Teknologi Komunikasi & Informasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi
meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi
dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang
terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan
informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.
Sejarah
Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa
maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui
penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18
dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan
mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia, maka revolusi digital
(karena konvergensi telekomunikasi – komputasi multimedia terjadi
melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.
Menurut :
- Information Technology in the National Curriculum, England and Wales, 1995
“Information technology (IT) capability is characterized by an ability to use effectively IT tools an information source to analyse, process an present information, and to model, measure an control external events.
This Involve :
· Using information sourcxes and IT tools to solve problems
· Using it tools and information source, sich as computer systems and software packages, to support learning in variety contexts;
· Understanding the implication of IT for working life and society.
Pupils should be given opportunities, where appropriate, to develop and apply their IT capability in their study of National Curriculum subjects.”
Dari penjelasan di atas : nampaknya terdapat acuan kemampuan TIK yang hendak dicapai dan system nilai dalam bekerja pada kehidupan sehari-hari yang hendak dibelajarkan, seperti nilai apa yang perlu dikembangkan dalam suatu system social masyarakat berkenaan dengan kemampuan menggunakan TIK - Menurut Puskur Diknas Indonesia th …..
a. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
i. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
ii. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
b. Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media
Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission.
Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan
telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai
bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide
untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang
rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik
minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani
pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat
difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan
kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks,
grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru
untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan
televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah
(terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman),
pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet
memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan
utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu
tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.
Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih
sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan
kemajuan TIK saat ini.
Sisi negatif dari tekhnologi yang dipakain sehari-hari
Kemajuan teknologi saat
ini sangat berkembang pesat dan membantu manusia untuk berinteraksi
satu sama lain tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Kemudahan yang
diberikan oleh teknologi tersebut mencakup banyak hal serta merambah berbagai aspek kehidupan, mulai dari bisnis hingga pendidikan. Pada prinsipnya teknologi ini
berkembang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia agar dalam
kehidupannya dapat lebih mudah berkomunikasi ataupun melakukan sesuatu.
Namun dari segala efek positif yang diterima oleh manusia terdapat
pula berbagai efek negatif, baik secara fisik dan mental.
Handphone merupakan salah satu dari perkembangan tekonogi. Dengan kecanggihan teknologi saat
ini, fungsi handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa,
tetapi manusia juga dapat mengakses internet, SMS, berfoto dan juga
saling mengirim data. Dampak yang ditimbulkan dari handpone mungkin
tidak kita sadari sama sekali. Selain memudahkan dalam berkomunikasi
sebagai dampak positif yang manusia dapatkan, terdapat pula dampak
negatif yang manusia dapatkan sebagai akibat menggunakan handphone atau telepon genggam ini.
Lalu apa pengaruh negatifnya? Kita mungkin jarang menyadari efek
negatif atau bahkan ada yang tidak menyadari sama sekali. Pasti diantara
anda banyak yang jika sedang tidur terkadang terganggu akibat
handphone berdering. Jika mendengar handphone berbunyi sudah pasti anda
akan langsung segera membukanya, seperti akan mendapat hadiah sebuah
rumah. Sekarang banyak banyak sekali operator yang muncul yang
menawarkan berbagai kemudahan dalam berkomunikasi, mulai dari tarif
yang super murah sampai pada free talk. Dari studi empiris
yang dilakukan, penggunaan telepon dalam waktu yang lama akan
mengakibatkan jaringan pada otak manusia terganggu!
Dari penggunaan berbagai macam alat digital ini kita juga
semakin susah untuk mengingat hari-hari penting kerabat atau
orang-orang terdekat kita karena selalu mencatatnya pada alat tersebut.
Jika anda ditanya oleh seseorang tanggal ulang tahun kakak atau orang
tua anda belum tentu anda mengingatnya bukan? Dengan kata lain, teknologi membuat kita semakin malas untuk mengingat sesuatu yang sebenarnya bisa kita ingat dengan mudah.
Gangguan diatas dapat dikatakan adalah dampak negatif psikologis yang
di terima manusia akibat tekhnologi handphone, terdapat juga dampak
negatif terhadap kesehatan manusia, diantaranya :
1. Radiasi
Sejumlah penelitian yang dilakuan menunjukkan radiasi telepon
genggam berakibat buruk terhadap tubuh manusia. Misalnya meningkatkan
risiko terkena tumor telinga dan kanker otak, berpengaruh buruk pada
jaringan otak, merusak dan mengurangi jumlah sperma hingga 30 persen,
mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik,
acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tak satu pun 6
vendor telepon seluler terbesar dunia merespon hasil-hasil penelitian
tersebut. Boleh saja para ahli mengingatkan bahayanya gelombang
elektromagnetik, namun hampir selalu ditanggapi produsen dengan statement, “Aman-aman saja.”
Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan
proyek penelitian Franz Adlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan
menganjurkan penggunaan telepon genggam hanya dalam keadaan darurat
saja. Artinya, kalau di sekitar Anda tersedia telepon biasa sebaiknya
Anda menghindari memakai telepon seluler. Atau, menggunakan peralatan
hands-free kapan saja memungkinkan.
2. Gangguan Reproduksi
Seperti sebuah mitos, tetapi ada sedikit data yang menyebutkan bahwa
handphone dapat memberikan efek pada kesuburan pria. Faktanya, sebuah
penelitian yang dipublikasikan jurnal medis, Fertility & Serility,
menguji penggunaan handphone oleh 361 pria pada sebuah klinik kesuburan.
Hasilnya menunjukkan bahwa semakin sering seorang pria menggunakan
handphone-nya, semakin rendah jumlah, kualitas dan ketahanan sperma
mereka.
Pada bulan Oktober, dilaporkan sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan menemukan bahwa tikus
yang diberi emisi handphone 6 jam perhari selama 18 minggu memiliki
kecenderungan yang lebih besar mengalami kematian sperma dibandingkan
dengan tikus
yang tidak diberi perlakuan. Peneliti tersebut mengatakan dari hasil
tersebut bisa diyakini membawa handphone dekat dengan alat reproduksi
dapat memberi efek negatif pada kesuburan.
3. Tumor Mulut
Penggunaan ponsel dalam waktu lama dan rutin akan meningkatkan resiko
tumor sekitar 50 persen dibanding mereka yang sama sekali tak
menggunakan ponsel.
Studi baru yang dilakukan ilmuwan Israel yang hasil penelitiannya
dimuat di American Journal of Epidemiology menyatakan bahwa setidaknya
402 orang mengalami tumor mulut dalam kondisi sedang, sementara 56
lainnya masuk kategori kanker ganas. Penelitian ini melibatkan 1.266
pengguna ponsel. Mereka yang menggunakan ponsel lebih dari normal, atau
menggunakan dalam waktu lama dan kontinyu beresiko mengembangkan tumor
pada parotid gland (kelenjar liur), yang terletak di mulut
dengan posisi dekat telinga. Pengguna ponsel di area pedesaan atau
kawasan pinggiran, di mana ponsel bekerja lebih keras untuk melakukan
kontak dengan BTS (Base Transceiver Station) terdekat, beresiko lebih besar terkena tumor.
Studi menyebutkan bidang elektromagnetik yang
dipancarkan ponsel secara kontinyu akan membuat sel tubuh bereaksi
berlebihan. Namun tingkat radiasi ponsel yang digunakan selama ini
masih dinilai terlalu kecil efeknya pada kesehatan bahkan untuk
mengacaukan atau merusak struktur DNA. Para ilmuwan masih terus
melanjutkan misteri efek ponsel pada kesehatan ini.
Namun dampak negatif yang ditimbulkan teknologi handphone
terhadap kesehatan dapat kita hindarkan dengan menggunakan handsfree
agar radiasi yang di pancarkan oleh handphone tidak langsung memancar
ke otak.
Selain Handphone, komputer yang
sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat saat ini pun mempunyai dampak
negatif seperti kerap kali mengalami gangguan seperti badan terasa
pegal, kurang fresh, gangguan penglihatan dan pergerakan otot yang kaku
menyebabkan efek negatif bagi kesehatan tubuh kita. Ini adalah dampak
negatif akibat terlalu lama di depan komputer. Apalagi bagi para praktisi bisnis yang dalam kesehariannya dituntut untuk senantiasa berhadapan dengan teknologi, khusunya mereka yang berkecimpung dalam bisnis online.
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh teknologi komputer juga ada dampak negatif terhadap psikologi maupun kesehatan.
Dampak negatif psikologi yang ditimbulkan dari komputer antara lain :\
1. Anti Sosial
Sikap dan perilaku anti sosial terbentuk dari terpaan isi program dari fitur yang diciptakan dari media ini komputer. Salah satu fitur yang banyak menghiasi isi software komputer adalah permainan. Baik anak-anak, remaja sampai orang dewasa menggunakan komputer untuk
memainkan permainan kesukaan mereka masing-masing. Contohnya saja
mahasiswa-mahasiswa bermain permainan olahraga atau perang-perangan
seperti counter strike (CS) yang merupakan permainan dalam komputer. Biasanya mereka memainkan permainan kesukaan mereka ini disela-sela kegiatan mereka ketika jenuh atau sedang beristirahat. Permainan komputer banyak memberikan bumbu-bumbu kekerasan di dalamnya.
Berdasarkan penelitian eksperimen dalam buku yang ditulis Andersen, permainan komputer dengan
kandungan kekerasan memiliki tingkat terpaan kekerasaan yang sama
seperti terpaan dalam prgram televisi. Bahkan sebuah penelitian
menyatakan bahwa permainan video (video games) memiliki
kemampuan lebih besar untuk membuat anak-anak menjadi kurang sensitif
terhadap kekerasan dibandingkan televisi atau pun pengalaman kehidupan
yang bersinggungan dengan kekerasan.
2. Computer Anxiety (kecemasan, ketakutan terhadap komputer)
Ketakutan terhadap komputer ini menerpa hampir sepertiga populasi pengguna dewasa komputer. Beberapa akibat dari kasus yang paling menakutkant yang dirasakan terhadap komputer adalah
mual-mual, vertigo, dan keringat yang bercucuran. Penyebab ketakutan
mereka ada banyak hal dan salah satunya karena ketakutan mereka akan
mendapatkan bencana dengan menekan kunci yang salah. Dalam hal ini
ketakutan mereka dihubungkan dengan tingkat privasi yang dapat ditembus
karena kesalahan mereka menekan tombol misalnya saja menekan gambar
spam yang ada dalam internet. Penyebab lainnya adalah perasaan lepas
kendali yang dirasakan orang-orang non teknis atau tidak memilki
kemampuan teknis pada komputer ketika dihadapkan pada sistem teknis yang kompleks dan menyulitkan. Biasanya ketakutan tergadap komputer ini dialami oleh perempuan-perempuan dan orang yang mempunyai kemampuan matematika yang rendah.
3. Adiksi terhadap internet
Komputer juga dapat membuat kecenderungan adiksi pada semua orang yang menggunakan komputer. Perasaan ini mendorong orang untuk terus-menerus menggunakan komputer layaknya orang yang mengidap ketagihan narkotika. Komputer beserta fitur yang ditawarkannya secara tidak sengaja membentuk komputer menjadi
sperti obat yang harus diminum dan jika tidak diminum akan menimbulkan
rasa sakit tersendiri yang dialami para penggunanya. Situs-situs yang
ada dalam internet dengan jasa dan layanan yang ditawrakna dapat
memenuhi kepuasan dan kebutuhan orang yang memakainya. Situs permainan,
layanan komunikasi interaktif membuat komputer menjadi komoditi teknologi yang
tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia sama seperti keberadaan
telepon seluler saat ini. Rasa ketagihan yang membuat orang terus
menerus menggunakan komputer menurut para ahli merupakan indikasi dari pembentukan kebiasaan media. Dan yang mematikan
adiksi ini dapat menghancurkan kehidupan manusia. Jadi kehidupan
seseorang dapat hancur melalui internet karena perilaku adiksinya
terhadap internet.
Sedangkan Efek Negatif terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh teknologi komputer adalah antara lain :
1. Radiasi Monitor
Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat
kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor.
Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang panas
seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat
kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar
monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu
penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan
ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. (1,3)Pemakaian layar
monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata.
Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan
mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata,
mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan
katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan
soft lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena
mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang
berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini menyebabkan
timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin
(AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber
AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap. Menurut
hasil penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya
sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga
tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar
kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145
m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk
masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun
Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer.kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi. (2)
2. Terganggunya Syaraf
Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif
lebihrendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini
printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer.
Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini
dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun batas
kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per
hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan
kebisingan sekitar 40 – 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat
mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara
printer.
3. Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi
keluhan kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang
dikenal dengan sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas
berkaitan dengan kerja (Work-Related Upper Limb Disorders) dan luka
penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja (Occupational
Overuse Injuries).
Keluhan ini terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat menggunakan komputer atau
menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive) setiap hari,
beban kerja yang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan lengan
membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan
bertambah buruk jika tempat kerja tidak didesain secara ergonomis,
misalnya posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau
terlampau rendah, kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan
sebagainya.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Hal ini akan semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak, kurang istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot, memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga.
Gejala awal RSI dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan
hingga ke ujung tangan. Gejala yang menjadi tanda peringatan
menyangkut:
• Kesulitan membuka dan menutup tangan
• Otot tangan terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
• Kesulitan menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol atau bahkan memegang mug)
• Bangun dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di awal pagi hari
• Tangan terasa dingin
• Tangan gemetar (tremor)
• Tangan terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.
TIPS untuk menghindari efek negatif diatas antara lain :
· Pastikan tempat kerja Anda dirancang secara ergonomis
· Kurangi waktu penggunaan komputer (termasuk untuk bermain game dan kembali membuka buku referensi daripada searching di web)
· Gunakan variasi perangkat input.
· Misalnya mengganti mouse yang lebih ergonomis atau memindahkan ke
tangan sebelah lain, bahkan kurangi penggunaan mouse Ambil beberapa
waktu istirahat sejenak.
· Bangkit dari kursi Anda, karena tubuh kita tidak dirancang untuk duduk sepanjang hari. Jangan mengetik lebih dari 30 menit tanpa istirahat
· Kerap kali lakukan peregangan.
· Peregangan membantu mengurangi ketegangan pada otot-otot. Namun jangan melakukan peregangan kalau terasa sakit.
· Kurangi kecepatan melakukan double click.
· Jaga kehangatan suhu.
· Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak ada
pantulan cahaya dari sumber cahaya lain seperti lampu ruang kerja dan
jendela yang dapat menyebabkan kesilauan pada mata
· Agar mata dapat membaca dengan nyaman, letakkan layar komputer lebih
rendah dari garis horizontal mata dengan membentuk sudut hurang lebih
30 derjat. Keadaan ini dapat dicapai bila pusat layar monitor terlettak
sekitar 25 cm dari garis horizontal mata sehingga mata akan mengarah
ke bawah (ke layar monitor). Jarak layar monitor dengan mata sekitar 40
cm. Posisi demikian akan sangat mengurangi kelelahan pada mata.
· Buatlah cahaya latar layar komputer dengan warna yang dingin,
misalnya putih keabu-abuan dengan warna huruf yang kontras. Hindari
penggunaan font huruf yang terlalu kecil (kecuali terpaksa). Font huruf
yang termasuk norrnal adalah font 12, lebih kecil dari ini
mengakibatkan mata akan cepat lelah membacanya. Resolusi layar monitor
sudah barang tentu sangat berpengaruh terhadap ketajaman huruf maupun
gambar. Layar monitor SVGA akan jauh lebih baik dari pada layar monitor
VGA apalagi dengan yang monokrom.
· Agar mata tidak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali
pindahkan arah pandangan mata ke luar ruangan. Bila perlu usaplah
kelopak mata secara lembut (memijit ringan bola mata).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar