Halaman

Sabtu, 22 Desember 2012

PEMIMPIN YANG ADIL

Bicara tentang pemimpin yang adil, maka saya langsung teringat akan dua sosok yang sangat fenomenal dalam sejarah keemasan Islam. Dua tokoh ini paling terdepan dalam masalah menegakkan keadilan. Meskipun tidak mengesampingkan pemimpin lain, namun memang yang terkiang pertama kali saat membahas pemimpin adil adalah terlintas dua tokoh besar ini. Siapakah keduanya :
·  Yang pertama adalah Umar bin Khattab. Seorang sahabat Nabi yang berwatak keras, pemberani dan sangat cerdas. Awalnya adalah dedengkot Quraisy yang super benci kepada Nabi Muhammad SAW dan dakwahnya. Segala cara dan kekejaman dia lampiaskan kepada kaum muslimin agar mereka kembali menyembah berhala. Puncak kekejamannya adalah saat konon dia pernah mengubur hidup-hidup anak perempuannya yang masih kecil. Melihat sepak terjang Umar dan kebengisannya terhadap Kaum Muslimin, seorang sahabat sampai berseloroh, “Kalau keledainya Umar masuk Islam saya percaya, tapi kalau Umar yang masuk Islam saya tidak percaya”.
· Namun kehendak Allah berkata lain. Suatu ketika dengan penuh kemarahan Umar memukul adiknya, Fatimah hingga berdarah. Karena mengetahui bahwa adiknya telah masuk Islam. Tapi Umar masuk Islam setelah peristiwa ini. Masuk Islamnya Umar merupakan berkah yang tak terkira. Kontribusinya buat Islam sungguh luar biasa.Yang tadinya dakwah sembunyi-sembunyi jadi terang-terangan. Yang tadinya lemah menjadi kuat dan membuat gentar lawan.
· Saya sangat mengagumi sosok Umar. Dia adalah pemimpin Islam kedua setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Umar bin Khattab pemimpin yang disegani kawan maupun lawan. Bahkan menurut penuturan sebuah hadits menyebutkan bahwa setan pun takut dengan Umar. Bila Umar menempuh suatu jalan, maka setan akan memilih jalan lain dengan maksud agar tidak berpapasan dengan Umar.
· Umar adalah pemimpin yang senantiasa ronda malam. Memeriksa rakyatnya adakah yang kelaparan, terdzalimi, butuh bantuan atau punya derita yang mesti dia selesaikan. Takutnya Umar kepada Allah menyebabkan dia selalu memperhatikan rakyat yang dia pimpin. Hingga pernah memanggul sendiri sebuah karung bahan makanan yang dia ambil dari Baitul Maal untuk diberikan kepada seorang janda yang sedang memasak batu. Dia memasak batu itu untuk menghibur anaknya yang sedang kelaparan. Umar datang sendiri memanggul karung tersebut di atas pundaknya. Bahkan kemudian Umar memasak makanan untuk mereka pada malam itu. Adakah presiden, gubernur, bupati, camat maupun lurah yang berbuat kepada rakyat yang dipimpinnya seperti itu? jangankan memanggul karung sembako untuk rakyatnya, mengangkat koper sendiri saja harus ajudan yang membawakan.
· Umar bin Khattab sangat disiplin mengontrol para pejabatnya. Tidak boleh ada pejabatnya yang setelah menjabat suatu jabatan tiba-tiba jadi tambah kaya. Karena bagi Umar, jabatan itu amanah bukan alat untuk mengeruk kekayaan. Maka pernah Umar memukul Abu Hurairah karena Umar melihat Abu Hurairah jadi bertambah kaya setelah Umar menunjuknya sebagai gubernur. Padahal Abu Hurairah mendapatkan uang tersebut secara halal.
· Pakaian Umar bin Khattab sangat memperihatinkan. Dia mengenaikan pakaian yang paling miskin di antara rakyatnya. Pakaiannya memiliki tambalan lebih dari dua belas tambalan. Semiskin-miskinnya Anda, pakaian Anda yang bertambal akan dibuang dan beli yang baru. Tapi Umar khalifah yang menguasai hampir 1/3 daratan muka bumi pakaiannya tambal-tambalan. Begitu juga pakaian anak-anaknya. Sehingga pernah seorang anaknya menangis di hari raya idhul fitri karena teman-temannya mengejek pakaiannya yang jelek. Lalu mengadu kepada ayahnya untuk dibelikan baju baru. Tapi Umar justru malah berkata sinis pada anaknya bahwa mentang-mentang bapakmu seorang khalifah kamu mau bermewah-mewah?. Sungguh sulit ditiru pola pikir Umar.
· Tahukah bahwa Umar bin Khattab itu berprinsip bahwa kalau rakyat dilanda kelaparan maka Umarlah yang akan paling terdahulu kelaparan. Seperti saat Madinah dilanda kelaparan maka dia menahan diri dari makan agar Umar merasa paling lapar daripada rakyatnya. Saking laparnya, Umar pernah sampai jatuh pingsan. Tahukah bahwa Umar punya prinsip kalau negara sudah cukup makanan maka Umar berusaha menjadi orang yang terakhir kenyang. Sering dia keliling ke pelosok-pelosok untuk mengecek apakah rakyatnya masih ada yang kelaparan.
· Tahukah bahwa suatu ketika Umar bin Khattab sedang berpatroli, lalu menemukan ibu dan anak penjual susu yang sedang menyiapkan dagangan susu. Ibunya memerintahkan anak gadisnya untuk menambah susu tersebut dengan air, sehingga untung bisa lebih banyak. Tapi anak gadisnya menolak karena itu perbuatan curang. Sang ibu meyakinkan anak gadisnya bahwa Umar bin Khattab tidak akan tahu. Namun anak gadisnya membantah bahwa meski Khalifah Umar tidak tahu tapi Allah pasti tahu.
· Tahukah bahwa setelah mendengar dialog ibu dan anak itu hati Umar tersentuh lalu pulang dan memerintahkan salah seorang anak laki-lakinya untuk melamar anak gadis itu. Tahukah bahwa akhirnya anak gadis itu kelak memiliki cucu yang sepak terjangnya mirip Umar bin Khattab. Tahukah bahwa orang itu adalah Umar bin Abdul Aziz. Khalifah yang para ulama menjulukinya sebagai Khulafaur rasyidin ke lima.
· Umar bin Abdul Aziz, khalifah atau pemimpin yang juga terdepan menegakkan keadilan. Dia tegakkan neraca keadilan saat negara sedang rusak-rusaknya. Pertama kali jadi khalifah, dia tolak semua fasilitas mewah khalifah. Kendaraan kereta dengan beberapa kuda dia tolak. Dia tolak semua kemewahan untuk dirinya. Dia copot semua perhiasan yang menempel pada istrinya lalu menyerahkan semuanya di Baitul Maal. Dia kembalikan semua hak rakyatnya.
· Tahukah bahwa semenjak kaum muslimin menunjuknya menjadi khalifah, Umar bin Abdul Aziz tak pernah berhubungan badan dengan istrinya hingga dia meninggal. Tahukah bahwa menurut penuturan istrinya, selepas isya Umar bin Abdul Aziz akan memasuki tempatnya menyendiri lalu menangis sejadi-jadinya di hadapan Allah. Tahukah bahwa air matanya mengalir sangat banyak hingga mengalir ke rumah di bawahnya.
· Abdul Malik adalah putra Umar bin Abdul Aziz. Suatu ketika Umar kelelahan mengurusi urusan rakyatnya. Menjelang dzuhur Umar bin Abdul Aziz rebahan mau istirahat. Anaknya bertanya apakah sudah semua hak rakyatnya dikembalikan. Umar menjawab belum, dia mengatakan akan istirahat sejenak dan akan meneruskannya setelah dzuhur. Tahukah bahwa Abdul Malik kemudian mengatakan sesuatu yang membangkitkan semangat Umar dan menghilangkan kelelahannya. Anaknya mengatakan bahwa apakah bapak bisa menjamin bahwa bapak masih tetap hidup sampai selepas dzuhur?. Mendengar itu Umar bin Abdul Aziz bangkit mencium putranya bersyukur kepada Allah karena telah dikaruniai anak shaleh. Lalu dia melanjutkan tugasnya.
· Hanya dua tahun Umar bin Abdul Aziz menjabat menjadi khalifah. Tetapi keadilannya terasa di seluruh pelosok negeri kaum muslimin. Orang kaya kesulitan mencari orang miskin. Mereka kesulitan mencari orang yang mau menerima sedekah. Semua orang telah menikmati kemakmuran. Hanya dua tahun semua hak rakyatnya dia kembalikan. Hanya dia dan keluarganya yang lebih suka bergemul dengan kesederhanaan dan menjauhi kemewahan.
· Umar bin Abdul Aziz mengharamkan diri untuk memakai fasilitas negara untuk kepentingan diri dan keluarganya. Suatu ketika Umar sedang bekerja memeriksa sesuatu di ruangannya. Anaknya datang ingin berbicara. Umar bertanya, “Pembicaraan urusan kaum muslimin atau pribadi?”. Anaknya menjawab bahwa yang akan dia bicarakan urusan pribadi. Maka lekas Umar bin Abdul Aziz memadamkan lampu ruangannya. Anaknya keheranan mengapa bapaknya memadamkan lampu tersebut. “Ayah, mengapa lampu dimatikan? bukankah jadi gelap?”. Umar bin Abdul Aziz menjelaskan bahwa anaknya akan berbicara masalah pribadi sedangkan lampu tersebut minyaknya berasal dari uang negara. Dan Umar bin Abdul Aziz tidak suka memakai fasilitas negara untuk kepentingan pribadi dan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar