Jakarta
Mari kita lihat bagaimana dunia pendidikan kita pada
hari-hari ke depan setelah berbagai proses berkaitan dengan dunia
Pendidikan Kita.
Mungkin jawabannya kita kembalikan kepada diri kita sendiri. Untuk masa depan anak nusantara, yang harus disesuaikan, diubah.
Seluruh
tingkat pendidikan adalah untuk seluruh masyarakat, bukan untuk
masyarakat tertentu. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup
masyarakat.
Harus dikaji kembali mengenai Ujian Nasional (UN).
Pendidikan sesuai Keputusan Mahkamah Agung (MA) Tahun 2009. Jangan
sampai pendidikan membuat kekhawatiran di masyarakat Ini harus menjadi
perhatian kita bersama.
Perbandingan
Andai
ingin membandingkan dengan negara lain, sebutlah misal Amerika Serikat.
Di Negeri Paman Sam tersebut hingga kelas Dua Belas (12) tidak ada yang
namanya ujian.
Siswa-Siswi diberikan kebebasan memilih mata
pelajaran sesuai dengan bakat dan minat. Dengan konsultasi dengan
pihak-pihak terkait.
Apabila ingin perbandingan, laksanakan secara utuh tidak setengah-setengah.
Saat
ini ke mana arah, tujuan, dan fungsinya? Ke mana mau dibawa? Apa Ini?
Apa Itu? Bagaimana penerapan Ujian tersebut? Pendidikan merupakan
investasi masa depan anak. Bukan barang dagangan.
Standar Pendidikan Bukan Aparat atau CCTV
Standar
pendidikan sebenarnya dapat dimulai dengan penyeragaman kurikulum.
Dengan adanya penyeragaman tersebut maka seluruh level, tingkatan
pendidikan dapat dipantau menyeluruh.
Bukan dengan menggunakan
aparat ataupun CCTV saat pelaksanaan ujian bagi murid. Bagaimana psikis
Anak? Ada kejanggalan saat memberikan contoh Luar Negeri Pengawasan
Melekat, misalnya dengan CCTV tersebut.
Dimana relasi hubunganya?
Negara maju menggunakan CCTV bukan untuk mengawasi ujian anak-anak
Kita. Apabila bicara kejujuran, apakah kita semua sudah jujur?
Mulai
dari tingkat dasar hingga pendidikan tinggi. Apabila melihat berbagai
kondisi tersebut Pendidikan Kita masih memprihatinkan, bukan??
Penyeragaman Kurikulum
Penyeragaman
kurikulum nasional menjadi salah satu tolok ukur bagi kegiatan belajar
mengajar serta dapat menjadi dasar pegangan bagi pendidik dan terdidik.
Setelah itu baru bicara fungsi pengawasan.
Bagaimana bicara,
bertindak apabila standar penyeragaman kurikulum saja masih apa ini? Apa
itu? Termasuk menyiapkan bagaimana petunjuk pelaksanaanya.?
Peran Serta Pemerintah dan Orang Tua
Dus,
Pemerintah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai lokomotif
berperan penting dalam berbagai situasi kondisi di masyarakat berkaitan
dengan dunia pendidikan kita.
Meskipun berbagai argumen
menyatakan bahwa UN bukan merupakan satu-satunya syarat kelulusan murid,
namun demikian kita semua harus berperan aktif demi anak-anak kita
kedepan.
Apabila tidak maka menjadi tanggung jawab kita bersama khususnya terkait dengan Dunia Pendidikan.
Pendidikan merupakan kebutuhan dan investasi masa depan anak bangsa. Harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan Masyarakat.
Selain
peran orang tua yang juga memperhatikan, mendidik anak-anaknya lebih
baik lagi mutu pendidikan. Dari sarana dan prasarananya serta peran
serta pendidik formal. Alangkah bijaknya menjadi perhatian khusus.
Peran
orang tua dan Pemerintah bagi Pendidikan di luar jalur formal dan non
formal. Apabila satu standar kurikulum dapat tercipta maka akan menjadi
dasar pegangan pendidikan bagi pendidik formal dan non formal juga untuk
terdidik. Murid.
Apabila Penyeragaman kurikulum nasional maka
dapat membuka jalan berbagai upaya tersebut. Termasuk unsur didalamnya
Kejujuran, keberanian berpendapat, beretika, dan lain sebagainya.
Berbagai hal Positif. Harus ada data secara detail seperti apa serta
bagaimana.
Sehingga, menjadi harapan kita bersama agar pendidikan kita bangkit menjadi lebih baik lagi ke depan. Salam.
*Penulis adalah alumni Magister Hukum UNPAD Bandung
Yusuf Senopati Riyanto
Ciganjur Jakarta Selatan.
yusuf_riyanto@yahoo.com
(wwn/wwn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar