaranmenimbulkan interaksi siswa sehingga terpenuhi konsepsi
komunikasi yang mengandung pengertian memberitahukan pesan, pengetahuan,
dan fikiran-fikiran dengan maksud mengikutsertakan peran siswa dalam
proses pembelajaran sehingga persoalan-persoalan yang dibicarakan milik
bersama, dan tanggung jawab bersama. (Yamin, 2007:163)
Teori komunikasi Berlo merupakan
pendekatan baru karena tidak linear dan implikasinya dalam teknologi
pendidikan yang menyebabkan dimasukkannya orang dan bahan sebagai sumber
yang merupakan bagian integral dari teknologi pendidikan, dan isi pesan
beserta struktur dan penggarapannya serta bentuk pesan merupakan bagian
dari keseluruhan proses komunikasi sehingga model ini juga membuka
jalan untuk berbagai macam penelitian yang berhubungan dengan unsure
unsure dan saling hubungannya (Miarso, 2007;115)
Teori Berlo di atas menurut Rogers dan
Kincaid masih mengandung beberapa kelemahan sehingga mereka mengajukan
teori baru yaitu Teori Konvergensi, di mana tidak dibedakannya antara
sumber dan penerima karena peranan dapat berlangsung serentak dalam
suatu komunikasi, tidak berlangsung antar individu melainkan dalam suatu
realitas social, tidak ada awal dan akhir sepanjang manusia sadar akan
diri dan lingkungannya.
Berbagai teori dan model di atas telah
memberi pengaruhi dalam bidang pendidikan umumnya dan teknologi
pendidikan khususnya, untuk lebih tepatnya saling mempengaruhi hingga
timbul perkembangan berbagai kecenderungan yang meliputi : (Miarso,
2007, 116)
(1) Pendidikan seumur hidup yang berlangsung sepanjang orang sadar akan diri dan lingkungan;
(2) Pendidikan gerak cepat dan tepat yang lebih mengacu pada kemampuan untuk hidup di masyarakat;
(3) Pendidikan yang mudah dicerna & diresapi;
(4) Pendidikan yang menarik perhatian dengan cara pengajaran yang bervariasi dan merangsang sebanyak mungkin indera;
(5) Pendidikan yang menyebar, baik pelayanannya maupun peranannya;
(6) Pendidikan yang mustari (tepat saat) menyusup tanpa niat sebelumnya yaitu pada saat ada kekosongan pikiran.
Kesemua itu merupakan landasan strategis
dalam perkembangan Teknologi Pendidikan. Sejak berkembangnya Teknologi
di bidang Komunikasi dengan ditemukannya Satelit Komunikasi dan Serat
optik Pendidikan umumnya dan Teknologi Pendidikan / Pembelajaran
khususnya semakin luas jangkauannya.
Adanya penemuan teknologi di bidang
komunikasi di atas system pembelajaran semakin inovatif di tahun 1972
telah dirintis SD PAMONG, 2 (dua) tahun kemudian PPSP (Prosedur
Pengembangan Sistem Pembelajaran) dan di tahun 1978 muncul system
pembelajaran terbuka dalam bentuk SMP Terbuka. Enam Tahun berikutnya
system Pembelajaran Jarak Jauh dan sekarang Universitas Terbuka dll.
Peranan Informasi sendiri sebagai
landasan Pendidikan umumnya dan Pembelajaran khususnya tidak dapat
dilepaskan dalam pengembangan teknologi pendidikan dan pembelajaran di
masa depan, sejak ditemukannya teknologi di bidang informasi yaitu
komputer tujuan pendidikan umumnya dan pembelajaran khususnya makin
mudah dicapai. Sejak tahun 1980-an penggunaan computer di sekolah telah
dimulai dan sekarang beberapa sekolah telah memakai internet.
Adanya integrasi antara Teknologi
Komunikasi dan Informasi pada Pembelajaran besar pengaruhnya pada dunia
pendidikan pada umumnya dan pembelajaran khususnya, dengan munculnya
konsep globalisasi dengan munculnya internet di bidang
pembelajaranmembuatnya tidak terbatas ruang dan waktu.
Pengaruh lainnya jelas terlihat dalam pembelajaran di jenjang Perguruan Tinggi yaitu: (Miarso, 2007:494)
(1) Pembelajaran di luar kampus untuk
orang dewasa akan semakin berkembang, dan merupakan segmen yang tumbuh
pesat dalam pendidikan lanjutan;
(2) Mahasiswa dalam perguruan tinggi kecil akan mempunyai akses lebih besar dari berbagai sumber;
(3) Perpustakaan, bilamana berkembang
menjadi pusat sumber belajar dalam berbagai bentuk, akan merupakan ciri
dominan dalam kampus misalnya perpustakaan elektronik, email dsb;
(4) Bangunan kampus akan berserak, dengan
adanya kampus inti di pusat dan sejumlah kampus satelit yang
menimbulkan keakraban pada masyarakat dengan ukurannya yang kecil;
(5) Tumbuhnya profesi baru dalam bidang media dan teknologi
ü Tuntutan bagi semua mahasiswa (dan semua warga civias) untuk menguasai teknologi tertentu, sekurangnya computer;
ü Calon guru sekolah lanjutan dan calon dosen harus dilatih dalam penggunaan teknologi instruksional;
ü Pengalihan dana yang semula untuk membangun gedung di kampus, untuk biaya operasi pengajaran di luar kampus;
ü Diperlukan tes yang lebih banyak dan
lebih baik, untuk menilai kemajuan belajar mahasiswa yang belajar dengan
menggunakan teknologi baru.
2.4 Aplikasi Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pendidikan
Salah satu fungsi Teknologi Komunikasi
dan Informasi (TIK) adalah sebagai media dalam proses pendidikan.
Aplikasi TIK sebagai media dalam proses pendidikan dapat dilaksanakan
melalui banyak cara diantaranya adalah sebagai berikut.
a. E-Learning
E- Learning atau pembelajaran
melalui online adalah pembelajaran yang pelaksanaanya didukung oleh jasa
teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelit atau
komputer. Seperti Kursus atau pendidikan dengan media pembelajaran jarak
jauh (distance learning) dan cyber classroom.
b. E-Library
Merupakan perpustakaan online yang berisikan 800 milyar informasi tentang ilmu pengetahuan dll.
c. Virtual University
Merupakan aplikasi dari proses pendidikan jarak jauh, dimanavirtual university merupakan
salah satu kemudahan yang diberikan layanan internet bagi pembelajar
yang mengalami kesulitan dalam hal waktu tatap muka langsung, dan
tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas dari pendidikan
tersebut.
d. EdukasiNet
Merupakan situs pembelajaran berbasis
internet; artikel, rancangan pengajaran, bahan ajar, proyek pendidikan,
kurikulum, tutor, pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi, Interactive school magazine, video teleconference (kelompok diskusi berpusat di Global School Network, cu-seeme-schools@gsn.org), TV Edukasi dan
search engine. Bentuk-bentuk pengembangan lain internet dalam media
pendidikan Lab Online (Virtual Laboratory), Data base materi yang
ter-update, RealtimeWeb sharing dan diskusi
e. JARDIKNAS
JARDIKNAS merupakan Wide Area Network (WAN) Pendidikan skala Nasional . JARDIKNAS terdiri dari 4 zona jaringan, meliputi:
o JARDIKNAS Kantor Dinas/Insitusi (DiknasNet)
o JARDIKNAS Perguruan Tinggi (INHERENT)
o JARDIKNAS Sekolah (SchoolNet)
o JARDIKNAS Guru dan Siswa (TeacherNet and StudentNet)
Manfaat JARDIKNAS secara umum antara lain :
- Peningkatan kecepatan layanan informasi yang integral, interaktif, lengkap, akurat dan mudah didapat.
- Memberikan pelayanan data dan informasi pendidikan secara terpadu.
- Menciptakan budaya transparan dan akuntabel.
- Merupakan media promosi pendidikan yang handal.
- Meningkatkan komunikasi dan interaksi baik secara lokal maupun internasional.
- Mengakses berbagai bahan ajar dari seluruh dunia, dan
- Meningkatkan efisiensi dari berbagai kegiatan pendidikan.
Fungsi dan Pemanfaatan JARDIKNAS secara khusus antara lain :
- JARDIKNAS Kantor Dinas/Institusi
- Transaksi data online SIM Pendidikan
- JARDIKNAS Perguruan Tinggi
- Riset dan Pengembangan IPTEKS
- JARDIKNAS Sekolah
- Akses Informasi dan e-Learning
- JARDIKNAS Guru dan Siswa
- Akses informasi dan interaksi komunitas
Titik Koneksi Jardiknas Saat Ini:
- Depdiknas Senayan Jakarta
- 33 Kantor Dinas Pendidikan Propinsi
- 441 Kantor Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten
- 30 LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan)
- 10 SKB
- 5 BPPLSP (Balai Pendidikan dan Pelatihan Luar Sekolah dan Pemuda)
- 12 P4TK (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan)
- 32 Perguruan Tinggi Negeri (INHERENT)
- 38 Universitas/Poli Pendidikan Jarak Jauh Program D3-TKJ
- 17 Balai Bahasa
- 5 Kantor Bahasa
- 36 UPBJJ-UT (Unit Pendidikan Belajar Jarak Jauh – Universitas Terbuka)
- 17 Balai Teknologi Komunikasi
- 50 Dinas Kab/Kota
- 13 ICT Center Sister PJJ D3TKJ
- 5 Universitas PJJ PGSD & S2 Perencanaan
- 21 Unit Kerja Depdiknas Pusat
- > 6500 sekolah se Indonesia
Ada tiga sistem pembelajaran berbasis Internet dalam E-Learning
1. Web Course
Merupakan penggunaan internet utk
keperluan pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi, konsultasi,
penugasan, latihan dan ujian melalui internet atau tidak ada tatap muka
dalam proses pembelajaran Seperti proses pendidikan jarak jauh (distance Education); virtual university.
2. Web Centric Course
Berbeda dengan Web Course, Web Centric Course lebih
menekankan pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi,
konsultasi,penugasan, dan latihan melalui internet. Ujian, dan sebagian
konsultasi,diskusi & latihan secara tatap muka persentase tatap muka
yang dilakukan dalam proses pembelajaran lebih kecil. Seperti university off campus.
3. Web Enhanced Course
Merupakan penggunaan internet untuk
keperluan pembelajaran dimana internet hanya untuk mendukung kegiatan
pembelajaran secara tatap muka atau persentase tatap muka yang dilakukan
dalam proses pembelajaran lebih besar.
Pada dasarnya situs EdukasiNet dapat
dimanfaatkan oleh siapa saja dan dengan cara yang sangat bervariasi dan
fleksibel, tergantung kepada situasi dan kondisi sekolah dan guru yang
bersangkutan. Namun demikian, untuk membantu para guru dalam pemanfaatan
situs ini, beberapa bentuk pola pemanfaatan berikut dapat dilakukan.
1. Pola pemanfaatan di Lab Komputer
Bagi sekolah yang telah memiliki
fasilitas laboratorium komputer yang tersambung ke internet, dapat
memanfaatkan situs ini di lab. Situs ini dapat diakses secara
bersama-sama dalam bentuk klasikal ataupun individual di lab dengan
bimbingan guru.
2. Pola pemanfaatan di Kelas
Apabila sekolah belum memiliki lab
komputer, namun mempunyai sebuah LCD proyektor dan sebuah komputer yang
tersambung ke internet, maka pemanfaatan situs ini dapat dilakukan
dengan cara presentasi di depan kelas. Bahan belajar yang ada pada
edukasi.net akan menjadi bahan pengayaan proses pembelajaran tatap muka
di kelas, sesuai dengan topik yang dibahas pada saat itu.
3. Pola penugasan
Untuk sekolah yang belum memiliki
sambungan internet, dapat memanfaatkan situs ini dengan pola penugasan.
Siswa dapat mengakses internet pada tempat-tempat yang menyediakan jasa
layanan internet, misalnya warnet, di rumah, ataupun tempat lainnya.
4. Pola pemanfaatan individual
Di luar itu semua siswa di beri kebebasan
untuk memanfaatkan dan mengeksplor seluruh materi yang ada pada
EdukasiNet, baik yang berupa bahan belajar, pengetahuan populer dan
fasilitas komunikasi secara individual. Pemanfaatannya bisa dilakukan di
rumah, bagi siswa yang memiliki komputer yang tersambung ke internet
atau dilakukan di Warnet.
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan antara lain:
(1) Adanya penemuan Teknologi dalam
bidang Komunikasi dan Informasi berperan besar dalam pengembangan di
bidang pendidikan umumnya dan Teknologi Pendidikan/ Pembelajaran
khususnya untuk lebih inovatif;
(2) Peranan teknologi Komunikasi pada
Pengembangan di bidang pembelajaran dapat dilihat dengan adanya SD
PAMONG, SMP Terbuka, dan Universitas Terbuka serta adanya Pustekkom dan
Televisi Pendidikan Indonesia;
(3) Di sisi lain penemuan teknologi
Informasi juga berperan besar dalam pembelajaran yakni dengan adanya
komputer mendorong pebelajar untuk belajar mandiri dan dapat belajar di
rumah;
(4) Integrasi antara Teknologi Komunikasi
& Informasi berpengaruh membuat dunia pendidikan umumnya dan
pembelajaran khususnya tidak terbatas ruang dan waktu (dunia maya) dan
dapat lebih rendah biayanya dan pembelajaran dapat dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat..
3.2. Saran
(1) Adanya Teknologi di bidang Komunikasi
dan Informasi mempengaruhi hasil pembelajaran, sehingga dibutuhkan
lebih banyak pembinaan di sekolah sekolah untuk pemanfaatan media
tersebut agar hasil yang diinginkan tercapai;
(2) Banyaknya informasi yang dapat
diperoleh dari media internet, di jenjang pendidikan usia dasar telah
harus dikenalkan dengan media internet ini, meskipun dalam
pelaksanaannya harus diawasi olehorang tua dan guru.
(3) Pendidikan Guru sekarang untuk
jenjang S1 telah diarahkan untuk tidak harus menjadi seorang guru, dan
harus memiliki keterampilan /menguasai paling sedikit dua jenis program
computer, dan internet.
4. DAFTAR PUSTAKA
http://www.jardiknas.org/cont/infrastruktur/about.php. JARDIKNAS.Tanggal 29 November 2007. Pukul 13.30 WIB.
Miarso,Yusufhadi, 2007, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana, Edisi I Cetakan 3, Jakarta.
Nandika, Dodi, 2007. Pendidikan di tengah Gelombang Perubahan, LP3ES, Cetakan 1, Jakarta.
Prawira, Dilaga; Salma, Dewi., 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan, Kencana, Edisi Pertama, Cetakan 2, Jakarta.
Yamin, Martinis, 2007. Kiat Membelajarkan Siswa, Gaung Persada Press, Jakarta.
Seels, Barbara B., . Ritchey, Rita C dalam Miarso, Yusufhadi et.al(Penerjemah), 1995, Teknologi Pembelajaran, Definisi dan Kawasannya, Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 12, Jakarta
Supriyanto, Aji. Pengantar Teknologi Informasi. 2005. Salemba Infotek. Jakarta.
PERBEDAAN BLOGSPOT DAN WORDPRESS
Banyal hal yang membedakan antara Blogspot.com dan Worpress.org
(custom domain). Hal tersebut gue rasakan secara langsung ketika
menggunakan kedua media Blog tersebut. Bahkan, ada beberapa perbedaan
diantara keduanya yang terlihat sangat mencolok. Penasaran? Yuuk..kita intip sama-sama.
1. Template
Untuk template, keduanya menggunakan jenis ekstensi yang berbeda. WordPress menggunakan ekstensi jenis PHP, sedangkan Blogspot lebih memilih untuk menggunakan ekstensi jenis HTML (template classic) dan CSS (new template). Namun, keduanya sama-sama memiliki dukungan template GRATISAN yang sama banyak.
2. Plugins
Hal lainnya yang membedakan diantara keduanya adalah masalah dukungan Plugins. WordPress lebih diuntungkan dengan adanya Plugins yang memang sangat membantu. Lihat saja akan keberadaan plugins Akismet yang serta-merta akan langsung memblokir keberadaan komentar yang dianggap SPAM. Ditambah lagi dengan adanya Plugins SEO Pack yang sudah tentu akan membantu penggunanya untuk meningkatkan konten maupun blognya di mata Search Engine. Sedangkan bagi pengguna Blogger.com, hampir semuanya dilakukan secara manual. Untuk komentar SPAM, mungkin bisa diakali melalui proses moderasi terlebih dahulu. Namun untuk SEO? Yaa..harus diutak-atik sendiri templatenya, xixixi…
3. Custom Domain
Untuk custom domain (domain berbayar), Blogspot lebih unggul dari segi biaya. Tanpa membeli paket hosting, pengguna Blogspot masih dapat melakukan custom domain dengan tetap menggunakan Blogspot sebagai media servernya. Sedangkan WordPress, kita wajib membeli paket hosting + domain, jadi biayanya sedikit lebih mahal. Apalagi jika Blognya memiliki trafik tinggi, alhasil hosting yang dipilih harus memiliki bandwidth yang besar. Jika tidak, maka Blog / Web tersebut akan sering DOWN.
Sebenernya ada sih web yang menyediakan hostingan GRATIS, namun fiturnya tidak selengkap hosting berbayar dan bandwidthnya pun sangat dibatasi. Tapi…keuntungan yang akan didapat jika menggunakan hosting berbayar adalah soal kenyamanan. Jika menggunakan hosting berbayar, kita bebas melakukan apa saja tanpa perlu khawatir akan dibanned oleh Blogspot maupun WordPress karena melanggar TOS yang telah dibuat. Selain itu, Blog kita pun lebih terlihat profesional.
4. Fitur
Dari segi fitur, keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal ini, Blogspot cenderung lebih unggul dari segi penggunaan. Blogspot lebih user friendly sehingga lebih mudah untuk digunakan. Fitur unggulan lainnya dari Blogspot adalah kemudahan dalam mengedit template, yakni dalam mengedit file HTML. Pada tata letak, kita juga diberi kemudahan untuk drag-and-drop. Untuk WordPress cenderung sedikit lebih ribet.
Blogspot juga diuntungkan dari segi monetize Blog. Blogspot langsung terintegrasi dengan Google Adsense dan Amazon, yakni pada menu Monetize. Sementara pada WordPress, tidak ada option tersebut. Namun, pengguna WordPress tetap dapat memonetize Blognya di Google Adsense dan Amazon dengan cara registrasi di situsnya secara langsung.
Eitz..untuk pengguna WordPress jangan langsung berkecil hati WordPress juga memiliki beberapa keunggulan dari segi fitur bila dibandingkan dengan Blogspot. Salah satu fitur unggulan tersebut adalah adanya fitur edit komentar. Jadi, komentar yang masuk di postingan kita bisa di edit sesuka hati, contohnya saja komentar yang berisi link maupun SPAM. Selain itu, fitur yang ditawarkan WordPress pada saat menulis postingan juga lebih lengkap bila dibandingkan dengan Blogspot. Hmmm…ada lagi nih, form komentar pada WordPress juga lebih user friendly. Sedangkan pada Blogspot, cenderung sedikit agak ribet (bagi pemula).
Oke, itu aja yang gue tau. Jika masih terdapat perbedaan di antara keduanya dan belum sempat gue bahas, tolong di share yah disini. Saling berbagi aja. Oh..ia, postingan ini sama sekali gak bermaksud untuk memecah belah ke dua kubu (Blogspot dan WordPress), lha wong saya menggunakan keduanya kok, hehehehe…
Dan perlu diingat, kedua media Blog tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, sekarang semua tergantung dari pilihan Anda, mau pilih Blogspot atau WordPress.