Halaman

Kamis, 16 Februari 2012

C. DISTANCE LEARNING KEL. 3

PENERAPAN TIK DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH DALAM PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga Negara Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945.  Dan Negara sebagai penyelengara pendidikan sudah sepatutnya memberikan akses untuk penyelengaraan pendidikan sejalan dengan tujuan Negara Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan luas Negara Indonesia, bukan hal mudah untuk memeratakan kesempatan memperoleh pendidikan bagi setiap warganya, jumlah penduduk yang banyak sementara SDM pendidik yang berkualitas terbatas, kondisi geografis yang terpisah antar pulau, anggaran pendidikan yang terbatas, dan (sekarang ini) mobilitas tinggi beberapa pekerja yang ingin melanjutkan pendidikan namun terbentur waktu dan ruang, menjadikan pendidikan itu sendiri sulit untuk diselenggarakan.

Banyak penduduk Indonesia, berkeinginan untuk mempelajari berbagai macam hal, salah satunya bahasa asing.  Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang paling diminati dikarenakan bahasa Inggris dipakai oleh hampir seluruh Negara sebagai bahasa internasional.  Selain untuk berkomunikasi secara formal dan informal dengan komunitasnya, bahasa Inggris juga dapat dijadikan sebagai ‘sertifikat’ bagi mereka yang hendak mengambil gelar akademik di bidang bahasa Inggris. 

Bagi mereka yang mempunyai daya dan upaya, pastilah jalan pendidikan formal maupun non formal akan mudah ditempuh.  Namun bagi yang memliki keterbatasan, tentu hal ini menyulitkan. 

Melihat fenomena ini, pemerintah bersama pihak-pihak terkait berusaha untuk memudahkan setiap warganya.  Untuk itulah pemerintah mengembangkan suatu system pendidikan jarak jauh yang dapat memudahkan setiap pembelajar untuk melakukan kegiatan pendidikan tanpa harus (seratus pesen) melakukan tatap muka dan hadir dalam suatu ruangan dengan pengajarnya.

TUJUAN
    Tujuan penyelenggaraan program pendidikan tinggi jarak jauh adalah terwujudnya tujuan pendidikan tinggi sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang pendidikan tinggi, serta terciptanya kesempatan mengikuti pendidikan tinggi.
    Pendidikan jarak jauh dapat memanfaatkan teknologi internet secara maksimal, dapat memberikan efektifitas dalam hal waktu, tempat dan bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.
    Meningkatkan pemerataan pendidikan.
    Mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah
    Meningkatkan wawasan
    Mengatasi kekurangan tenaga kependidikan.
    Meningkatkan efisiensi
MASALAH
Pembelajaran jarak jauh yang sekarang ini tengah berlangsung, bukanlah tanpa permasalahan.  Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan  pembelajaran jarak jauh, antara lain:
1)  Kurang tersedianya infrastruktur dan sumber daya pendukungnya, seperti kurang siapnya sumber daya manusia yang terlibat (pengajar, pembelajar, atau teknisi).
2)  Adanya kekhawatiran, pendapat, atau persepsi keliru yang berkembang di masyarakat tentang  pembelajaran jarak jauh, seperti tentang rendah atau kurangnya mutu lulusan dari  pembelajaran jarak jauh dibandingkan  pembelajaran konvensional secara tatap muka. Padahal pembelajaran jarak jauh sudah diakui oleh pemerintah dan hasil yang sudah dicapainya tidak kalah dengan  pendidikan formal. Masalah lainnya adalah anggapan biayanya mahal, atau tidak diakreditasi oleh pemerintah.
3)  Kurang atau tidak adanya dukungan dari masyarakat, kebijakan dari pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).
4)  Pembelajarannya dianggap tidak menarik karena tidak ada atau kurangnya interaksi antara pengajar dengan pembelajar atau pembelajar dengan pembelajar lainnya.
5)  Cara penyampaiannya yang tidak memperhatikan kaidah kaidah pembelajaran jarak jauh.
6)  Sulitnya memilih media pembelajaran yang efektif dan interaktif sesuai dengan keinginan dan minat pembelajar.
7)  Pendidikan jarak jauh merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada pembelajar untuk belajar secara terpisah dari kegiatan mengajarnya, sehingga komunikasi antara pembelajar dan pengajar harus dilakukan dengan bantuan  media, seperti  media elektronik atau  media cetak. Akibat terpisahnya ini, muncul masalah, yaitu pembelajar dalam melakukan kegiatan belajarnya tidak mendapatkan pengawasan langsung secara terus menerus dari pengajar atau tutor yang hadir di ruang belajar atau di lingkungan sekolah. Namun demikian, pembelajar mendapatkan perencanaan, bimbingan, dan pengawasan dalam proses pembelajarannya dari lembaga pendidikan yang mengelola atau mengatur pendidikan jarak jauh itu.
8)  Dalam beberapa kenyataan di lapangan pendidikan, jarang sekali ditemui  pembelajaran jarak jauh yang seluruh proses pembelajarannya dilaksanakan dengan e-learning atau  online learning. Untuk mengatasi masalah itu, maka diberlakukan blended distance learning (campuran antara  online course dan tatap muka). Dalam blended distance learning ini tidak perlu membentuk lembaga pendidikan sendiri, seperti universitas terbuka, tetapi cukup membuat unit yang khusus menangani blended distance learning ini. Dengan demikian, pembelajaran yang dilakukan secara  online learning dapat hanya satu atau beberapa saja: tutorialnya saja, satu program studi saja, dan sebagainya.
9)    Adanya kendala di bandwith; operator penyedia jasa internet yang ‘terbatas’.

KAJIAN TEORITIS
Pendidikan Jarak Jauh secara tersurat sudah termaktub di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang "Sistem Pendidikan Nasional". Rumusan tentang Pendidikan Jarak Jauh terlihat pada BAB VI Jalur, jenjang dan Jenis Pendidikan pada Bagian Kesepuluh Pendidikan Jarak Jauh pada Pasal 31 berbunyi : (1) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan; (2) Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tata muka atau regular; (3) Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta system penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standard nasional pendidikan; (4) Ketentuan mengenai penyelenggarakan pendidikan jarak jauh sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Pendidikan jarak jauh pada kondisi awal sudah dijalankan pemerintah melalui berbagai upaya, baik melalui Belajar Jarak Jauh yang dikembangkan oleh Universitas Terbuka, mapun Pendidikan Jarak Jauh yang dikembangkan oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Departemen Pendidikan Nasional, melalui program pembelajaran multimedia, dengan program SLTP dan SMU Terbuka, Pendidikan dan Latihan Siaran Radio Pendidkan.
Berkenaan dengan itu, yang pasti sasaran dari program pendidikan jarak jauh tidak lain adalah memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa yang belum tersentuh mengecap pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, bahkan tidak terkecuali anak didik yang sempat putus sekolah, baik untuk pendidikan dasar, menengah. Demikian pula bagi para guru yang memiliki sertifikasi lulusan SPG/SGO/KPG yang karena kondisi tempat bertugas di daerah terpencil, pedalaman, di pergunungan, dan banyak pula yang dipisahkan antar pulau, maka peluang untuk mendapatkan pendidikan melalui program pendidikan jarak jauh terbuka lebar.
Pendidikan jarak jauh sendiri adalah sekumpulan metoda pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.  Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik, misalnya karena peserta ajar bertempat tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula jarak non-fisik yaitu berupa keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi pendidikan namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut. Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari pendidikan jarak jauh. Dalam pelaksanaanya tidak hanya hal-hal yang berhubungan dengan kuliah secara langsung saja yang dikirimkan ke peserta tapi juga berbagai masalah administrasi dan manajemennya.

Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu alternative pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan.  Sistem ini dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan karena keterbatasan pengajar yang berkualitas.
Sarana penunjang dari pendidikan jarak jauh ini adalah teknologi informasi. Kemunculan teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan jarak jauh ini sangat membantu sekali. Seperti dapat dilihat, dengan munculnya berbagai pendidikan secara online, baik pendidikan formal atau non formal, dengan menggunakan fasilitas internet.
Pendekatan sistem pengajaran yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengajaran secara langsung (real time) ataupun dengan cara menggunakan sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan (knowledge).Hal ini memungkinkan terbentuknya kesempatan bagi siapa saja untuk mengikuti berbagai jenjang pendidikan. Seorang lulusan sarjana dapat melanjutkan ke pendidikan magister secara online ke perguruan tinggi yang diminatinya
Penggunaan teknologi dalam menunjang suatu sistem pendidikan jarak jauh harus diperhatikan dari bentuk pendidikan yang diberikan. Untuk bidang bahasa Inggris salah satunya, pada akhir perkuliahan peserta dituntut untuk mempunyai reading dan listening skill yang baik, untuk itu medianya dapat berupa sound, gambar dan bentuk multimedia lainnya yang dapat di kirimkan melalui internet.
Untuk bahasa Inggris sendiri, banyak kemudahan yang didapatkan melalui pembelajaran ini, melalui internet, kaset, siaran TV edukasi, belajar bahasa Inggris tidak harus duduk dan bertatap muka dalm kelas dengan pengajar. Ujian pun diberikan setelah siswa mendapatkan materi, lalu diberikan kuis atau ujian yang harus dikerjakan siswa.  Dengan ‘chat room’, siswa dapat berkomunikasi secara online dan mempraktekkan bahasa Inggris mereka. Latihan pengucapan pun ditampilkan dalam bentuk video.

Bila dibatasi pada web based distance learning maka pengguna atau dalam hal ini guru dan murid memerlukan fasilitas internet untuk tetap menjaga konektivitas dengan distance learning tersebut. Kemampuan peserta untuk tetap menjaga connectivity menentukan bagi kesinambungan suatu sistem pendidikan jarak jauh. Dengan cara inilah kita dapat menciptakan suatu internet based community di Indonesia.

Suatu sistem pendidikan jarak jauh dapat kita sederhanakan dan formulasikan sebagai berikut :
Materi pendidikan + teknologi untuk berinteraksi + guru = pembelajaran bagi murid
Apabila kita umpamakan suatu web based distance course sebagai suatu community maka di dalamnya harus dapat memfasilitasi bertemunya atau berinteraksinya murid dan guru. Agak sulit memang untuk memindahkan apa yang biasa dilakukan oleh guru di depan kelas kepada suatu bentuk web atau materi online yang harus melibatkan interaksi berbagai komponen di dalamnya. Adanya sistem ini membuat mentalitas dosen dan guru harus berubah dan sudah seharusnya, perbedaan karakteristik guru atau dosen dalam mengajar tidak tampak dalam metode ini.

Seperti layaknya sebuah sekolah atau universitas, metode ini juga harus mampu memberikan informasi perkuliahan kepada peserta. Informasi itu harus selalu dapat diakses oleh siswa dan dosen serta selalu ter-update setiap waktu.
Informasi yang sering dibutuhkan itu berupa silabus kuliah, jadwal kuliah, pengumuman, siapa saja peserta kuliah, materi kuliah dan penilaian atas prestasi siswa.

Bila dibuatkan suatu model maka suatu web based distance learning setidaknya memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
•    Pusat kegiatan siswa
sebagai suatu community, web based distance learning harus mampu untuk menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa dimana mahasiswa dapat mengasah kemampuannya, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
•    Interaksi dalam group
Disini para murid dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang telah diberikan oleh dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
•    Personal administratif supporting system
dimana para siswa dapat me-review membershipnya dalam suatu course, menyediakan informasi siswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya
•    General information
Menyediakan informasi umum untuk peserta atau pengunjung web pada umumnya. Serta menyediakan beberapa fasilitas untuk umum tanpa proses registrasi peserta terlebih dahulu.
•    Pendalaman dan ujian
Biasanya dosen atau guru sering mengadakan quiz-quiz singkat dan tugas-tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh suatu web based distance learning
•    Digital library
Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku  tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk sebagai suatu database.
•    Materi online diluar materi kuliah
Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan-bahan bacaan dari web-web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan-bahan online lainnya untuk di publikasikan kepada peserta lainnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer yang diperlukan tapi juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat mempengaruhi perkembangannya. Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung misalnya hardware maka agaknya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi concern utama pengguna internet di Indonesia yaitu masalah bandwidth, tentunya dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya pada non text based material.

Ciri-ciri dari Distance Education(Pendidikan Jarak Jauh) antara lain adalah:
1. Sistem pendidikan yang pelaksanaanya memisahkan guru dan siswa baik jarak, waku atau kombinasi keduanya.
2. Penyampaian bahan ajar dilaksanakan dengan bantuan media e-learning, seperti mediacetak, media elektronik (audiovideo) atau computer.
3. Bahan ajarnya bersifat “mandiri”, untuk e- learning atau on line course bahan ajarnya disimpan dan disajikan di computer.
4. Komunikasi dua arah baik secaralangsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).
5. System pembelajarannya dilakukan secara sistematik, teratur dalam kurun waktu tertentu,kadang-kadang dilakukan pertemuan antara guru dan siswa baik dalam diskusi, tutorial, atau tatap muka namun untuk tatap muka tidak boleh mendominasi.
6.  Guru sebagai fasilitator dan siswa berperan aktif.  Jadi guru dituntuk untuk menyajikan bahan ajar yang menarik, dan siswa harus aktif.
Infrastuktur dalam pendidikan jarak jauh diantaranya adalah:
a. Jaringan Internet :Jaringan Informasi Sekolah (JIS);  WAN Kota (Wide Area Networks),ICT Center :(Information and Communication Technology Center) ; Jaringan Intranet/Internet
b. Program TV Edukasi
Pengembangan TV Edukasi :
Receiver TVE : menerima siaran langsung; Receiver dan Relay TVE : menerima siaran TVE; Receiver, Relay dan Studio Mini TVE : menerima siaran TVE, Menyebarluaskan siaran TVE, memancarkan siaran mandiri TV Lokal
c. Integrasi TV Edukasi dan ICT Center

PEMECAHAN MASALAH
Ada beberapa keunggulan pembelajaran jarak jauh online sehingga masalah dan kendala-kendala di atas dapat dipecahkan adapun pemecahan masalahnya yaitu :
1)  Mengadakan pemerataan pendidikan ke berbagai tempat, bahkan ke tempat terpencil atau pedalaman sekalipun.
2) Memperluas bandwith dan ketersediaan akses internet untuk memperlancar koneksi sehingga tidak ada informasi yang terganggu maupun terputus dengan mengadakan kerjasama dengan pihak-pihak terkait.
3)  Meluruskan paradigma bahwa lulusan dari program ini, tidak terjamin kwalitasnya dengan cara mempromosikan program ini sebaik dan semenarik mungkin, karena lulusan ini tidak kalah saing dengan studi secara regular atau normal.
4) Melakukan terobosan baru dan kreatif dalam penyampaian materi sehingga tidak menjenuhkan.
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :Keberhasilan pendidikan jarak jauh ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara Guru dan siswa, antara siswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara siswa dengan siswa lainnya, adanya pola pendidikan aktif dalam interaksi tersebut.
Bila pendidikan berbasis pada web, maka diperlukan adanya pusat kegiatan mahasiswa, interaksi antar grup, administrasi penunjang sistem, pendalaman materi, ujian, perpustakan digital, dan materi online. Dari sisi Teknologi informasi; dunia Internet memungkinkan perombakan total konsep-konsep pendidikan yang selama ini berlaku. Teknologi informasi & telekomunikasi dengan murah & mudah akan menghilangkan batasan-batasan ruang & waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan.
Dengan demikian, siswa dapat mengambil mata kuliah di manapun di dunia tanpa terbatas oleh institusi dan Negara, siswa dapat mudah berguru pada pakar dan ahli dibidang yang diminati.
Untuk pembelajaran bahasa Inggris, dengan mudah mendapatkan materi dari berbagai sumber, cara penyampain materi yang beragam dengan audio visual yang beberapa terkoneksi langsung ke internet memperkaya siswa untuk berlatih listening, speaking, pronunciation, sementara untuk grammar, reading dan writing bisa melalui ‘course book’ yang kemudian dilatihkan (yang bisa) secara online.
Di samping keunggulan yang ditawarkan, pendidikan jarak jauh memiliki keterbatasan seperti SDM yang belum memadai, dan pengawasan control selama belajar maupun ujian.

DAFTAR PUSTAKA
http://re-searchengines.com/isjoni4.html.  jam 20.01.   tanggal 4 February 2012
Ramadahan Kurnia Nusa. Pendidikan Jarak Jauh. onno.vlsm.org/v09/.../pendidikan-jarak-jauh-berbasis-web-1999.rtf. jam 20.04 tanggal 4 Februari 2012

Infrastruktur Pendidikan Jarak jauh .  http://re-searchengines.com/0807jelarwin.html.  jam 20.07, tanggal 4 Februari 2012.



















LAMPIRAN:


















   



Tidak ada komentar: