KESALEHAN INDIVIDUAL DAN KESALEHAN SOSIAL
KESALEHAN INDIVIDUAL DAN KESALEHAN SOSIAL
Oleh diza
Ada
orang berpendapat, biarkan saja orang lain berbuat durhaka, maksiyat
dan dosa--dosa asal jangan kita. Tidak usah dicegah sebab nanti akan
berbalik memusuhi kita dan kita akan dikucilkan, diboikot dll. Mengapa
sikap-sikap itu terjadi di masyarakat Indonesia yang penduduknya
mayoritas Muslim? Mari kita perhatikan kondisi masyarakat sekarang ini
mengacu kepada ramalan Rasulullah saw.
Pembohong dipercaya, Yang jujur dikucilkan
سَيَاْتِي عَلَى النَاسِ سَنَوَاتٍ خِدَاعَاتٍ , يُصَدَّقُ فِيْهَا الْكَاذِبُ, وَيُكَذِبُ فِيْهَا الصَادِقُ, وَيُؤْتَمَنُ فِيْهَا
الخَائِنُ, وَيُخَوَّنُ فِيْهَا اْلأَمِيْنُ, وَيَنْطِقُ فِيْهَا الرُّوَيْبِضَةُ فِى أَمْرِ النَّاسِ
Rasulullah saw bersabda :”Kelak akan datang kepada ummat manusia berbagai
penipuan selama bertahun-tahun. Orang yang dusta dikatakan benar
(jujur). Orang jujur dikatakan dusta. Pengkhianat dikatakan pemegang
amanat. Orang yang dipercaya (al-Amiin) dikatakan pengkhianat. Pada
waktu itu akan ada seorang hina dina berbicara tentang urusan manusia
(Sunan Ibnu Majah No.4036 dikutip dari Ujian Cobaan Ftnah dalam Da’wah oleh Dr.Abdul Qodir Abu Faris hal.165)
Tak peduli Halal Haram
Akibat
kondisi sebagaimana diramalkan Rasulullah saw. itu, akan timbul di
dalam memenuhi kepentingan, tidak peduli lagi baik dan buruk, halal atau
haram, yang penting tujuan tercapai. Segaa cara boleh-boleh saja. Nabi
bersabda :
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِى المَرْءُ بِمَا أَخَذَ المَالَ مِنْ حَلاَلٍ اَمْ حَرَامٍ (ح.ر. البخارى)
Rasulullah
saw bersabda :” Pasti akan datang suatu zaman kepada manusia, yaitu
seseorang di dalam mencari harta tidak peduli lagi halal atau haram.”
(HR Bukhari -dikutip dari Majalah Al-Lisaan No. 50 tgl. 5 Agustus 1940)
Sikap Egoisme
Sikap
soleh sendiri, baik sendiri, bersih dan suci sendirian, ternyata tidak
dibenarkan oleh Islam. Al-Quran dan Hadits memberitahukan kepada kita
kesalehan individu harus dibarengi dengan kesalehan sosial. Jika tidak,
bahayanya sangat besar bagi keseluruhan komunitas yang lebih besar yaitu
bangsa dan Negara. Allah swt. menyatakan :
Dan
peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa
orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah
amat keras siksaan-Nya. Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang
tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan
ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya Al-Anfal/8 : 25)
Hal tersebut dipertegas lagi dalam suatu hadits :
Membiarkan kedurhakaan, bencana akan menimpa yang soleh dan yang durhaka
اِنَّ
الله َلاَ يُعَذِبُ الْعَامَّةَ بِعَمَلِ الخَاصَةِ حَتىَ يَرَوْا
المُنْكَرَ بَيْنَ ظََهْرَنَيْهِمْ وَهُمْ قَادِرُوْنَ عَلَى اَنْ
يُنْكِرُوْا فَلاَ يُنْكِرُوْنَهُ ، فَاِذَا فَعَلُوْا ذَالِكَ عَذَبَ
اللهُ العَامَّةَ وَالخَاصَّةَ
Rasulullah saw bersabda :“Susungguhnya
Allah tidak menyiksa semua orang akibat perbutan khusus sebagian orang,
hingga mereka menyaksikan berbagai kemungkaran di hadapan mereka,
mereka tidak mencegahnya padahal mereka mampu melalukan pencegahan itu,
maka bila itu dilakukan, siksa Allah akan berlaku bagi semua
orang”-Hadits dari ‘Adiy bin ‘Umairah – dikutip dari Terjemah Tafsir
Almaraghi jilid 9 halan 158)
Bencana itu ditimpakan di dunia
مَامِنْ
رَجُلٍ يَكُوْنُ فِي قَوْمٍ يَعْمَلُ فِيْهِمْ بِالْمَعَاصِيْ
يَقْدِرُوْنَ اَنْ يُغَيِّرُوْا عَلَيْهِ ، فَلاَ يُغَيِّرُوْنَ اِلاَّ
اَصَابَهُمُ اللهُ بِعِقَابٍ قَبْلَ اَنْ يَمُوْ تُوْا (رواه ابو داود)
Rasulullah
bersabda:” Tiada seseorang yang melakukan berbagai kemaksiyatan di
tengah-tengah suatu kaum sedang mereka mampu untuk mencegahnya namun
tidak melakukannya, melainkan Allah akan menimpakan siksa atas mereka
sebelum mereka mati (HR Abu Daud – dikutip dari Ringkasan Tafsir Ibnnu
Katsir jilid II halaman 119)Siksa di akhirat tergantung amal masing-masing
اِذَا اَنْزَلَ اللهُ بِقَوْمٍ عَذَابًا اَصَابَ الْعَذَابَ مَنْ كَانَ فِيْهِمْ ثُمَّ بُعِثُوْا نِيَاتِهِمْ (البخارى ومسلم)
Jikalau
Allah swt bekehendak menimpakan siksa-Nya terhadap satu umat, maka
siksaan itu menimpa semua orang yang ada di dlaam kaum itu, kemudian di
akahirat akan dibalas sesuai dengan alanya masing-masing. (HR Bukhari
dan Muslim)
Do’a tidak akan dikabulkan lagi
لَيْسَ
مِنْ قَوْمٍ ِ يُعْمَلُ فِيْهِمْ بِمُنْكَرٍ وَيُفْسَدُ فِيْهِمْ
بِقَبِيْحٍ فَلَمْ يُغَيِّرُوْهُ وَلَمْ يُنْكِرُوْهُ اِلاَّ حَقَّ
عَلَى اللهِ اَنْ يُعَمَّهُمْ بِالْعُقُوْبَةِ جَمِيْعًا ثُمَّ لَمْ يُسْتَجَابَ لَهُمْ (ح راحمد)
Rasulullah saw bersabda :”Apabila
dalam suatu masyarakat merajalela perbuatan kemungkaran dan
kedurhakaan/keburukan, tetapi mereka tidak mengubah dan melawannya, maka
Allah Swt berhak menimpakan adzab-Nya (siksaan-Nya) kepada semua orang,
kemudian do’a mereka tidak akan dikabulkan”. (HSR Ahmad)
Tidak akan ditolong dan dibantu
يَا
اَيُّهَالنَاسُ ، اِنَّ اللهَ يَقُوْلُ لَكُمْ : مُرُّوْا بِالْمَعْرُوْفِ
وَانْهَوْا عَنِ الْمُنْكَرِ قَبْلَ اَنْ تَدْعُوْا فَلاَ اُجِيْبَ لَكُمْ
وَتَسْئَلُوْنِى فَلاَ أُعْطِيْتُمْ وَتَسْتَنْصِرُوْنىِ فَلاَ
اَنْصُرْكُمْ
Rasullullah bersabda : "Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya Alah berfirman kepada kalian : Suruhlah
orang-orang melalukan kebaikan dan mencegah kemungkaran, sebelum
permintaan (doa) kalian tidak Aku perkenankan, dan permintaan kalian
tidak akan Aku penuhi serta kalian minta tolong, tidak akan Aku bantu”.
Ringkasnya
Besar sekali bahaya hanya mementingkan soleh sendiri membiarkan orang lain celaka. Sebab jika kita perhatikan dalil-dalil tersebut di atas, baik dari Al-
Qur’an maupun Hadits, ternyata membiarkan kedurhakaan, membiarkan kemaksiyatan, membiarkan keburukan, padahal kita (baik secara pribadi, Pemimpin masyarakat terkecil RT/RW/Lurah/Kecamatanatau pemimpindengan skala lebih besar, seperti Pemimpin ormas hingga Pemimpin lembaga-lembaga tinggi Negara sampai ke Presiden) mampu mencegahnya namun tidak melakukannya, dampak yang akan kita terima adalah :
Qur’an maupun Hadits, ternyata membiarkan kedurhakaan, membiarkan kemaksiyatan, membiarkan keburukan, padahal kita (baik secara pribadi, Pemimpin masyarakat terkecil RT/RW/Lurah/Kecamatanatau pemimpindengan skala lebih besar, seperti Pemimpin ormas hingga Pemimpin lembaga-lembaga tinggi Negara sampai ke Presiden) mampu mencegahnya namun tidak melakukannya, dampak yang akan kita terima adalah :
(1) Siksaan
akan menimpa semua orang. Menimpa orang jahat dan menimpa orang soleh.
Menimpa orang yang durhaka dan yang takwa (hadits ke 1).
(2) Siksaan, penderitaan atau kesengsaraan itu atau bencana itu, akan kita rasakan di dunia ini (hadits No 2).
(3) Do’a yang dimohonkan oleh orang-orang soleh, misalnya istighatsah, tidak akan dikabulkan (hadits No. 3).
(4) Bukan
hanya do’a yang tidak diijabah, tetapi meminta apapun tidaka akan di
penuhi dan minta tolong pun tidak akan ditolong (hadits ke 4)
Perilaku
yang hanya ingin benar dan suci serta untung sendiri, dicontohkan oleh
almarhum Da’i sejuta ummat, K.H.Zainudin MZ. Kata beliau :”Seperti kita
hendak mengambil buah mangga. Lalu kita menaiki pohon mangga itu.
Ditengah-tengah pohon, kita disengat semut. Kemudian kita turun lagi.
Lalu ambil ijuk atau kayu bakar. Kemudian dibakarlah semua semut yang
ada di situ. Semut-semut yang tidak menggigit pada berteriak. ”Saya kan
tidak menggigit kamu. Kenapa saya dibakar? Akhirnya api tidak
memilih-milih mana semut yang megggiigit dan mana semut yang tidak
menggigit. Semua semut mati terbakar.” Itulah perumpamaan siksaan dan
bencana. Tidak memililih dan memilah-milah mana yang salah dan mana yang
soleh.
Betapa agungnya ajaran Islam. Mencela egoisme hingga ketingkat seperti itu.