Halaman

Sabtu, 28 Januari 2012

PANDUAN MENYUSUN (BAHASA) SOAL BAGI GURU

Banyak sebagian guru-guru di negara ini  yang masih saja kesulitan membuat soal, Kadang saya menyaksikan sendiri bagaimana guru-guru tersebut melakukan teknik copy-paste soal-soal terdahulu, bahkan yang secara “sadis” mereka langsung mengcopy soal yang sama dan pernah diujikan pada siswa tahun lalu. Sialnya keadaan ini sepertinya diamini oleh  kepala sekolah ataupun wakil kepsek bidang kurikulum yang ternyata setali tiga uang dengan fakta guru-guru dibawahannya. pada artikel ini saya akan mengambil beberapa sumber yang memudahkan guru-guru untuk membuat soal sesuai dengan kisi-kisinya. selamat menyimak
Rekan-rekan semua seperti diketahui bahwa membuat soal haruslah sesuai dengan apa yang akan diukur jangan sampai soal-soal yang dibuat justru lari atau menyimpang dari koridor siswa, dalam teorinya juga dijelaskan bahwa soal juga harus menyesuaikan dengan jenis perilaku yang diukur. Para  ahli pendidikan,  seperti Benjamin S. Bloom, Quellmalz, R.J. Mazano dkk, Robert M. Gagne, David Krathwohl, Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay, Linn dan Gronlund  juga sangat mendukung dengan pembuatan soal yang mengedepankan aspek perilaku siswa sehingga muculah beberapa ranah dalam pendidikan yang akhirnya membentuk bahasa-bahasa pengantar dalam pembuatan soal, seperti yang ada dibawah ini:
1.   Ranah kognitif yang dikembangkan Benjamin S. Bloom adalah: (1) Ingatan di antaranya seperti: menyebutkan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali, mendefinisikan; (2) Pemahaman di antaranya seperti:      membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakan, mengambil kesimpulan; (3) Penerapan di antaranya seperti: menggunakan, menerapkan; (4) Analisis di antaranya seperti: membandingkan, mengklasifikasikan, mengkategorikan, menganalisis; (5) Sintesis antaranya seperti: menghubungkan, mengembangkan, mengorganisasikan, menyusun; (6) Evaluasi di antaranya seperti: menafsirkan, menilai, memutuskan.
2.   Jenis perilaku yang dikembangkan Quellmalz adalah: (1) ingatan, (2) analisis, (3) perbandingan, (4) penyimpulan, (5) evaluasi.
3.   Jenis perilaku yang dikembangkan R. J. Mazano dkk. adalah: (1) keterampilan memusat (focusing skills), seperti: mendefinisikan, merumuskan tujuan, (2) keterampilan mengumpulkan informasi, seperti: mengamati, merumuskan pertanyaan, (3) keterampilan mengingat, seperti: merekam, mengingat, (4) keterampilan mengorganisasi, seperti: membandingkan, mengelompokkan, menata/mengurutkan, menyajikan; (5) keterampilan menganalisis, seperti mengenali: sifat dari komponen, hubungan dan pola, ide pokok, kesalahan; (6) keterampilan menghasilkan keterampilan baru, seperti: menyimpulkan, memprediksi, mengupas atau mengurai; (7) keterampilan memadu (integreting skills), seperti: meringkas, menyusun kembali; (8) keterampilan menilai, seperti: menetapkan kriteria, membenarkan pembuktian.
4.   Jenis perilaku yang dikembangkan Robert M. Gagne adalah: (1) kemampuan intelektual: diskriminasi, identifikasi/konsep yang nyata, klasifikasi, demonstrasi, generalisasi/menghasilkan sesuatu; (2) strategi kognitif: menghasilkan suatu pemecahan; (3) informasi verbal: menyatakan sesuatu secara oral; (4) keterampilan motorist melaksanakan/menjalankan sesuatu; (5) sikap: kemampuan untuk memilih sesuatu. Domain afektif yang dikembangkan David Krathwohl adalah: (1) menerima, (2) menjawab, (3) menilai.
6.   Domain psikomotor yang dikembangkan Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay adalah: (1) persepsi, (2) kesiapan, (3) respon terpimpin, (4) mekanisme; (5) respon yang kompleks, (6) organisasi, (7) karakterisasi dari nilai.
7.   Keterampilan berpikir yang dikembangkan Linn dan Gronlund adalah seperti berikut.
a.  Membandingkan
-    Apa persamaan dan perbedaan antara … dan…
-    Bandingkan dua cara berikut tentang ….
b.  Hubungan sebab-akibat
-    Apa penyebab utama …
-    Apa akibat …
c.  Memberi alasan (justifying)
-    Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa?
-    Jelaskan mengapa kamu setuju/tidak setuju dengan pernyataan tentang ….
d.  Meringkas
-    Tuliskan pernyataan penting yang termasuk …
-    Ringkaslah dengan tepat isi …
e.  Menyimpulkan
-    Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari data ….
-    Tulislah sebuah pernyataan yang dapat menjelaskan peristiwa berikut ….
f.   Berpendapat (inferring)
-    Berdasarkan …, apa yang akan terjadi bila
-    Apa reaksi A terhadap …
g.  Mengelompokkan
-    Kelompokkan hal berikut berdasarkan ….
-    Apakah hal berikut memiliki …
h.  Menciptakan
-    Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang ….
-    Lengkapilah cerita … tentang apa yang akan terjadi bila ….
i.   Menerapkan
-    Selesaikan hal berikut dengan menggunakan kaidah ….
-    Tuliskan … dengan menggunakan pedoman….
j.   Analisis
-    Manakah penulisan yang salah pada paragraf ….
-    Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri utama ….
k.      Sintesis
-    Tuliskan satu rencana untuk pembuktian …
-    Tuliskan sebuah laporan …
l.   Evaluasi
-    Apakah kelebihan dan kelemahan ….
-    Berdasarkan kriteria …, tuliskanlah evaluasi tentang…
Kaidah-kaidah dalam penulisan soal
Dalam penulisan soal pada instrumen non-tes, penulis butir soal harus memperhatikan ketentuan/kaidah penulisannya. Kaidahnya adalah seperti berikut ini.
 1.   Materi
a.  Pernyataan harus sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi.
b.  Aspek yang diukur pada setiap pernyataan sudah sesuai dengan tuntutan dalam kisi-kisi (misal untuk tes sikap: aspek kognisi, afeksi atau konasinya dan pernyataan positif atau negatifnya).
 2.   Konstruksi
a.  Pernyataan dirumuskan dengan singkat (tidak melebihi 20 kata) dan jelas.
b.  Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak relevan objek yang dipersoalkan atau kalimatnya merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
c.  Kalimatnya bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda.
d.  Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mengacu pada masa lalu.
e.  Kalimatnya bebas dari pernyataan yang faktual atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta.
f.   Kalimatnya bebas dari pernyataan yang dapat diinterpretasikan lebih dari satu cara.
g.  Kalimatnya bebas dari pernyataan yang mungkin disetujui atau dikosongkan oleh hampir semua responden.
h.  Setiap pernyataan hanya berisi satu gagasan secara lengkap.
i.   Kalimatnya bebas dari pernyataan yang tidak pasti seperti semua, selalu, kadang-­kadang, tidak satupun, tidak pernah.
j.   Jangan banyak mempergunakan kata hanya, sekedar, semata-mata. Gunakanlah seperlunya.
 3.   Bahasa/Budaya
a.  Bahasa soal harus komunikatif dan sesuai dengan jenjang pendidikan peserta didik atau responden.
b.  Soal harus menggunakan bahasa Indonesia baku.
c.  Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar