Halaman

Jumat, 27 Januari 2012

OTAK YANG BEGITU LUAR BIASA

Dalam buku yang berjudul “Staying Young” (Muda Sepanjang Hidup) karangan Dr. Oz (dokter yang terkenal di Oprah Winfrey Show) dikatakan bahwa di dalam kromosom memiliki topi kecil di bagian ujung yang disebut telomer, yang menyerupai ujung plastik kecil tali sepatu. Setiap kali sel bereproduksi, ukuran telomer menjadi lebih pendek, seperti ujung tali sepatu yang usang. Kita memerlukan telomerase untuk menata ulang topi tersebut. Telomer di sini adalah hormon yang menjaga supaya sel membelah dengan baik. Telomer memiliki fungsi yang mirip dengan ujung tali sepatu.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama  ± 30 Tahun (karena dalam penelitian tidak ada yang instan)  menyatakan bahwa Telomer akan memendek apabila stres dan stres akan memicu berbagai penyakit. Stres akan mengakibatkan hipotalamus kita membesar dan mempengaruhi arteri yang pada akhirnya mempengaruhi telomer sehingga menghambat pertumbuhan. Temuan ini memerlukan waktu puluhan tahun. Hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA) axis menghubungakan sistem saraf dan hormon-hormon stres.
Dimulai dengan pelepasan hormon-hormon stres oleh hipotalamus yang mempengaruhi kelenjar pituatri untuk melepaskan hormon lain ke sirkulasi darah, yang nantinya menstimulasi kelanjar adrenal dan sistem saraf. Hasilnya: tekanan darah naik setinggi langit. Hormon-hormon stres saling mendera satu sama lain secara ekstrem saat kita berusaha untuk melawan atau melarikan diri. Sebagai kapten tim stres, kortisol menembaki respons kita (dengan mematikan sistem imun) dan epinefrin membuat darah mengalir (kadang terlalu cepat). Kita bisa bertahan hidup, namun dengan susah payah.
Dalam buku “My Brain” (dr. Caroline leaf) menjelaskan bahwa otak kita dengan kreatif melaksanakan sekitar 400 milyar aksi, yang hanya kita sadari sekitar 2,000. Hasil penelitian itu menujukkan  sekitar 87% diantara penyakit dapat disebabkan oleh pikiran kita dan kira-kira 13% dari makanan, genetik dan lingkungan. Mempelajari hubungan penyakit kronis (juga dikenal sebagai penyakit gaya hidup saat ini) ke satu epidemi toksik emosi yang meracuni budaya kita.
Pikiran dan tubuh adalah bagian yang terhubung secara integral. Disimpulkan bahwa emosi dan komponen biologi mereka terdiri dari hubungan yang rumit diantara pikiran dan tubuh. Penguatan (afirmasi/kalimat pengukuhan) negatif melepaskan kimia negatif. Penguatan (afirmasi/kalimat pengukuhan) positif melepaskan kimia postif. Apabila pikiran kita tidak stres, dapat membuat kita lebih pandai, tenang, dan dapat mengotrol emosi kita, atau mereka dapat melakukan sebaliknya yang dipilihnya.  Berdasarkan data di Institut Amerika mengenai stres, ±75 – 90% mereka mengunjungi ahli pengobatan perawatan utama akibat oleh stress dan terkait  ketidak-teraturan. Rasa Bahagia dapat mengubah  kimia otak kita dan membuat kita merasakan lebih baik. Kita memerlukan strategi untuk menghadapinya. Perspektif otak  pada proses informasi ini memperinci ke gambar besar, sementara sisi sebelah kanan memproses gambar besar ini untuk perinci. Satu sikap adalah satu pandang sikap yang menghasilkan satu reaksi pada tubuh dan satu perilaku resultan.
Dalam buku A whole New Mind, sebuah penelitian itu dilakukan dalam waktu yang panjang,  menyatakan bahwa zaman sekarang melampaui zaman informasi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh  Diego mengenai kecenderungan otak belahan kanan yang merupakan kecerdasan emosi. Dia meneliti Amygdala yang merupakan bagian otak yang mengotrol emosi. Amygdala berkembang terlebih dahulu sebelum neuro korteks. Dalam buku Human Anatomy dikatakan bahwa kata-kata yang didengar itu direkam oleh amygdala, oleh sebab itu kata-kata harus positif. Emosi negatif menimbulkan kecemasan/ketakutan/kekawatiran. Emosi positif menimbulkan keyakinan/kepercayaan.
Berlandaskan hasil studi penelitian, grafik ini menggambarkan derajat kemungkinan dari perkembangan otak dari limbic area (amygdala=emosi) dan fronta lobes (neuro korteks). Dari usia 10 – 12 tahun terjadi perkembangan penuh dari fronta lobes (otak: sistem masuk akal/rasional) menjelaskan kenapa beberapa remaja dan orang muda dewasa terlibat dalam keadaan penuh resiko.
Ada 3 toxic : toxic taught (tosik mengajari), toxic emotions (toksik emosi) dan toxic body (toksik tubuh).
Masa anak-anak adalah masa yang rumit bagi otak karena neural membentuk  beberapa kemampuan, kecenderungan, bakat dan reaksi yang merupakan langkah awal untuk menuju kekedewasaan. Sel glial membantu untuk menyusun pikiran kita. Penelitian telah memperlihatkan  bahwa anak-anak harus cukup mendapatkan sentuhan, kasih dan tatapan mata karena otak mereka sedang mengorganisir untuk mandiri dan emosi mereka sedang berkembang. Cinta adalah salah satu alat yang paling efektif untuk mengatasi stres pada anak-anak. Selain itu juga kita dapat memanfaatkan hipnotis untuk mendidik anak. Pada saat ini kita mengenal hypnoparenting, yang berasal dari kata hypnosis berarti upaya mengoptimalkan pemberdayaan  energi jiwa bawah sadar (dalam hal ini untuk berkomunikasi) dengan mengistirahatkan energy jiwa sadar pada anak (komunikasi mental) maupun pada pembinanya (komunikasi astral) dan kata parenting berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik, membina, dan membesarkan anak. Jadi Hypnoparenting dapat diartikan sebagai upaya membina anak dengan menggunakan kaidah hypnosis untuk selalu menanamkan rekaman atau segesti positif pada jiwa bawah sadar anak. Sebelum melakukan hypnoparenting, orang tua dituntut dulu untuk selalu berpikir positif agar aura positif juga  tertular ke anak. Pikiran anak yang cenderung belum mampu berpikir secara logis, cenderung memberikan respon terhadap stimulus yang diterima, tanpa mempertimbangkan terlalu jauh. Kata-kata, tindakan dan sikap orang tua serta orang-orang disekitarnya, bisa dengan mudah masuk ke pikiran bawah sadar anak, seolah-olah tanpa disaring. Montesory menyebutnya Absorbent Mind (menyerap apa saja yang ada), J. Piaget mengatakan bahwa anak-anak masih dalam taraf berpikir oprasional dan Sigmund Freud membagi tiga hal id (pra sadar), ego dan super ego. Hal ini disebabkan pada anak irama rekaman otaknya (elektro encepphalo graf) masih dominan di alpha (8-12Hz) bahkan kemungkinan bisa di tetha ataupun delta (pada saat tidur lelap). Kekuatan bawah sadar mencapai 82% terhadap fungsi diri yang mengembangkan sifat baik buruk atau baik, memori jangka panjang dan intuisi. Dibandingkan kekuatan sadar hanya 18%.  Secara tidak sadar orang tua sering melakukan sugesti negative seperti, teriakan yang dilakukan berulang-ulang, kata-kata yang dikeluarkan orang tua ketika kesal: anak nakal, anak jelek, anak tidak nurut, dll. Kata –kata tersebut akan terekam di alam bawah sadar anak sehingga akhirnya benar-benar menjadi anak nakal, tidak nurut atau pemberontak. Oleh karena itu orang tua harus menghindari sugesti negative, lebih baik memilih kata sugesti positif seperti anak pintar, anak baik, anak nurut,dll. Saat yang tepat untuk menghipnotis anak dengan memberikan afirmasi (kalimat pengukuhan) adalah pada saat anak rileks dan terpokus, saat lelah, sakit, menyusu, hujan turun, saat mendengarkan cerita, saat anak butuh tempat bergantung dan saat tidur lelap yang dalam. Pada waktu itulah sambil diusap-usap di kepala, dahi atau punggung, ibu atau ayahnya bisa menanamkan kalimat sugesti-afirmasi positif, misalnya: “anak yang manis, mimpi yang indah dan besok pagi bangun segar, semangat untuk berangkat sekolah”. Kalimat yang diucapkan jangan menggunakan kata “tidak/jangan” karena yang akan terekam oleh anak adalah kata-kata yang tanpa “tidak” misalnya: ‘jangan jadi anak bodoh’. Jangan biarkan anak menjadi saksi konflik orangtuanya, karena hal itu akan membuat anak bisa jadi tidak mampu mengekspresikan kesedihanya sehingga menyisakan gangguan psikomatik, pola pikir, maupun prilaku.
Hanya 15%-35% saja yang kita dapat dari membaca. Dari yang kita dengar dan lihat kita dapat memperoleh kira-kira 65%-85%. Kita memerlukan keberanian dan ketekunan untuk mengontrol pikiran kita, maka otak kita akan tumbuh dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taraf metakognitif 90% terjadi dalam pikiran dan taraf teori hanya 10%. Sentuhan dengan perasaan dan belajar untuk tinggal dalam aliran cinta (Cinta dari Tuhan dan dari orang-orang) dapat menyembuhkan pikiran dan emosi kita. Dalam buku yang berjudul “Latih Otak Anda” (oleh DR. Kawashima) dikatakan bahwa, kita dapat melatih otak dengan permainan-permainan, karena melalui permainan dapat memicu kreatifitas dan menyehatkan otak. Permainan ceria adalah suatu hal yang murah, mudah dan cara yang paling efektif untuk mengontrol pikiran dan emosi kita. Permainan-permainan yang bervariasi dapat menyegarkan  pikiran, tubuh dan semangat kita serta emosi positif kita dapat tersalurkan. Selain itu juga kita perlu menyediakan waktu untuk latihan rileks sebagai proses belajar menyeimbangkan pekerjaan dan istirahat sehingga pikiran dan emosi kita dapat terkontrol dan hidup kita sehat.
*Thanks buat gabrile PEP UNJ 2009 atas resumenya.

Posted on 17/10/2011, in Education, evaluation, filsafat and tagged , , . Bookmark the permalink. Leave a Comment.

Tidak ada komentar: