Halaman

Sabtu, 16 Juni 2012

PENDEKATAN HOLISTIK

Setiap orang harus menyadari bahwa masyarakat bukan milik perseorangan atau kelompok tertentu, bukan pula milik pemerintah atau instansi tertentu, kepala desa, atau siapapun. Masyarkat adalah milik semua orang yang tingal di dalamnya. Kita telah menjadi penghuni lingkungan ini untuk jangka waktu yang lama dengan bercocok tanam dan mencari nafkah secara turun menurun.

Masyarakat kita terdiri atas warga yang hidup rukun dan saling mencintai. Mereka berbagi sumber daya untuk penghidupan sehari-hari, dan selalu berbagi manfaat dari setiap kegiatanpembangunan.

Apapun yang dialami oleh masyarakat, seperti curah hujan yang kurang, kekeringan yang melanda pertanian, harga hasil tani yang murah, atau rendahnya pendapatan petani, merupakan masalah yang saling berkaitan.
Ketika sebuah masalah telah terpecahkan, masalah lainpun timbul dan begitu seterusnya. Dan ketika masalah-masalah tersebut terjadi, tidak hanya satu orang saja yang merasakan akibatnya, tetapi semua orang di lingkungan masyarakat tersebut juga merasakan hal yang sama.

Pendekatan holistik adalah cara bagi warga masyarakat dalam memadukan kecakapan berpikir dan bertindak bijdaksana dalam merencanakan pembangunan masyarakat. Dengan demikian kita memandang keseluruhan maslah dan terlibat bersama dengan yang lain, tetapi bekerja  sekehendak sendiri, maka kemampuan masyarakt bisa menurun dan kita tidak akan menemukan keberhasilan dalam kegiatan apapun. Oleh karena itu, kita memerlukan gambaran masyarakat secara menyeluruh.

Berikut cara melaksanakan pendekatan holistik:
1. Mencari fakta
2. Menggalang kemampuan
3. Menentukan kegiatan masyarakat
silahkan teman-teman berkomentar, apakah para pejabat kita sekarang sudah melaksanakan hal ini?

sumber: Panduan Penyelenggaraan PKBM "Pendekatan Holistik", 2007, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Tidak ada komentar: