Halaman

Minggu, 22 April 2012

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK


PDF Print E-mail
Listening in action memberikan tiga penekanan pada kegiatan menyimak. Pertama, listening in action menekankan bahwa menyimak merupakan proses aktif. Untuk menjadi penyimak yang baik, para pembelajar harus berpikir aktif selama mereka melakukan kegiatan menyimak. Dengan mengembangkan ‘sikap aktif’ dan ‘strategi aktif’ dalam memahami apa yang mereka dengar, kemampuan menyimak para pembelajar akan dan dapat meningkat. Kedua, listening in action menekankan bahwa menyimak memainkan peranan aktif dalam pembelajaran bahasa.

Menyimak dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran bahasa, baik di dalam maupun di luar kelas. Kemajuan dalam menyimak akan menjadi dasar bagi pengembangan keterampilan berbahasa lainnya. Dengan menumbuhkan kesadaran para pembelajar tentang adanya hubungan antara menyimak dengan keterampilan berbahasa lainnya, guru dapat membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan berbahasa secara menyeluruh. Ketiga, menyimak mengutamakan guru sebagai ‘peneliti’ aktif tentang pengembangan kemampuan menyimak. Guru harus berperan aktif tidak hanya dalam merencanakan dan menyiapkan berbagai aktivitas untuk para pembelajarnya, tetapi berperan aktif juga dalam memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi mereka. Guru bersama-sama para pembelajar menyelidiki bagaimana keterampilan menyimak para pembelajar berubah dan meningkat.


Dari ketiga pengertian di atas, tersurat bahwa bagi guru-guru bahasa, listening in action memiliki tiga tujuan, yaitu:

  1. membantu para pembelajar mengembangkan keterampilan menyimak secara lebih aktif
  2. membantu para pembelajar memanfaatkan kesempatan untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik, di dalam maupun di luar kelas
  3. meningkatkan kualitas pengajaran melalui penyelidikan proses belajar menyimak dengan melibatkan para pembelajar (Rost, 1991: 3).


Pengertian Menyimak


Untuk dapat mendefinisikan “keterampilan menyimak”, ada dua pertanyaan yang mendasar yang harus dijawab, yaitu (1) Komponen apa sajakah yang terdapat dalam keterampilan menyimak? (2) Apa yang harus dilakukan oleh seorang penyimak? Berkaitan dengan pertanyaan pertama, ada sejumlah komponen yang terlibat dalam keterampilan menyimak, antara lain:


  1. pembedaan bunyi-bunyi bahasa
  2. pengenalan kata-kata (kosakata)
  3. pengidentifikasian kelompok-kelompok kata yang gramatikal
  4. pengidentifikasian satuan-satuan pragmatis - ekspresi dan seperangkat ujaran yang berfungsi sebagai satu kesatuan untuk menciptakan makna
  5. penghubungan antara penanda linguistik dan paralinguistik (intonasi dan tekanan) dan antara penanda linguistik dan nonlinguistik (gerakan tubuh dalam situasi tertentu) untuk membangun makna
  6. penggunaan latar belakang pengetahuan (apa yang telah diketahui tentang isi atau bahan simakan) dan konteks (apa yang telah diujarkan) untuk memprediksi makna
  7. pengingatan kata-kata atau ide-ide yang penting (Rost, 1990: 6).

Keberhasilan menyimak sangat bergantung pada kemampuan mengintegrasikan komponen-komponen di atas. Oleh karena itu, keterampilan menyimak dapat diartikan sebagai koordinasi komponen-komponen keterampilan, baik keterampilan mempersepsi, menganalisis, maupun menyintesis. Pengertian keterampilan menyimak tampak lebih jelas dalam skema di bawah ini.

Tidak ada komentar: