Halaman

Minggu, 22 April 2012

PENDIDIKAN, PROSES DAN PENYERAGAMAN KURIKULUM

Jakarta Mari kita lihat bagaimana dunia pendidikan kita pada hari-hari ke depan setelah berbagai proses berkaitan dengan dunia Pendidikan Kita.

Mungkin jawabannya kita kembalikan kepada diri kita sendiri. Untuk masa depan anak nusantara, yang harus disesuaikan, diubah.

Seluruh tingkat pendidikan adalah untuk seluruh masyarakat, bukan untuk masyarakat tertentu. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup masyarakat.

Harus dikaji kembali mengenai Ujian Nasional (UN). Pendidikan sesuai Keputusan Mahkamah Agung (MA) Tahun 2009. Jangan sampai pendidikan membuat kekhawatiran di masyarakat Ini harus menjadi perhatian kita bersama.

Perbandingan

Andai ingin membandingkan dengan negara lain, sebutlah misal Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam tersebut hingga kelas Dua Belas (12) tidak ada yang namanya ujian.

Siswa-Siswi diberikan kebebasan memilih mata pelajaran sesuai dengan bakat dan minat. Dengan konsultasi dengan pihak-pihak terkait.

Apabila ingin perbandingan, laksanakan secara utuh tidak setengah-setengah.

Saat ini ke mana arah, tujuan, dan fungsinya? Ke mana mau dibawa? Apa Ini? Apa Itu? Bagaimana penerapan Ujian tersebut? Pendidikan merupakan investasi masa depan anak. Bukan barang dagangan.

Standar Pendidikan Bukan Aparat atau CCTV

Standar pendidikan sebenarnya dapat dimulai dengan penyeragaman kurikulum. Dengan adanya penyeragaman tersebut maka seluruh level, tingkatan pendidikan dapat dipantau menyeluruh.

Bukan dengan menggunakan aparat ataupun CCTV saat pelaksanaan ujian bagi murid. Bagaimana psikis Anak? Ada kejanggalan saat memberikan contoh Luar Negeri Pengawasan Melekat, misalnya dengan CCTV tersebut.

Dimana relasi hubunganya? Negara maju menggunakan CCTV bukan untuk mengawasi ujian anak-anak Kita. Apabila bicara kejujuran, apakah kita semua sudah jujur?

Mulai dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Apabila melihat berbagai kondisi tersebut Pendidikan Kita masih memprihatinkan, bukan??

Penyeragaman Kurikulum

Penyeragaman kurikulum nasional menjadi salah satu tolok ukur bagi kegiatan belajar mengajar serta dapat menjadi dasar pegangan bagi pendidik dan terdidik. Setelah itu baru bicara fungsi pengawasan.

Bagaimana bicara, bertindak apabila standar penyeragaman kurikulum saja masih apa ini? Apa itu? Termasuk menyiapkan bagaimana petunjuk pelaksanaanya.?

Peran Serta Pemerintah dan Orang Tua

Dus, Pemerintah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai lokomotif berperan penting dalam berbagai situasi kondisi di masyarakat berkaitan dengan dunia pendidikan kita.

Meskipun berbagai argumen menyatakan bahwa UN bukan merupakan satu-satunya syarat kelulusan murid, namun demikian kita semua harus berperan aktif demi anak-anak kita kedepan.

Apabila tidak maka menjadi tanggung jawab kita bersama khususnya terkait dengan Dunia Pendidikan.

Pendidikan merupakan kebutuhan dan investasi masa depan anak bangsa. Harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan Masyarakat.

Selain peran orang tua yang juga memperhatikan, mendidik anak-anaknya lebih baik lagi mutu pendidikan. Dari sarana dan prasarananya serta peran serta pendidik formal. Alangkah bijaknya menjadi perhatian khusus.

Peran orang tua dan Pemerintah bagi Pendidikan di luar jalur formal dan non formal. Apabila satu standar kurikulum dapat tercipta maka akan menjadi dasar pegangan pendidikan bagi pendidik formal dan non formal juga untuk terdidik. Murid.

Apabila Penyeragaman kurikulum nasional maka dapat membuka jalan berbagai upaya tersebut. Termasuk unsur didalamnya Kejujuran, keberanian berpendapat, beretika, dan lain sebagainya. Berbagai hal Positif. Harus ada data secara detail seperti apa serta bagaimana.

Sehingga, menjadi harapan kita bersama agar pendidikan kita bangkit menjadi lebih baik lagi ke depan. Salam.

*Penulis adalah alumni Magister Hukum UNPAD Bandung


Yusuf Senopati Riyanto
Ciganjur Jakarta Selatan.
yusuf_riyanto@yahoo.com

(wwn/wwn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar