Halaman

Sabtu, 16 Juni 2012

HAKIKAT PEMBELAJARAN HOLISTIK

Secara maknawi holistik adalah pemikiran secara menyeluruh danberusaha menyatukan beraneka lapisan kaidah serta pengalaman yang lebihdari sekedar mengartikan manusia secara sempit. Dalam kamus besar bahasaIndonesia terbitan balai pustaka, kata holistik mengandung maknaberhubungan dengan sistem keseluruhan dengan suatu kesatuan lebih daripadasekedar kumpulan bagian. Artinya, setiap anak sebenarnya memiliki sesuatuyang lebih daripada yang di ketahuinya. Setiap kecerdasan dan kemampuanseorang jauh lebih kompleks daripada nilai hasil tesnya. Adapun yangdianggap sebagai pendukung pembelajaran holistik adalah tokoh humanistikdari Swiss Johan Pestalozzi, Thoreau, Emerson, maria Montessori dan RudolfSteiner. Semua tokoh tersebut menjelaskan bahwa pendidikan harusmencakup penanaman moral, emosional, fisik, psikologis, agama sertadimensi perkembangan intelektual anak secara utuh. Lebih lanjut merekamengatakan bahwa sudah bukan waktunya lagi pendidikan itu terkotak-kotak, sepenggal-sepenggal (bukan waktunya lagi pendidikan terfokus pada salahsatu ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik) dalam membentukpeserta didiknya. Mereka harus diberi pendidikan secara holistik dan idealsebagai bekal hidupnya sehingga nantinya mereka menjadi manusia yangberkeunggulan hidup dan akhirnya mamiliki kemandirian hidup.
Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yangberangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapatmenentukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya denganmasyarakat, lingkungan dan nilai-nilai spiritual. Secara eksplisit ditujukanuntuk mengembangkan seluruh dimensi manusia, yaitu aspek akademik(kognitif), emosi, sosial, spiritual, motorik, dan kreatifitas.Jadi tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Prosesbelajar dianggap berhasil jika siswa telah mampu mencapai aktualisasi dirisecara optimal.Para penganut pendidikan holistik mulai memperkenalkantentang dasar pendidikan holistik dengan sebutan 3R’s, akronim darirelationship, responsibility dan reverence. Berbeda dengan pendidikan padaumumnya, dasar pendidikan 3R’s ini lebih diartikan sebagai writing, readingdan arithmetic atau di Indonesia dikenal dengan sebutan calistung (membaca,menulis dan berhitung).

Tidak ada komentar: