Sigmund Freud berpendapat apabila kebutuhan seseorang tidak terpenuhi maka
dia akan mempertahankan dirinya. Berikut beberapa istilahnya:
1.
Represi (Repression)
Mekanisme dimana seseorang yang memiliki keinginan2, impuls2 pikiran,
kehendak2 yang tidak sesuai dan mengganggu kebutuhan/motivasinya, disingkirkan
dari alam sadar dan ditekan ke dalam alam bawah sadar.
Secara tidak sadar seseorang menekan pikiran2 yang tidak sesuai atau
menyedihkan keluar dari alam sadar ke alam tak sadar. Repression yang
terus menerus akan menjadi tumpukan kekecewaan sehingga menjadi “kompleks
terdesak”
Contoh: seorang pemuda melihat kematian temannya waktu kecelakaan, kemudian
“lupa” tentang kejadian tersebut. (lupa ini disebut amnesia yang psikogenik,
bila lupa karena gegar otak maka disebut amnesia organik).
2. Kompensasi
(Compensation)
Mekanisme dimana
seseorang mengabdikan dirinya kepada mengejar suatu tujuan, dengan usaha yang
lebih giat ke dalam usahanya itu untuk mengatasi rasa kekurangan yang
sebenarnya atau yang hanya dirasakan saja.
Menutupi kelemahan dengan menonjolkan sifat yang baik atau karena frustrasi
dalam suatu bidang, lalu dicari kepuasan secara berlebihan dalam bidang yang
lain (kompensasi berlebihan). Kompensasi dilakukan terhadap perasaan kurang
mampu (inferior).
Contoh: anak yang tidak pandai di sekolah, menjadi anak jagoan atau
ditakuti oleh teman-temannya).
3.
Konversi (Conversion)
Mekanisme dimana konflik emosional memperoleh ekspresi luar melalui
manifestasi motorik, sensoris, somatik.
Contoh: saat stress menjadi mudah marah, teriak-teriak, atau berolahraga.
4. Penyangkalan (Denial)
Proses mekanisme
dimana seseorang menghindarkan kenyataan yang menimbulkan sakit dan rasa cemas,
dengan secara tidak sadar menyangkal adanya kenyataan, yang disangkal itu
mungkin berupa suatu pikiran, keinginan, atau suatu keadaan dan benda. Menyangkal realitas yang menimbulkan rasa takut, sakit, malu, atau cemas.
Contoh: seorang ibu tidak mau menerima bahwa anaknya terbelakang mental
sehingga anak tersebut dititipkan pada saudaranya yang jauh.
5.
Memindahkan (Displacement)
Proses mekanisme dimana emosi2 yang tertahan diberikan tujuan yang lain ke
arah ide2, objek2, atau orang2 lain daripada ke sumber primer emosi. Luapan
emosi terhadap seseorang atau objek dialihkan kepada seseorang atau objek yang
lain.
Contoh: seorang anak yang dimarahi ibunya kemudian dia memukul adiknya atau
menendang kucingnya.
6.
Disosiasi (Dissociation)
Beban emosi dalam suaatu keadaan yang menyakitkan diputus atau diubah.
Mekanisme dimana suatu kumpulan proses2 mental dipisahkan atau diasingkan dari
kesadaran dengan bekerja secara merdeka atau otomatis, afek dan emosi terpisah,
dan terlepas dari ide, situasi, objek, misalnya pada selektif amnesia.
Contoh: rasa sedih karena kematian seorang kekasih dikurangi dengan
mengatakan “sudah nasibnya” atau “sekarang ia sudah tidak menderita lagi”.
7.
Fantasi (Fantasy) atau Khayalan (Image)
Suatu proses melamun (menerawang) atau tindakan berkhayal untuk memberikan
pelarian dari kenyataan, dengan kepuasan diperoleh dan pencapaian2 kenikmatan
yang bersifat khayal atau mati sebagai pahlawan yang tidak berdosa.
Contoh: seorang anak yang kurang pandai lalu berkhayal dirinya menjadi
bintang pelajar.
8.
Identifikasi (Identification)
Suatu mekanisme dimana seseorang mempertinggi harga dirinya dengan
mempolakan dirinya serupa dengan orang lain (tabiat2nya meniru orang lain).
Menambah rasa harga diri dengan menyamakan harga dirinya seperti seorang atau
suatu hal yang dikaguminya.
Contoh: seorang anak yang bersolek atau berdandan seperti ibunya, atau
malah bersolek seperti bintang iklan.
9.
Introyeksi (Introjection)
Proses dimana seseorang mengambil ke dalam struktur egonya sendiri, semua
atau sebagian dari kepribadiannya sendiri.
Contoh: seorang anak yang membenci seseorang tapi “memasukkan” ke dirinya
sendiri, hingga jika ia kesal ke orang tersebut ia akan memukuli dirinya
sendiri.
10.
Negativisme (Negativism)
Proses perlawanan yang aktif atau pasif terhadap permintaan2 yang ditujukan
kepada seseorang. Negativisme aktif kalau seseorang berbuat kebalikan dari apa
yang diminta darinya. Negativisme pasif kalau ia menghindarkan apa yang
diharapkan daripadanya.
Contoh: seorang anak yang disekolahkan tidak sesuai dengan minatnya maka ia
sering bolos sehingga prestasinya menjadi kurang.
11.
Proyeksi (Projection)
Adalah mekanisme dengan apa seseorang melindungi dirinya dari kesadaran
akan tabiat2nya sendiri yang tidak baik, atau perasaan2 dengan menuduhkannya
kepada orang lain. Menyalahkan orang lain mengenai kesulitannya sendiri yang
tidak baik.
Contoh: seorang murid tidak lulus lalu mengatakan gurunya sentimen kepada
dia.
12.
Rasionalisme (Rationalization)
Mekanisme dimana seseorang membenarkan tingkah lakunya yang tidak konsekuen
dan tidak baik. Termasuk membenarkan kepercayaan, keterangan, alasan2
(motivasi) dengan memberikan penjelasan dan keterangan baginya. Berusaha untuk
membuktikan bahwa perbuatannya (yang sebenarnya tidak baik) dianggap rasional
adanya, dapat dibenarkan, dan dapat diterima.
Contoh: seorang anak menolak bermain bulu tangkis dengan temannya karena
“kurang enak badan” atau “besok ada ulangan” (padahal takut kalah).
13.
Pembentukan Reaksi (Reaction Formation)
Proses dimana seseorang mengambil kedalam struktur egonya sendiri, semua
atau sebagian dari suatu objek, yang kemudian dianggap sebagai suatu unsur dari
kepribadiannya sendiri. Supaya tidak menuruti keinginannya yang jelek, maka
sebagai penghalang diambil sikap atau perilaku yang sebaliknya.
Contoh: seorang mahasiswa yang bersikap hormat secara berlebihan terhadap
dosen yang sebenarnya tidak ia suka.
14.
Regresi (Regression)
Keadaan dimana seseorang kembali ke tingkat yang lebih awal dan kurang
matang dalam adaptasi. Bentuknya yang ekstrim adalah tingkah laku infantile
(kekanak-kanakan). Keadaan seorang yang kembali ke tingkat perkembangan yang
sebelumya dan kurang matang dalam adaptasi.
Contoh: seorang anak
yang sudah tidak ngompol, mendadak ngompol lagi karena cemas mau masuk sekolah
atau mulai menghisap jempol lagi setelah ia memiliki adik.karena merasa
perhatian ibunya terhadap dirinya berkurang.
15.
Sublimasi (Sublimation)
Proses dengan apa kehendak2 tidak sadar dan tidak dapat diterima,
disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki nilai sosial yang tinggi. Dorongan
atau kehendak2 yang tidak dapat disalurkan menjadi aktivitas yang memiliki
nilai sosial.
Contoh: seseorang tidak suka berkelahi kemudian ia menjadi atlet petinju.
16.
Menghapuskan (Undoing)
Mekanisme dimana seseorang secara simbolis melakukan kebalikan sesuatu yang
telah dikerjakannya, atau pikiran yang tidak dapat diterima oleh egonya dan
masyarakat. Dia secara simbolis menghapus pikiran, perasaan, atau keinginan
yang tidak dapat diterima egonya atau masyarakat.
Contoh: seorang suami yang berselingkuh lalu ia memberi bermacam-macam
hadiah kepada istrinya.
17.
Simpatisme
Berusaha mendapatkan simpati dengan jalan menceritakan berbagai
kesukarannya, misalnya penyakit atau kesulitan2 lainnya. Bila ada yang
menyatakan simpati kepadanya maka rasa harga dirinya diperkuat, biarpun ada
kegagalan.
Contoh: seorang siswa yang mengeluh bahwa dia tidak mempunyai buku2
pelajaran karena orangtuanya miskin dan tidak bisa membelikannya, lagipula
ibunya sakit2an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar