Setiap orang harus menyadari bahwa masyarakat bukan milik perseorangan
atau kelompok tertentu, bukan pula milik pemerintah atau instansi
tertentu, kepala desa, atau siapapun. Masyarkat adalah milik semua orang
yang tingal di dalamnya. Kita telah menjadi penghuni lingkungan ini
untuk jangka waktu yang lama dengan bercocok tanam dan mencari nafkah
secara turun menurun.
Masyarakat kita terdiri atas warga yang hidup rukun dan saling
mencintai. Mereka berbagi sumber daya untuk penghidupan sehari-hari, dan
selalu berbagi manfaat dari setiap kegiatanpembangunan.
Apapun yang dialami oleh masyarakat, seperti curah hujan yang kurang,
kekeringan yang melanda pertanian, harga hasil tani yang murah, atau
rendahnya pendapatan petani, merupakan masalah yang saling berkaitan.
Ketika sebuah masalah telah terpecahkan, masalah lainpun timbul dan
begitu seterusnya. Dan ketika masalah-masalah tersebut terjadi, tidak
hanya satu orang saja yang merasakan akibatnya, tetapi semua orang di
lingkungan masyarakat tersebut juga merasakan hal yang sama.
Pendekatan holistik adalah cara bagi warga masyarakat dalam memadukan
kecakapan berpikir dan bertindak bijdaksana dalam merencanakan
pembangunan masyarakat. Dengan demikian kita memandang keseluruhan
maslah dan terlibat bersama dengan yang lain, tetapi bekerja sekehendak
sendiri, maka kemampuan masyarakt bisa menurun dan kita tidak akan
menemukan keberhasilan dalam kegiatan apapun. Oleh karena itu, kita
memerlukan gambaran masyarakat secara menyeluruh.
Berikut cara melaksanakan pendekatan holistik:
1. Mencari fakta
2. Menggalang kemampuan
3. Menentukan kegiatan masyarakat
silahkan teman-teman berkomentar, apakah para pejabat kita sekarang sudah melaksanakan hal ini?
sumber: Panduan Penyelenggaraan PKBM "Pendekatan Holistik", 2007, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar