Halaman

Tampilkan postingan dengan label KALIMAT BAHASA INDONESIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KALIMAT BAHASA INDONESIA. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Februari 2013

BELAJAR KALIMAT MAJEMUK

A. Kalimat Tunggal
   Kalimat Tunggal adalah kalimat yang hanya mengandung satu pola kalimat 
yang mempunyai satu subjek dan satu predikat yang diperluas dengan berbagai keterangan.
Contoh Kalimat Tunggal :
 ==> Rina Menari di Taman Rumahnya
==> Menangis aku di tengah gelapnya malam ==> Harga BBM anjlok. B. Kalimat Majemuk
 Kalimat Majemuk adalah kalimat yang memiliki klausa lebih dari satu. Setiap kalimat mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan melihat kata penghubung yang digunakan.

Kalimat majemuk terdiri atas :

1. Kalimat Majemuk Setara ( Koordinatif )
  Yaitu kalimat gabung yang hubungan antar pola-pola kalimat di dalamnya sederajat atau seharkat.
Ciri-ciri :
  1. .Kedudukan pola-pola kalimat, sama derajatnya.
  2. Penggabungannya disertai perubahan intonasi.
  3. Berkata tugas/penghubung, pembeda sifat kesetaraan.
  4. Pola umum uraian jabatan kata : S-P+S-P
Jenis majemuk Setara
1. Setara Sejalan (kata hubungnya dan, serta, lagi pula dll)
2. Setara memilih
3. Setara berlawanan
4. Setara menguatkan (bahkan)
5. Setara sebab akibat

2 Kalimat Majemuk Rapatan
  Yaitu Gabungan beberapa kalimat tunggal yang bagian subjek atau predikatnya yang sama, maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali saja, atau kalimat majemuk setara yang bagian-bagiannya dirapatkan, yang mana kata-kata atau frase-frase dalam kalimat itu menduduki fungsi yang sama.

3 Kalimat Majemuk Bertingkat ( Subordinatif )
     Yaitu kalimat luas yang mana perluasannya membentuk klausa
bawahan (anak kalimat).
4 Kalimat Majemuk Campuran 
     Yaitu kalimat gabungan dari kalimat majemuk setara, kalimat majemuk rapatan dan kalimat majemuk bertingkat yang disatukan menjadi satu kalimat yang utuh

KALIMAT MAJEMUK

Pembeda antara kalimat tunggal dan kalimat majemuk adalah jumlah klausa yang ada di dalam kalimat. Sebuah kalimat dikatakan kalimat tunggal jika dalam kalimat tersebut hanya terdapat sebuah klausa. Sedangkan yang dimaksud dengan kalimat majemuk yaitu kalimat yang terdiri atas lebih dari satu klausa.
Contoh kalimat tunggal
• Ibu memasak nasi
• Kami menonton film horor

Kalimat mejemuk jika dilihat dari sifat hubungan antar klausa di dalam kalimat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu kalimat majemuk koordinatif (kalimat majemuk setara), kalimat majemuk subordinatif (kalimat majemuk bertingkat), dan kalimat majemuk kompleks.

A. Kalimat Majemuk Koordinatif (kalimat majemuk setara)
Kalimat majemuk koordinatif adalah kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki status yang sama, yang setara, atau yang sederajat. Sebagai penghubung antar klausa dalam kalimat majemuk koordinatif digunakan konjungsi koordinatif, yaitu dan, atau, tetapi, dan lalu. Namun demikian tidak menutup kemungkinan konjungsi dalam kalimat jenis ini tidak digunakan.
Contoh : Dia datang dan duduk di sebelah saya.
Saya sudah makan banyak, tetapi masih saja lapar.
Saya duduk, ayah berdiri, dan adik berlari-lari.
Dia datang, lalu menyuruh kami makan.

Ada tiga macam hubungan semantis dalam kalimat majemuk setara.
1. Hubungan 'penjumlahan'
Hubungan yang menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, atau proses. Hubungan penjumlahan ini ditandai dengan kata penghubung dan, serta, baik. . . maupun.
Contoh:
Ia baik hati dan suka menolong teman yang mengalami kesusahan.

2. Hubungan 'perlawanan'
Hubungan yang menyatakan bahwa yang dinyatakan dalam klausa pertama berlawanan dengan yang dinyatakan dalam klausa kedua. Klausa pertama berlawanan atau tidak sama dengan yang dinyatakan dalam klausa kedua. Hubungan perlawanan ini ditandai kata penghubung tetapi, melainkan.
• Adikku belum bersekolah, tetapi dia sudah pandai membaca.

3. Hubungan 'pemilihan'
Hubungan yang menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan atau lebih yang dinyatakan oleh klausa-klausa yang dihubungkan. Hubungan pemilihan ini ditandai kata penghubung atau.
• Aku yang datang ke rumahmu atau kamu yang datang ke rumahku?

B. Kalimat Majemuk Subordinatif (kalimat majemuk bertingkat)
Kalimat majemuk subordinatif yaitu kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-klausanya tidak setara atau tidak sederajat. Maksud ketidaksetaraan ini yaitu klausa-kalusa yang ada dalam kalimat ini menduduki posisi yang berbeda yaitu ada yang bertindak sebagai klausa atasan dan ada yang sebagai klausa bawahan. Penghubung atau konjungsi nyang digunakan dalam hubungan kalimat majemuk jenis ini yaitu kalau, ketika, meskipun, dan karena. Seperti dalam jenis koordinatif, dalam jenis ini pun terkadang konjungsi tidak selalu digunakan.
Contoh : Kalau ayah pergi, ibu juga akan pergi.
Nenek membaca majalah ketika kakek pergi ke pasar.
Karena banyak yang tidak berangkat, kuliah diliburkan.
Meskipun ada larangan merokok, kakek tetap merokok.

Pembentukan kalimat majemuk subordinatif memiliki dua sudut yang bertentangan. Pertama dipandang sebagai hasil proses menggabungkan dua buah klausa atau lebih, di mana klausa yang satu dianggap sebagai klausa atasan atau klausa utama (kadang disebut induk kalimat), sedangkan yang lain disebut klausa bawahan (anak kalimat).
Contoh : Nenek membaca majalah ketika kakek pergi ke pasar.
Dari kalimat tersebut, klausa “ Nenek membaca majalah ” berstatus sebagai klausa atasan, sedangkan klausa “ Kakek pergi ke pasar “ berkedudukan sebagai klausa bawahan.
Pandangan kedua, konstruksi kalimat subordinatif dianggap sebagai hasil proses perluasan terhadap salah satu unsur klausanya.
Contoh : Nenek membaca majalah tadi siang.
Kalimat tunggal tersebut kemudian diubah menjadi kalimat majemuk
Nenek membaca majalah ketika kakek pergi ke pasar.

Dari contoh tersebut terlihat frasa tadi siang yang merupakan bagian dari klausa “Nenek membaca majalah tadi siang” diluaskan (dideskripsikan) menjadi “ ketika kakek pergi ke pasar”. Dalam pandangan yang kedua ini dinyatakan bahwa setiap unsur kalimat dapat diperluas untuk dijadikan anak kalimat. Dari pandangan ini muncullah istilah anak kalimat pengganti subjek, anak kalimat pengganti predikat, anak kalimat pengganti objek, dan anak kalimat pengganti keterangan.

• Penghubung kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat memperlihatkan berbagai jenis hubungan semantis antara klausa yang membentuknya. Untuk memperlihatkan hubungan antar klausa yang terdapat dalam kalimat maemuk bertingkat dibutuhkan kata penghubung atau konjungsi.

Berikut ini beberapa konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat besrta hubungan antarklausa yang diciptakan.
1. Hubungan 'waktu'
Kata penghubung yang digunakan adalah sejak, semenjak, sedari, ketika, sebelum, sesudah, hingga, sementara, seraya, tatkala, selama, selagi, serta, sambil, seusai, sesudah, setelah, sehabis, sampai, hingga.
• Sejak anak-anak, saya sudah terbiasa hidup sederhana.
2. Hubungan 'syarat'
Kata penghubung yang digunakan adalah seandainya, andaikata, bilamana, jika.
• Jika Anda mau mendengarkannya, saya akan bercerita.
• Pembangunan balai desa ini akan berjalan lancar andaikata seluruh warga mau berpartisipasi.
3. Hubungan 'tujuan'
Kata penghubung yang digunakan adalah agar, agar supaya, supaya, dan biar.
• Saya mengerjakan tugas itu sampai malam agar besok pagi dapat mengumpulkannya.
4. Hubungan 'konsesif'
Kata penghubung yang digunakan adalah walaupun, meskipun, kendatipun, sungguhpun.
• Walaupun hatinya sedih, ibu itu tidak mau menangis di hadapan anakanaknya.
5. Hubungan 'perbandingan'
Kata penghubung yang digunakan adalah seperti, ibarat, bagaikan, laksana, alih-alih.
• Bu Tati menyayangi kemenakannya seperti beliau menyayangi anakanaknya.
6. Hubungan 'penyebaban'
Kata penghubung yang digunakan adalah sebab, karena.
• Rencana penyelenggaraan pentas seni di sekolah saya ditunda karena para pengisi acara belum siap.
7. Hubungan 'akibat'
Kata penghubung yang digunakan adalah sehingga, sampai, maka.
• Pada saat ini harga buku memang sangat mahal sehingga kami tidak sanggup membelinya.
8. Hubungan 'cara'
Kata penghubung yang digunakan adalah dengan.
• Ia merangkai bunga-bunga itu dengan penuh konsentrasi.
9. Hubungan 'sangkalan'
Kata penghubung yang digunakan adalah seolah-olah, seakan-akan.
• Anak itu diam saja seolah-olah dia tidak melakukannya.
10. Hubungan 'kenyataan'
Kata penghubung yang digunakan adalah padahal, sedangkan.
• Dia pura-pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak hal.
11. Hubungan 'hasil'
Kata penghubung yang digunakan adalah makanya.
• Wajah Tono cemberut, makanya saya takut untuk mendekatinya.
12. Hubungan 'penjelasan'
Kata penghubung yang digunakan adalah bahwa.
• Ia tidak tahu bahwa ayahnya seorang karyawan teladan.

C. Kalimat Majemuk Kompleks (kalimat majemuk campuran)
Kalimat majemuk kompleks adalah kalimat majemuk yang terdiri atas tiga klausa atau lebih, di mana ada klausa yang dihubungkan secara koordinatif dan ada pula yang dihubungkan secara subordinatif. Dengan kata lain kalimat ini merupakan percampuran antara kalimat majemuk koordinatif dengan kalimat majemuk subordinatif atau biasa juga disebut dengan istilah kalimat majemuk campuran.
Contoh :
• Nenek membaca majalah ketika kakek pergi ke pasar dan tidak ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
• Karena ayah sedang kesulitan, kakek mengambil uang di tabungan dan memberikannya kepada ayah.

Demikian sedikit pembahasan dan contoh tentang KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK, semoga memberi pencerahan bagi kita semua
 http://galanx-ragalofo.blogspot.com/2012/04/kalimat-tunggal-dan-kalimat-majemuk.html

KALIMAT TUNGGAL DAN MAJEMUK

KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK
A. KALIMAT TUNGGAL
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu klausa.
1. Unsur – unsur Kalimat Tunggal
Inti suatu kalimat dibentuk subjek, predikat, objek dan pelengkap.
2. Jenis – jenis Kalimat Tunggal
a.Kalimat Nominal
Kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
b.Kalimat Verbal
Kalimat Verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
3. Perluasan Kalimat Tunggal
Unsur – unsur kalimat tunggal dapat diperluas.Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan dengan cara
berikut.
a. Menambahkan unsur baru di samping unsur yang telah ada. Yakni Keterangan.
b. Memperluas unsur – unsur yang telah ada.

B. KALIMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
1. Jenis – jenis Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk dikelompokkan 4 jenis:
a. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur – unsurnya bersifat
setara atau sederajat.

Berdasarkan kata penghubang , kata majemuk setara dibagi 3 macam
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai oleh kata penghubung atau
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan.

b. Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian – bagiannya dirapatkan.
Kalimat Majemuk rapatan meliputi berikut ini
1. kalimat majemuk rapatan Subjek.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
4. kalimat majemuk rapatan keterangan

c. Kalimat Majemuk bertingkat
Kalimat Majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antara unsur 0 unsurnya tidak sederajat.
Jenis – jenis Kalimat Majemuk bertingkat :
1. Kalimat majemuk hubungan pengandaian, kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, kata penghubunh ibarat, seperti, bagaikan, laksana,
daripada.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, kata penghubung sebab, karena, oleh karena.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, kata penghubung sehingga, sampai – sampai, maka
5. Kalimat majemuk hubungan cara, kata penghubung dengan
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, kata penghubung bahwa, yaitu
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, kata penghubung ketika, sewaktu, semasa

d. Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat campuran, sekurang – kurangnya dibentuk
tiga kalimat tunggal.

PENGGABUNGAN KALIMAT
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggabungan kalimat
1. Menentukan gagasan yang dikandung oleh kalimat – kalimat yang akan digabungkan itu apakah
kedudukannya setara atau bertingkat.
2. Menggunakan kata penghubung yang tepat