Bicara
tentang pemimpin yang adil, maka saya langsung teringat akan dua sosok
yang sangat fenomenal dalam sejarah keemasan Islam. Dua tokoh ini paling
terdepan dalam masalah menegakkan keadilan. Meskipun tidak
mengesampingkan pemimpin lain, namun memang yang terkiang pertama kali
saat membahas pemimpin adil adalah terlintas dua tokoh besar ini.
Siapakah keduanya :
· Yang
pertama adalah Umar bin Khattab. Seorang sahabat Nabi yang berwatak
keras, pemberani dan sangat cerdas. Awalnya adalah dedengkot Quraisy
yang super benci kepada Nabi Muhammad SAW dan dakwahnya. Segala cara dan
kekejaman dia lampiaskan kepada kaum muslimin agar mereka kembali
menyembah berhala. Puncak kekejamannya adalah saat konon dia pernah
mengubur hidup-hidup anak perempuannya yang masih kecil. Melihat sepak
terjang Umar dan kebengisannya terhadap Kaum Muslimin, seorang sahabat
sampai berseloroh, “Kalau keledainya Umar masuk Islam saya percaya, tapi
kalau Umar yang masuk Islam saya tidak percaya”.
· Namun
kehendak Allah berkata lain. Suatu ketika dengan penuh kemarahan Umar
memukul adiknya, Fatimah hingga berdarah. Karena mengetahui bahwa
adiknya telah masuk Islam. Tapi Umar masuk Islam setelah peristiwa ini.
Masuk Islamnya Umar merupakan berkah yang tak terkira. Kontribusinya
buat Islam sungguh luar biasa.Yang tadinya dakwah sembunyi-sembunyi jadi
terang-terangan. Yang tadinya lemah menjadi kuat dan membuat gentar
lawan.
· Saya
sangat mengagumi sosok Umar. Dia adalah pemimpin Islam kedua setelah
Abu Bakar Ash-Shiddiq. Umar bin Khattab pemimpin yang disegani kawan
maupun lawan. Bahkan menurut penuturan sebuah hadits menyebutkan bahwa
setan pun takut dengan Umar. Bila Umar menempuh suatu jalan, maka setan
akan memilih jalan lain dengan maksud agar tidak berpapasan dengan Umar.
· Umar
adalah pemimpin yang senantiasa ronda malam. Memeriksa rakyatnya adakah
yang kelaparan, terdzalimi, butuh bantuan atau punya derita yang mesti
dia selesaikan. Takutnya Umar kepada Allah menyebabkan dia selalu
memperhatikan rakyat yang dia pimpin. Hingga pernah memanggul sendiri
sebuah karung bahan makanan yang dia ambil dari Baitul Maal untuk
diberikan kepada seorang janda yang sedang memasak batu. Dia memasak
batu itu untuk menghibur anaknya yang sedang kelaparan. Umar datang
sendiri memanggul karung tersebut di atas pundaknya. Bahkan kemudian
Umar memasak makanan untuk mereka pada malam itu. Adakah
presiden, gubernur, bupati, camat maupun lurah yang berbuat kepada
rakyat yang dipimpinnya seperti itu? jangankan memanggul karung sembako
untuk rakyatnya, mengangkat koper sendiri saja harus ajudan yang
membawakan.
· Umar
bin Khattab sangat disiplin mengontrol para pejabatnya. Tidak boleh ada
pejabatnya yang setelah menjabat suatu jabatan tiba-tiba jadi tambah
kaya. Karena bagi Umar, jabatan itu amanah bukan alat untuk mengeruk
kekayaan. Maka pernah Umar memukul Abu Hurairah karena Umar melihat Abu
Hurairah jadi bertambah kaya setelah Umar menunjuknya sebagai gubernur.
Padahal Abu Hurairah mendapatkan uang tersebut secara halal.
· Pakaian
Umar bin Khattab sangat memperihatinkan. Dia mengenaikan pakaian yang
paling miskin di antara rakyatnya. Pakaiannya memiliki tambalan lebih
dari dua belas tambalan. Semiskin-miskinnya Anda, pakaian Anda yang
bertambal akan dibuang dan beli yang baru. Tapi Umar khalifah yang
menguasai hampir 1/3 daratan muka bumi pakaiannya tambal-tambalan.
Begitu juga pakaian anak-anaknya. Sehingga pernah seorang anaknya
menangis di hari raya idhul fitri karena teman-temannya mengejek
pakaiannya yang jelek. Lalu mengadu kepada ayahnya untuk dibelikan baju
baru. Tapi Umar justru malah berkata sinis pada anaknya bahwa
mentang-mentang bapakmu seorang khalifah kamu mau bermewah-mewah?.
Sungguh sulit ditiru pola pikir Umar.
· Tahukah
bahwa Umar bin Khattab itu berprinsip bahwa kalau rakyat dilanda
kelaparan maka Umarlah yang akan paling terdahulu kelaparan. Seperti
saat Madinah dilanda kelaparan maka dia menahan diri dari makan agar
Umar merasa paling lapar daripada rakyatnya. Saking laparnya, Umar
pernah sampai jatuh pingsan. Tahukah bahwa Umar punya prinsip kalau
negara sudah cukup makanan maka Umar berusaha menjadi orang yang
terakhir kenyang. Sering dia keliling ke pelosok-pelosok untuk mengecek
apakah rakyatnya masih ada yang kelaparan.
· Tahukah
bahwa suatu ketika Umar bin Khattab sedang berpatroli, lalu menemukan
ibu dan anak penjual susu yang sedang menyiapkan dagangan susu. Ibunya
memerintahkan anak gadisnya untuk menambah susu tersebut dengan air,
sehingga untung bisa lebih banyak. Tapi anak gadisnya menolak karena itu
perbuatan curang. Sang ibu meyakinkan anak gadisnya bahwa Umar bin
Khattab tidak akan tahu. Namun anak gadisnya membantah bahwa meski
Khalifah Umar tidak tahu tapi Allah pasti tahu.
· Tahukah
bahwa setelah mendengar dialog ibu dan anak itu hati Umar tersentuh
lalu pulang dan memerintahkan salah seorang anak laki-lakinya untuk
melamar anak gadis itu. Tahukah bahwa akhirnya anak gadis itu kelak
memiliki cucu yang sepak terjangnya mirip Umar bin Khattab. Tahukah
bahwa orang itu adalah Umar bin Abdul Aziz. Khalifah yang para ulama
menjulukinya sebagai Khulafaur rasyidin ke lima.
· Umar
bin Abdul Aziz, khalifah atau pemimpin yang juga terdepan menegakkan
keadilan. Dia tegakkan neraca keadilan saat negara sedang
rusak-rusaknya. Pertama kali jadi khalifah, dia tolak semua fasilitas
mewah khalifah. Kendaraan kereta dengan beberapa kuda dia tolak. Dia
tolak semua kemewahan untuk dirinya. Dia copot semua perhiasan yang
menempel pada istrinya lalu menyerahkan semuanya di Baitul Maal. Dia
kembalikan semua hak rakyatnya.
· Tahukah
bahwa semenjak kaum muslimin menunjuknya menjadi khalifah, Umar bin
Abdul Aziz tak pernah berhubungan badan dengan istrinya hingga dia
meninggal. Tahukah bahwa menurut penuturan istrinya, selepas isya Umar
bin Abdul Aziz akan memasuki tempatnya menyendiri lalu menangis
sejadi-jadinya di hadapan Allah. Tahukah bahwa air matanya mengalir
sangat banyak hingga mengalir ke rumah di bawahnya.
· Abdul
Malik adalah putra Umar bin Abdul Aziz. Suatu ketika Umar kelelahan
mengurusi urusan rakyatnya. Menjelang dzuhur Umar bin Abdul Aziz rebahan
mau istirahat. Anaknya bertanya apakah sudah semua hak rakyatnya
dikembalikan. Umar menjawab belum, dia mengatakan akan istirahat sejenak
dan akan meneruskannya setelah dzuhur. Tahukah bahwa Abdul Malik
kemudian mengatakan sesuatu yang membangkitkan semangat Umar dan
menghilangkan kelelahannya. Anaknya mengatakan bahwa apakah bapak bisa
menjamin bahwa bapak masih tetap hidup sampai selepas dzuhur?. Mendengar
itu Umar bin Abdul Aziz bangkit mencium putranya bersyukur kepada Allah
karena telah dikaruniai anak shaleh. Lalu dia melanjutkan tugasnya.
· Hanya
dua tahun Umar bin Abdul Aziz menjabat menjadi khalifah. Tetapi
keadilannya terasa di seluruh pelosok negeri kaum muslimin. Orang kaya
kesulitan mencari orang miskin. Mereka kesulitan mencari orang yang mau
menerima sedekah. Semua orang telah menikmati kemakmuran. Hanya dua
tahun semua hak rakyatnya dia kembalikan. Hanya dia dan keluarganya yang
lebih suka bergemul dengan kesederhanaan dan menjauhi kemewahan.
· Umar
bin Abdul Aziz mengharamkan diri untuk memakai fasilitas negara untuk
kepentingan diri dan keluarganya. Suatu ketika Umar sedang bekerja
memeriksa sesuatu di ruangannya. Anaknya datang ingin berbicara. Umar
bertanya, “Pembicaraan urusan kaum muslimin atau pribadi?”. Anaknya
menjawab bahwa yang akan dia bicarakan urusan pribadi. Maka lekas Umar
bin Abdul Aziz memadamkan lampu ruangannya. Anaknya keheranan mengapa
bapaknya memadamkan lampu tersebut. “Ayah, mengapa lampu dimatikan?
bukankah jadi gelap?”. Umar bin Abdul Aziz menjelaskan bahwa anaknya
akan berbicara masalah pribadi sedangkan lampu tersebut minyaknya
berasal dari uang negara. Dan Umar bin Abdul Aziz tidak suka memakai
fasilitas negara untuk kepentingan pribadi dan keluarga.