Halaman

Jumat, 27 Januari 2012

PENILAIAN PSIKOMOTORIK BAGI SISWA

Banyak pengajar yang tidak bisa melakukan penilaian yang berbeda dari biasanya. Justru penilaian guru dikelas acapkali hanya melihat dari hasil ujian semata . Hal ini dianggap tidak adil bagi sebagian siswa dan para peneliti pendidikan karena akhirnya guru melepas begitu saja penilaian bagi siswa yang mempunyai kecakapan psikomotorik. tulisan ini ditujukan agar guru mampu melakukan penilaian baik afektif, kognitif maupun psikomotor.
Psikomotorik meliputi (1) gerak refleks, (2) gerak dasar fundamen, (3) keterampilan perseptual; diskriminasi kinestetik, diskriminasi visual, diskriminasi auditoris, diskriminasi taktis, keterampian perseptual yang terkoordinasi, (4) keterampilan fisik, (5) gerakan terampil, (6) komunikasi non diskusi (tanpa bahasa-melalui gerakan) meliputi: gerakan ekspresif, gerakan interprestatif.
Penilaian psikomotorik dapat dilakukan dengan menggunakan observasi   atau pengamatan. Observasi  sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar atau psikomotorik. Misalnya tingkah laku siswa ketika praktikum, tingkah laku guru ketika mengamati siswanya yang sedang praktikum, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga ketika mengajar. Melalui pengamatan ketika siswa melakukan praktikum fisika dapat diketahui bagaimana   perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya selama praktikum, kemampuan, bahkan hasil yang diperoleh dari praktikumnya.
Observasi  dilakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung. Pengamat/praktikan terlebih dahulu harus menetapkan kisi-kisi  tingkah laku apa yang hendak diobservasinya, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam pengisian observasi. Pengisian hasil observasi dalam pedoman yang dibuat sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian mengenai  tingkah laku   yang tampak  untuk diobservasi, bisa pula dalam bentuk memberi tanda cek (V) pada kolom jawaban hasil observasi.
URAIAN MATERI

Tes untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau kinerja (performance) yang telah dikuasai oleh peserta didik. Tes tersebut   dapat berupa tes paper and  pencil, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes unjuk kerja.
1)    Tes Paper and pencil
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui paper and pencil   adalah kemampuan  siswa dalam menampilkan karya, misal berupa desain alat peraga, desain model, dan sebagainya
2)    Tes identifikasi
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini lebih ditujukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengidentifikasikan sesuatu hal, misal menemukan bagian alat praktikum yang rusak, menemukan  kesalahan hubungan  dari suatu alat dan sebagainya.
3)    Tes simulasi
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini,     jika tidak ada alat yang sesungguhnya yang dapat dipakai untuk memperagakan penampilan siswa, sehingga  siswa dapat dinilai tentang penguasaan keterampilan dengan bantuan peralatan tiruan atau berperaga seolah-olah  menggunakan suatu alat yang sebenarnya. Misalnya memperagakan  revolusi matahari dengan menggunakan  model tatasurya, memperagakan terjadinya gerhana bulan.
4)    Tes unjuk kerja (work sample)
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, dilakukan dengan alat yang sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai/terampil menggunakan alat tersebut. Misalnya dalam melakukan praktikum
Tes penampilan/perbuatan, baik berupa tes identifikasi, tes simulasi, ataupun unjuk kerja, semuanya dapat diperoleh dengan observasi langsung ketika siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Lembar observasi dapat menggunakan   daftar cek (check-list) ataupun  skala penilaian (rating scale).  Psikomotorik  yang diukur dapat menggunakan alat ukur berupa skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna.  Atau amat baik, baik, sedang, kurang,  kurang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar